Chapter XXIX : Careless

1.6K 199 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

~abaykan typo~

.

.

.


Netra kanannya yang semula biru dan selalu menatap lembut apapun didepan sana kini berubah menjadi perak. Tatapannya begitu tajam namun terkesan kosong, seringai yang sangat Jungwon benci kini muncul dibelah bibir ranum itu.

Dia meneguk salivanya dengan kasar, tepat ketika Jaeyun berbalik kearahnya, gumiho tadi menggeram rendah dan berlari tepat kedepannya. Seolah menghalangi sang angel untuk mendekatinya.

"Jae, kau tidak berniat membunuhku bukan? " dia tersenyum jenaka, namun yang diberikan padanya hanya raut dingin yang terus menatapnya tajam.

KENAPA ANAK INI BISA SERAM SEKALI SIH?!

Kakinya melangkah mundur perlahan, namun pria bersurai emas itu masih diam ditempat. Netra hijaunya langsung membulat ketika tangan kanan Jaeyun mengeluarkan sepercik cahaya biru, dan tubuhnya menghilang dengan sekejap.

Jungwon memutar kepalanya kebelakang ketika merasakan hawa dingin menyentuh tengkuknya, seringai lebar menyambut pandangannya.

"Have a good sleep, " dan sebuah hantaman keras menadarat dikepalanya, tubuhnya terjatuh ketanah dengan kesadaran yang menghilang.

Sedangkan sang pelaku pemukulan tadi hanya menatap datar tubuh manusia yang entah memang sudah mati atau hanya kehilangan kesadarannya saja. Walau cairan berwarna merah terus mengalir dari pelipis Jungwon, dia masih diam tak berkutik. Batu berukuran sedang ditangan kanannya ia lempar kesembarang arah, kemudian menatap hewan berbulu putih yang juga menatapnya tajam.

Perlahan gumiho itu membesar dengan bentuk yang berubah. Sosok wanita bersurai putih kini berdiri didepannya, dengan pakaian hanbok putih dan kesembilan ekor yang keluar dari sela pakaian belakanhnya. Dia melangkah mendekati Jaeyun, bibir merahnya mengukir senyuman yang begitu lebar dengan taring yang mencuat keluar dari sela bibirnya.

Membelai wajah sang angel dengan lembut, "I got you, angel. " suaranya sangat lembut namun tajam, dia tertawa melihat Jaeyun yang kini diam tanpa perlawanan.

Si rubah putih yang kedua pria manis itu kira hanya hewan kecil penghuni hutan ini, nyatanya satu-satunya siluman gumiho yang tersisa dari kawanannya yang telah gugur. Mengincar makhluk yang memiliki kekuatan besar untuk mengambil kembali kawanannya yang telah digunakan untuk menjadi alat perang houzben.

"Mendapatkanmu sangat mudah, kenapa banyak yang bilang sangat sulit? "

Seringainya kembali terbit, jemari panjangnya ia arahkan pada wajah Jaeyun. Asap biru terang perlahan keluar, mengelilingi tubuh sang angel yang saat ini tengah dikendalikan oleh sang gumiho.

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang