Chapter XIV : He's Lonely

2.1K 232 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


"Aku menyuruhmu kesana untuk membawanya! Kenapa kau datang sendiri?! "
Netra kuningnya hanya menatap datar pria berpakaian khas seorang pangeran didepannya. Ia tidak menjawab, hingga wajah datar itu membuat pria didepannya kesal.

"Aku bertanya padamu sialan. " desisnya, namun mulut itu masih terkatup rapat.

Ia memilih menyerah, berbalik kebelakang dan meninju dinding disana hingga retak sedikit. Ia kemudian menyeringai ketika merasakan feromon si pria bernetra kuning itu berbeda. "Kau sudah menemui mate mu, huh? "

Ia berbalik, menatap mata itu yang semakin menajam. Seringaiannya semakin melebar, "Apa aku benar? "

"Tidak ada urusannya denganmu, sialan. "
Nishimura Riki, pria bernetra kuning itu mengepalkan tangannya erat. Sekian lama ia diam membiarkan pria itu mengatainya dan terus meneriakinya, ia tidak peduli. Namun, hal yang bersangkutan dengan pasangannya tidak akan ia biarkan.

Emosinya semakin menambah ketika pria itu kembali membuka suaranya, "Apa dia manis? Tidak kusangka ternyata kau bertemu dengan mate mu sebelum aku. Ah, aku jadi membayangkan seperti apa rupanya, sampai bisa membuatmu terj-"

"Aku bilang, bukan urusanmu sialan. "

Ia melesat cepat, mencengkam kuat leher itu hingga terpojok di dinding. Suara debuman keras memenuhi ruangan itu, pria yang di cekik hanya terkekeh mendengar Alpha Tone milik Ni-ki. Tangannya mencengkram balik tangan yang berada di lehernya.

"Kalau begitu lakukan tugasmu! Bukannya membawa makhluk itu kau malah bersenang-senang dengan pasanganmu, brengsek. "

Netra kuningnya perlahan meredup, ia melepaskan cengkraman itu. Lalu berbalik dan pergi dari sana. Pria di belakangnya sedikit meringis merasakan lehernya yang terasa ingin patah. Tapi, kemudian menyeringai menatap punggung lebar yang perlahan menjauh itu.

*

"Bagaimana dengan para Rogue itu? "

Pria dibelakangnya menunduk sekilas, "Beberapa sudah tertangkap, namun masih banyak yang berkeliaran di luar sana, Tuan. "
Ni-ki, pria itu sedikit menghela nafasnya, menatap jendela yang menampilkan para penduduk desa yang menjalani kehidupan mereka dibawah naungan kerajaannya.

Ia beralih menatap langit yang cerah, "Berapa banyak yang menghilang? " ujarnya pelan. Pria di belakangnya memejamkan matanya, lalu kembali membukanya. Dengan jawaban yang membuat Ni-ki langsung mengusap wajahnya kasar.

"Setiap malam, sekitar seratus penduduk menghilang. Di keesokan harinya mereka yang menghilang beberapa ditemukan di perdalaman hutan. Dengan tubuh yang hancur. "

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang