CHAPTER 49

1.5K 215 31
                                    

Nasha's POV


Mobil melaju melewati hiruk pikuk kendaraan yang sedang memadati jalanan kota. Beberapa tenda yang sudah berdiri di kanan kiri jalan, ramai dipadati oleh pengunjung yang ingin menikmati menu yang dijajakan oleh para penjualnya. Semua terlihat bersuka ria. Dan aku, seorang diri menangis dalam diam di sebuah kursi penumpang sebuah taxi yang aku naiki setelah aku memutuskan untuk pergi dari bangunan megah menjulang tinggi.

Aku meninggalkan Pandu. Aku meninggalkannya yang tengah berusaha untuk menunjukkan kepadaku betapa besar cinta dan kasih yang dia hadirkan untukku. Aku meninggalkan Pandu. Laki-laki yang setengah mati memperjuangkan apapun agar dapat bersamaku. Aku meninggalkan Pandu. Seseorang yang menggenggamku dan menyelamatkanku dari luka dan trauma masa lalu. Aku, meninggalkannya. Bukan untuk kali pertama. Aku, meninggalkannya lagi.

Jika kalian bertanya mengapa aku tega melakukannya, maka aku adalah orang pertama yang akan menjawab "Aku juga mempertanyakan diriku sendiri mengapa aku tega melakukan semua hal jahat itu."

Sudah pernah aku jelaskan sebelumnya bahwa menikah dengan Pandu akan menjadi sebuah keputusan yang tidak akan pernah aku sesali. Jangan pernah berpikir bahwa aku akan meninggalkan Pandu. Sudah kupastikan itu akan menjadi hal terbodoh yang pernah aku lakukan dalam hidupku. Saat ini, aku, dan rasaku. Entahlah. Aku hanya sedang dipenuhi oleh segala ragu. Ragu pada diriku, ragu pada aku yang mulai berpikir apakah aku pantas untuk bersanding dengan Pandu?

Aku yang tengah menyandarkan kepalaku pada kaca mobil, memperhatikan jalanan ramai yang aku lewati. Di tengah ramai yang terlintas, ingatan membawaku pada tulisan-tulisan yang tak pernah aku baca sebelumnya. Namun sesaat sebelum aku turun untuk pergi bersama Pandu tadi, aku membacanya. Aku membaca semuanya. Yaitu tulisan pada kolom komentar akun sosial media ku. Sepertinya para manusia ini begitu mengagumi keindahan yang melekat pada diri Pandu. Sampai-sampai beberapa jejak yang mereka tinggalkan pada kolom komentar foto yang terakhir aku unggah, sedikit banyak telah melukai perasaanku. Benar sekali. Aku mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Aku yang tengah bersanding bersama Pandu di depan sebuah resto yang waktu itu kami kunjungi.

Beberapa tulisan di sana membuatku semakin bertanya, apakah benar aku tidak layak untuk Pandu? Namun beberapa komentar yang mereka tuliskan seperti memaksaku untuk membenarkan. Pandu berhak mendapatkan sesuatu yang lebih daripada seorang Nasha Cempaka.

Terlalu banyak luka yang sudah aku hadirkan untuk Pandu. Mereka semua benar. Pandu berhak mendapatkan bahagia tanpa harus menerima luka. Pandu sudah banyak merelakan sesuatu hanya untuk aku. Apakah aku akan menjadi egois jika ingin terus bersama Pandu? Aku rasa sekarang aku tidak bisa hidup tanpa dia. Namun aku juga tidak bisa hidup bersamanya dengan rasa ragu dan bersalah yang terus menerus menghantuiku.

Rasa bersalah semakin muncul pada diriku ketika Pandu dengan segala keindahannya, memberikan sebuah kejutan kepadaku. Kejutan yang akan membuat semua perempuan pasti juga ingin berada di posisiku. Kalung berlambang infinity yang kini aku kenakan, dinner romantic yang sudah dia siapkan, dan perlakuan manis yang tak pernah ia lupakan. Semua yang aku terima pada malam ini justru membuatku semakin mempertanyakan pada diriku lagi, "Pantaskah aku dengan semua kebahagiaan ini?"

Dan pada akhirnya aku memilih pergi. Meninggalkan Pandu yang mungkin saat ini tengah diselimuti berjuta tanya dan kekhawatiran mengenai perginya diriku yang menghilang dari hadapannya. Aku tahu betul saat ini Pandu akan mencariku. Tapi sekali lagi ingin aku sampaikan. Maafkan aku Pandu, aku hanya ingin meyakinkan raguku sebelum akhirnya aku benar-benar berakhir bersamamu.

"Maaf mbak, ini kita mau kemana?" Tanya supir taxi itu karena sedari tadi aku enggan menyampaikan kemana aku akan pergi kali ini. Tidak. Bukan enggan, melainkan sedari tadi aku juga tidak tahu kemana aku harus membawa diriku.

AROMA KATA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang