.
.
.
"Beri peringatan untuk seluruh klan. Jika ada yang menentang, bawa padaku. "
Sunghoon menatap sepupu iblisnya, wajah itu terlihat datar namun menyiratkan kekhawatiran. "Apa kau yakin? "
Heeseung tidak menjawab, mereka menatap jendela besar yang dimana ada Jaeyun juga sahabatnya dan pelayan yang biasanya menemaninya disana, tertawa sembari mengobrol. Ia tersenyum kecil, "Aku sudah mempertimbangkannya sebelumnya. Aku hanya tidak ingin dia semakin terancam, beberapa dari mereka sudah tahu dan mengincarnya. "
Mata merah itu melirik kesampingnya, "Kau lihat anak itu? Aku berbicara dengannya semalam. " Sunghoon mengernyitkan dahinya, namun dengan raut yang datar "Dia yang menghancurkan beberapa sebagian tamanmu? "
"Ya. Dia mengatakan jika sewaktu kemari, banyak sekali yang menatapi kamarku, tempat dimana Jaeyun berada. Vampire, itu mereka. Itulah mengapa aku ingin memberi peringatan pada mereka. "
"Tetapi, mereka akan menentangnya, kau tahu bukan? Mereka tidak akan menerima jika pemimpin mereka mempunyai pasangan manusia. " pria bermata hitam itu menyela dengan seriusnya, Heeseung terkekeh sambil terus menatap ke bawah sana.
"Kau juga tahu, dia bukan hanya sekedar manusia biasa. Itulah mengapa aku membawanya, dan kebetulan saja dia pasanganku. Jika dia bukan manusia itu, aku bisa dengan mudah me-reject nya. "
***
Jaeyun terus tertawa ketika melihat Ni-ki yang terus-terusan diganggu oleh para Fairy kecil.
"Bisakah kau membantuku mengusir mereka? Jangan tertawa terus! " wajah itu merengut kesal. Fairy itu mencubit kecil pipi Ni-ki, membuatnya menatap sinis.
Ia langsung menunjuk Fairy itu dengan jari telunjuknya yang tumbuh kuku panjang berwarna hitam. "Jangan menyentuhku, cepat pergi dariku. " desisnya, lalu para Fairy itu langsung terbang menjauh dengan cepat.
Jaeyun yang melihatnya terheran, "Kau tidak perlu menakuti mereka, mintalah dengan baik, Ni-ki. "
"Mereka tidak akan bisa dibilang baik-baik. "
Menggelengkan kepalanya, ia sudah biasa dengan sifat keras kepala itu. Lalu menoleh ke Jungwon yang tak terlalu jauh dari mereka. Jungwon sedang mengobrol dengan Jay, pasangannya. Entah membicarakan apa, karena ketika mereka bertiga sedang mengobrol Jay tiba-tiba datang dan menarik Jungwon menjauh.Pria berwajah seperti kucing itu melambaikan tangannya dengan senyuman manis ketika Jay pergi meninggalkannya. Lalu dia menghampiri Jaeyun.
"Maaf lama, Eh? Ni-ki? Mengapa kau terlihat kesal? " ujarnya ketika melihat Ni-ki yang duduk dipinggiran kolam sambil terus menggerutu.
Jaeyun tertawa kecil, "Biasa, anak muda. "
Pria yang dibicarakan mendelik, "Kita hanya beda satu hari! "
"Sama saja lebih dewasa aku bukan? "
"Terserah kau saja. " Ni-ki kembali menatap kolam, menghiraukan tawaan dari kedua pria dibelakangnya. Namun matanya dengan cepat menangkap siluet hitam yang berdiri dipojokkan perbatasan. Ia menatapnya tajam sembari berdesis, "Kau.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil And His Angel [✔]
Fantasyᴡᴀʀɴ! ʜᴇᴇᴊᴀᴋᴇ || ʙxʙ || ꜰᴀɴᴛᴀꜱʏ ➡ ⠂ʜɪᴅᴜᴘᴋᴜ ʏᴀɴɢ ʟɪᴍᴀ ʙᴇʟᴀꜱ ᴛᴀʜᴜɴ ʙᴇʀɪꜱɪ ᴋᴇᴅᴀᴍᴀɪᴀɴ ᴅᴀɴ ᴋᴇᴛᴇɴᴀɴɢᴀɴ, ᴛᴇʀᴇɴɢɢᴜᴛ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴏʟᴇʜ ᴍᴏɴꜱᴛᴇʀ ᴀɴᴇʜ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴᴊᴇᴍᴘᴜᴛᴋᴜ ᴅᴀɴ ᴍᴇɴɢᴀᴛᴀᴋᴀɴ, ᴊɪᴋᴀ ᴀᴋᴜ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴍɪʟɪᴋɴʏᴀ. ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ, ꜱᴇᴍᴀᴋɪɴ ʙᴇʀᴛᴀᴍʙᴀʜ ᴅᴇᴛɪᴋ, ᴛᴀᴋᴅɪʀ-ᴛᴀᴋᴅɪʀ ᴀɴᴇʜ ᴍᴜʟᴀ...