"Saya terima nikah dan kawinnya Nour Aisyah Adzkiya binti Ahmad Yudono dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
"Bagaimana para saksi, sah?
"SAH!!"
"Alhamdulillah"
Semua tamu undangan yang hadir turut mendoakan pengantin baru yang sudah sah menjadi sepasang suami istri. Terlihat jelas senyuman bahagia terukir di wajah mereka, terutama dua orang yang kini sudah tak bisa menahan tangis harunya.
"Alhamdulillah, Mas. Anak kita akhirnya sudah menikah. Aku senang banget Aisyah yang jadi menantu kita. Semoga rumah tangga mereka selalu sakinah mawaddah warahmah.." ucap Mama Sarah tulus
"Iya, sayang. Mas juga senang. Sudah lama kita menantikan pernikahan ini.. semoga Fadel bisa jadi imam yang baik untuk Aisyah"
"Aku harap dengan pernikahan ini Fadel bisa sedikit berubah, Mas.." harapnya.
Setelah menyelesaikan prosesi akad nikah dan memberi selamat kepada pengantin baru, satu persatu tamu undangan mulai meninggalkan lokasi pernikahan.
"Aisyah sayang, Makasih ya nak. Mama senang sekali" ucap Mama Sarah sembari memeluk menantu barunya.
Asiyah tersenyum lembut."Terimakasih, Ma." Sahut Aisyah yang membalas pelukan Mama mertuanya itu.
Cowok tampan dengan tatapan tajamnya itu terlihat malas melihat interaksi dua wanita didepannya ini. Hendak beranjak pergi, tangannya tiba-tiba ditahan oleh seseorang.
"Kamu mau kemana?"
"Ck. Fadel capek, ngantuk pengen tidur, Pa." Decak Fadel kesal.
"Jangan masuk dulu. Ada yang mau Papa bicarakan sama kamu dan Aisyah. Duduk!" titah Papa Fahri tegas.
"Ck." Decak Fadel kesal dan langsung duduk disofa ruang tamu. Diikuti Aisyah yang juga duduk disampingnya. Fadel melirik tajam perempuan disampingnya yang sekarang sudah berstatus sebagai istri sahnya.
"Kenapa sih, Pa?" Tanya Fadel sewot dengan posisi bersedekap dada sambil bersandar di punggung sofa.
"Kamu ini loh. Kasar banget ngomong begitu sama Papa sendiri" Mama Sarah menatap tajam anak bungsu nya.
"Sudah, Ma." Papa Fahri memegang lengan istrinya untuk tidak membuat keributan.
"Jadi.. karena kalian sudah sah menjadi suami istri, Papa dan Mama sudah menyiapkan hadiah istimewa untuk kalian." Ujar Papa Fahri lembut.
Lelaki paruh baya itu mengeluarkan 2 buah kunci yang berbeda diatas meja. Fadel mengernyitkan alisnya melihat kedua kunci itu.
"Ini hadiah untuk kalian" ucap Papa Fahri tersenyum lebar.
"Maksudnya?" Tanya Fadel bingung.
"Kamu ini ngga peka banget.. ini tu kunci rumah dan kunci mobil untuk kamu dan Aisyah. Jadi kalian berdua akan tinggal di rumah baru yang sudah Mama dan Papa belikan." Jelas Mama Sarah tersenyum manis membuat Fadel mendecak kesal.
Untuk apa dirinya harus tinggal berdua dengan perempuan yang bahkan tidak ia cintai.
+++++++++++++++++
Tbc__
KAMU SEDANG MEMBACA
Fadel & Aisyah (our destiny) - ON GOING
General FictionHarap bijak dalam membaca❤️🔥 ⚠️Follow dulu sebelum membaca⚠️ Nour Aisyah Adzkiya, wanita sholehah berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai dosen ini terpaksa menerima perjodohan dari orangtua angkatnya untuk menikah dengan anak mereka yang 4 tahun...