Chapter XIII : Awaited Answer - 2 -

2.1K 247 15
                                    

.

.

.

Suara petir saling bersahutan, wanita yang usianya sudah cukup tua itu terus memeluk anaknya yang tertidur di gendongannya. Kamar itu sudah dipenuhi bau anyir darah yang menyengat, juga tubuh wanita itu sudah dipenuhi banyak luka.

Duduk di ranjangnya yang sudah berantakan, ruangan itu terasa sangat mengerikan. Suara hujan juga petir mendominasi malam itu.

Ia menatap ke jendela, tepat di kejauhan. Cahaya yang besar terus beradu. Walau hal itu tertutup oleh hujan dan pepohonan yang rindang, ia masih bisa melihatnya dengan jelas. Seluruh makhluk disana mengincarnya. Mengincar putranya.

Wanita itu menatap anak di gendongannya, dengan tangan yang gemetar, ia menyentuh pipi anak itu dengan lembut, menyatukan dahi mereka dan setitik air mata jatuh dari matanya.

"Aku akan terus bersamamu, jangan sampai mereka mengambilmu, "

Sedangkan tempat dimana cahaya besar itu terus menyala dan petir selalu menyambar tempat itu. Makhluk-makhluk mengerikan disana terus menghabisi satu sama lain.

Seluruh klan saling menyerang, para vampire itu mengoyak leher musuh mereka dengan taring tajamnya. Wizard mengendalikan sihir mereka, membuat petir terus menyambar disekelilingnya. Manusia setengah serigala mencakari mereka dan mengoyak tubuh musuhnya dengan beringas.

Para siren menyelam ke dasar laut, lalu kembali ke atas bersamaan dengan air itu yang naik tinggi. Ombak besar menerjang lapangan luas yang sudah hancur itu.

Tepat di tengah makhluk-makhluk itu, seorang pria bermata merah dan tubuhnya yang sudah dipenuhi darah terus melawan dengan beringas. Pedang hitamnya ia kendalikan dengan lihai menerjang makhluk mengerikan disekelilingnya.

Rambut silvernya basah dan dipenuhi darah. Sayap hitam bak kelelawarnya ia kepakan, terbang ke atas sana lalu tangannya terangkat keatas. Awan hitam itu perlahan terbuka, mereka yang dibawahnya berhenti dan mendongak keatas.

Tangannya mengeluarkan cahaya hitam
Mereka yang dibawahnya langsung membelalak ketika melihat kepala Dragon hitam yang sangat besar muncul dari sana.

Dragon itu mengaum keras, para hewan lain disana langsung menundukkan kepala mereka.

Ia menyuruh Dragon itu diam di atas sana, lalu turun dan berjalan perlahan ke arah pria dengan wajah tegas yang menatapnya benci.

Ia menyeringai, "Dimana dia? "

"Dasar demon sialan! Kau membawa hewan peliharaanmu dari tempat tinggalmu! "

Ia terkekeh, menatap balik Ratu dari klan wizard yang kini terdiam. Tangan kanannya ia arahkan kepada Ratu itu, dan seketika tubuh itu langsung meledak hancur lebur. Ia tertawa kecil, menatap kembali pria di depannya.

"Tetap tidak mau menjawab? " ujarnya kemudian, seluruh makhluk disana semakin waspada ketika dragon diatas sana semakin mendekat turun.

Menatap dragon diatasnya, ia kembali berujar. "Kau tahu? Makhluk besar itu terlihat sangat kelaparan. Ah iya, perkenalkan, dia Aegon. Lucu bukan? "

Pria didepannya menggeretakkan giginya emosi, "Dasar gila. "

Ia justru tidak mempedulikan kalimat sarkas itu, memilih melanjutkan. "Memakan kalian semua sepertinya lumayan untuknya, mau tahu rasanya dimakan? Dagingmu terasa seperti dikoyak, tulang kalian akan patah satu-persatu, lalu hancur didalam mulutnya. Mau mencobanya? " seringai itu semakin melebar saat pria didepannya mengepalkan tangannya erat.

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang