CHAPTER 44

1.4K 244 25
                                    

Nasha's POV


Kepalaku begitu berisik. Pikiranku kalut. Entah apa yang sudah kuperbuat, yang jelas aku menyadari. Semua yang aku ucapkan kepada wartawan tadi akan menimbulkan banyak masalah tidak hanya untuk aku, tapi untuk banyak orang yang ada di sekitarku, terutama Pandu. Aku tahu dia akan melakukan apa saja untuk membahagiakan aku. Namun apa yang sudah aku perbuat, rasanya sangatlah tidak pantas meskipun dia juga pasti menginginkannya. Aku tidak tahu harus bagaimana merespon pertanyaan para wartawan itu yang terus mempertanyakan bagaimana hubunganku dengan Pandu. Aku juga tidak tahu bagaimana bisa mereka semua berkumpul disini dan mengetahui keberadaanku. Yang terlintas di pikiranku hanyalah bagaimana aku harus memberikan jawaban yang tidak akan menimbulkan asumsi buruk untukku, dan juga untuk Pandu.

Mengakui bahwa aku telah menikah dengan Pandu adalah pilihan terbaik yang bisa aku lakukan saat itu. Aku tidak membenarkan tentang perbuatanku yang menginap di tempat tinggal seorang laki-laki yang mana disana hanya ada kita berdua. Meskipun aku bisa menjelaskan kebenaran alasan mendesak yang ada di baliknya, namun aku yakin para wartawan itu hanya akan mengambil sisi buruk dari perbuatanku dan mengabaikan kebenaran yang aku ungkapkan. Tak ada pilihan lain. Aku harus mengatakan bahwa Pandu adalah suamiku.

Di dalam mobil yang sedang dikemudikan oleh Pandu setelah berhasil melewati kerumunan malapetaka itu, handphone ku uterus berbunyi menampilkan pemberitahuan pesan bahkan panggilan masuk yang aku tidak tahu dari siapa saja. Aku mengabaikannya. Dari tempat dudukku, kuperhatikan Pandu pun melakukan hal yang sama. Mengabaikan setiap panggilan dan pesan yang masuk ke handphonenya. Dia hanya fokus mengemudikan mobil, sampai akhirnya kuberanikan diri untuk memecah keheningan diantara aku dan Pandu.

"Bagaimanapun keadaannya kamu tidak akan meninggalkanku kan?"

Harusnya aku tidak boleh bertanya seperti itu kepada Pandu. Sebab apa yang sudah dia lakukan untukku sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa dia akan menepati janjinya untuk terus mendampingiku. Harusnya aku tidak boleh meragukan bagaimana cinta dan kasih sayang yang dia tunjukkan untukku. Pandu adalah definisi lebih dari cukup untuk temanku menghabiskan sisa hidupku kini, hingga nanti.

Alasanku mempertanyakan hal tersebut tak lain karena aku ragu dengan diriku sendiri. Banyak hal yang perlu aku pertimbangkan untuk menuju ke suatu jenjang kehidupan yang dinamakan pernikahan. Aku ragu bahwa aku dapat berdamai dengan diriku sendiri. Aku takut jika segala hal buruk tentang diriku membuatku akhirnya mendorong Pandu untuk pergi. Aku takut aku tidak bisa menjadi seperti apa yang pandu inginkan. Aku ragu, bahwa aku bisa memberikan bahagia sama seperti bagaimana pandu membahagiakan aku.

"Iya sayang, aku akan terus menemanimu."

Lagi dan lagi jawaban yang Pandu berikan membuatku merasa bersalah atas keraguan yang ada pada diriku. Jika mau, Pandu pasti akan meninggalkanku sejak awal. Jika mau, dia tidak akan mengorbankan tubuh dan wajah tampannya untuk merasakan luka karena pukulan-pukulan yang diberikan Kak Reno kepadanya. Dan jika mau, dia tidak akan terus menggenggam tanganku, menemaniku melewati masa kelam dalam hidupku. Dengan apa yang sudah Pandu lakukan kepadaku, aku beranikan diriku untuk memutuskan bagaimana kita kedepannya.

"Menikahlah denganku."

Sebuah kalimat sakral penuh makna begitu saja lolos dari mulutku. Jangan tanya bagaimana dengan reaksi Pandu. Dia sangat terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak, aku yang semalam menolak ajakannya untuk menikah kini justru melamarnya dengan begitu tiba-tiba. Aku tahu ini bukan keputusan yang dapat diambil remeh. Namun aku yakin, bersama Pandu semuanya akan terlalui. Meskipun sulit, Pandu akan tetap menggenggam tanganku sampai semua masalah mampu terlewati.

"Na???" Satu kata keluar dari mulut Pandu. Dia sangat terkejut saat ini.

"Iya Pandu, Menikahlah denganku." Aku mengulangi untuk meminta kepadanya.

AROMA KATA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang