Chapter II : Fifteen Years

4.8K 464 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Seorang pemuda terlihat duduk didekat jendela kamarnya. Manatap hutan lebat Disana, entah mengapa dirinya seperti merasakan sesuatu yang sulit untuk dilupakan.

Mata birunya bergulir ke samping saat ada suara pintu kayu itu diketuk. Kemudian ia berjalan ke pintu lalu membukanya, yang langsung hampir saja terjungkal kebelakang ketika melihat raut wajah ibunya disana, yang terlihat.. Takut?

"Ibu, ada apa dengan wajahmu? "

Sang Ibu tidak menjawab, justru menarik tangan anaknya dan menutup pintu. Mata coklat itu menatap serius padanya, dengan cengkeraman pada tangannya menguat.

"Apapun yang terjadi, Ibu mohon kau jangan keluar. "

Kernyitan didahinya timbul, memangnya ada apa? . Baru hendak bertanya, suara gaduh diluar kamarnya mengalihkan perhatian mereka.

Ia menatap Ibunya meminta penjelasan, namun wanita itu justru pergi keluar kamar dengan ucapan yang menganggunya.

"Jangan keluar, apapun yang terjadi, Jaeyun. "

Namun, bukannya menuruti perintah ibunya, ia malah mencoba membuka pintu itu yang dikunci dari luar. Berkali-kali mencoba, dia baru teringat jika ada jendelanya yang terbuka.

"Astaga bodohnya aku. " runtuknya, lalu mencoba keluar melalui jendela yang beruntungnya muat untuk tubuhnya yang terbilang agak kecil.

Kemeja putih panjang miliknya sempat tersangkut, tetapi karena buru-baru, bagian lengannya jadi robek karena ditarik paksa.

Kaki telanjangnya melangkah direrumputan, melongokan kepalanya ke depan rumahnya yang terlihat ramai. Seketika matanya membola melihat lima orang yang ia yakini adalah pengawal kerajaan, karena baju besi beserta jubah dengan lambang sayap disana.

Pikirannya mulai berkelana, untuk apa mereka kemari? Dan kenapa ibunya tidak memperbolehkannya keluar? Memangnya ada hubungannya dengan dirinya? Pertanyaan demi pertannyaan terus terlontar didalam pikirannya.

Hingga Jaeyun salah fokus ketika mendengar suara Ibunya yang.. Menangis?

Matanya melihat lubang kecil ditembok kayunya, ia lalu mendekat kesana, mencoba mengintip apa yang terjadi.

Dahinya mengerut ketika melihat seorang pria yang duduk di kursi dengan raut wajahnya yang dingin dan tatapan tajam. Dari jubah dan pakaian serba hitamnya sudah ia yakini pemimpin dari pengawal yang ada didepan, tapi apa hubungannya dengan ibunya yang saat ini tengah menangis sambil bersimpuh dihadapan pria itu?

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang