CHAPTER 17 (2)

1.1K 221 29
                                    

Pandu's POV


"Panduu??" kata perempuan itu penuh dengan penuh tanya karena melihatku keluar apartemen tidak sendirian, namun bersama seorang perempuan.

"Mamah?"

Bukan, itu bukan aku. Itu Nasha. Iya, dia yang memanggil perempuan itu dengan sebutan mamah. Bagaimana bisa dia memanggil mamahku dengan sebutan mamah? Ada apa ini? Apa aku memiliki saudara yang tidak aku ketahui? Aku sangat bingung saat ini.

"Loh, Sayang?"

Apalagi ini? Mama memanggil Nasha dengan panggilan sayang? Sebenarnya apa hubungan mereka? Aku sungguh sangat kebingungan.

"Kamu kenal Pandu?" tanya Mama kepada Nasha.

"Iya, Ma. Nasha kenal dengan Pandu?" Jawab Nasha. Kini aku semakin bingung oleh kedekatan mereka. Akhirnya aku menarik tangan Mama untuk aku bawa ke belakang. Agar aku bisa menanyakan semua pertanyaan yang saat ini ada di benakku.

"Ma, ikut aku sebentar. Na, kamu duduk dulu ya." Kataku sambil menarik tangan Mama.

"Sebentar ya sayang," Kata Mama kepada Nasha.

Kini aku sudah berada di dapur apartemenku. Dengan segala kebingungan, dan Mama yang berdiri di depanku dengan wajah yang sangat santai.

"Mama kok kenal Nasha? Kok dia manggil Mama juga ke Mama? Dia bukan adek aku kan Ma? Dia bukan saudara kandung aku kan? Ayo jawab Ma!" Kataku dengan berbagai pertanyaan.

"Ya gimana Mama mau jawab, kamu aja nyerocos terus. Kan mama jadi bingung jawabnya." Kata Mama.

"Yaudah ayo jelasin ke Pandu Nasha itu siapa nya Mama." Aku sungguh sangat penasaran.

"Lagian kalau dia adek kamu emang kenapa si? Kan seru, kamu ada temennya." Jawab mama santai.

Masalahnya bukan itu sekarang. Masalahnya adalah, aku akan merasa sangat bersalah karena sudah menaruh hati kepada perempuan yang ternyata adik kandungku sendiri, kalau memang benar. Aku harus berbuat apa jika ternyata Nasha memang benar adik kandungku? Aku sudah tidak bisa berpikir lagi sekarang.


..............

Yokk pemanasan dulu yokkkk

AROMA KATA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang