Chapter XXVII : They Come

1.7K 217 25
                                    

aaaa, bahagianya aku banyak yang baca^^Thankyou all!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aaaa, bahagianya aku banyak yang baca^^
Thankyou all!

.

.

Abaykan typo.

.

.

Jaeyun dibuat heran dengan kedatangan tiba-tiba dari sang vampire ke ruangannya tanpa mengatakan alasan apapun. Terlebih, pasangan dari sahabat manusianya itu mengatakan jika Jaeyun harus segera bangkit dan mengikutinya.

Yang disuruh memilih mengiyakan saja, daripada  bertanya tanpa jawaban. Karena pasti vampire bermata tajam itu tidak akan menjawabnya.

Ia berjalan mengikuti Jay didepannya, hingga berhenti didepan pintu coklat yang dia sendiri tidak tahu apa dalamnya. Ingat saja, karena Jaeyun tidak pernah mengetahui seluruh seluk beluk isi kerajaan aneh ini.

Jay membuka pintu itu, tanpa masuk dia berbalik menghadap si surai emas, "Masuklah, "

"Kenapa aku— "

"Ada Jungwon didalam, kalian berdua tunggu disana. "

Jaeyun diam, wajahnya seketika tegang menngingat kejadian terakhir ia bersama dengan pria manis itu. Sejenak dia berpikir, memangnya Jungwon masih mau bertemu dengannya?

Sang vampire berdecak lantaran Jaeyun hanya diam tak bergerak. Dia menarik lengan kurus itu untuk kedalam, menatap tajam netra birunya, "Ikuti apa kata Jungwon jika tidak ingin menambah masalah. "

Brak!

Pintu itu tertutup. Jaeyun mengerjap beberapa kali, melihat kesekelilingnya yang sepi dengan heran, bukankah tadi Jay berkata ada Jungwon?

"Jaeyun! "

Tubuhnya sedikit terhuyung kedepan ketika seseorang menubruknya dari belakang dengan dekapan yang begitu erat. Senyumnya mengembang, ia langsung berbalik. Menatap wajahnya yang menyunggingkan lengkungan indah.

Netra birunya perlahan menggenang, ikut memeluk Jungwon erat.

"Uwon, Maafkan aku.. "

"Kenapa? "

Jaeyun langsung melepas pelukannya, menangkup wajah manis itu gemas, tidak tahu saja jika yang di tangkup juga merasa gemas dengannya.

"Aku melukaimu bodoh! Kau baik-baik saja bukan? " omelnya, dia memutar tubuh Jungwon sampai si empu berdecak karena merasa risih.

Tangannya menahan Jaeyun yang hendak memutarnya lagi, berujar dengan senyumannya, "Aku oke. Kau tidak lihat? Aku bisa berdiri, nafas, bicara, bersamamu. Sudah, lupakan saja yang lalu. "

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang