Bab 33 Friedrich Karl von Drais

371 49 2
                                    

Friedrich Karl von Drais - Jerman || Penemu Sepeda

Bekerjasama dengan musuh adalah situasi yang sangat menguntungkan, dua hal dapat dipelajari dalam waktu bersamaan. Ketelitian dan kepercayaan adalah permainan yang harus dimenangkan.

°°DC°°

"Lo bisa pelajari setiap petunjuknya, memang cukup abu-abu tapi gue yakin lo bisa memahaminya."

Re menyerahkan sebuah kotak pada Flo, terlihat dari ukurannya, cukup untuk menampung beberapa barang. Perlahan gadis itu membuka kotak tersebut, melihat satu persatu benda yang ada di dalamnya.

"Itu milik pelaku yang melukai gue di tangga," tutur Re membuat Flo semakin memperhatikan barang tersebut.

"Dengan kata lain, lo tahu pelakunya?" tanya Flo kini menatap Re dingin.

Lelaki itu menggeleng kemudian bersandar pada dinding, tidak terlihat sedikitpun wajah bahagia ketika Flo menatapnya. Malah terlihat seperti siap menerkam, apakah gadis itu telah berubah pikiran?

"Brengsek, lalu gue jadi kambing hitamnya," gumam Flo pelan.

"Telinga gue cukup baik untuk mendengarnya," ujar Re menyilangkan kedua tangannya.

Perlahan Flo mengeluarkan sebuah diksa lepas dari saku almamater miliknya, seolah mengabaikan percakapan sebelumnya, ia memasang benda itu pada laptop yang sengaja ia bawa.

Re cukup penasaran sehingga langsung berjalan mendekat, ia memperhatikan kursor yang Flo gerakkan sampai sebuah video terputar.

"Tiga kejadian terjadi di ketiga video ini, pertama saat vas bunga menimpa kepala Ana, kedua saat vas bunga hampir mengenai kepala gue dan video terakhir sesaat sebelum gue menemukan Binar dalam kondisi terluka parah. Rekaman ini diambil di koridor di dekat lift lantai dasar, lantai dua dan lantai tiga sehingga siapapun pelakunya pasti melewati salah-satu tempat ini."

Flo mengambil sebuah spidol dan bergerak menuju papan tulis. Terlihat gadis itu menuliskan pola kejadian dan orang-orang yang berada di sekitar lokasi. Terakhir, spidol bergerak melingkar pada beberapa nama.

"Dan mereka selalu ada di tempat kejadian," sambungnya. "Gue udah nyari informasi, mereka berasal dari Diamond Class tingkat akhir."

Flo membuka sebuah website dari laptopnya.

"Apa lo yakin rekaman ini bisa dipercaya?" tanya Re berusaha memutar ulang beberapa rekaman.

Tangan Flo terhenti.

"Dilihat dari waktu yang ada di layar dan jarak gue memindahkannya, rekaman ini bisa membantu."

Re mengambil alih laptop tersebut kemudian kembali memutar video, jemarinya mengarah pada video yang sedang terputar. "Gue yakin hari itu gue  lewat jalan ini, tapi sampai akhir pun nggak terlihat kalau gue melewatinya."

Flo mendekat, memperhatikan bagian yang Re maksud. "Benar, editannya sangat halus sampai gue nggak sadar ada bagian yang hilang."

"Tapi, nggak bisa jadi dasar kalau mereka nggak terlibat. Sedikit banyaknya pasti ada kaitannya dengan tiga orang ini," imbuh Flo kembali pada papan tulis.

"Berarti ada orang lain yang berusaha cuci tangan di sini." Re mendekat dan mengambil spidol dari tangan Flo.

"Gue awasi mereka, lo bisa cari tahu apapun yang membuat mereka terhubung dengan Ana ataupun Binar. Biasanya cewek lebih pandai menggali informasi," ujar Re tersenyum simpul.

"Oke, gue mau kita saling berbagi informasi dalam bentuk apapun. Jangan sembunyikan apapun, gue bisa percaya lo kan?" Flo menyilangkan kedua tangannya sembari menatap Re dingin.

DIAMOND CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang