FA. Bab 65

4.6K 201 64
                                    

Dengan percaya diri yang tinggi, Aura berjalan mendekati Fadel dan memeluk erat laki-laki yang berstatus sebagai mantan pacarnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan percaya diri yang tinggi, Aura berjalan mendekati Fadel dan memeluk erat laki-laki yang berstatus sebagai mantan pacarnya itu.

"Hiks... aku kangen banget sama kamu, sayang."

Mata Aisyah melebar kaget. Sedang, Fadel langsung melepas kasar pelukan Aura.

"Apa-apaan sih lo!"

"Sayang..."

"Stop panggil gue sayang!!" Fadel mengeluarkan tatapan tajamnya. "Lupa sama apa yang terjadi sama kita hah?!"

Dengan air mata yang terus mengalir, Aura meraih tangan Fadel. "Sayang, kamu kenapa jadi kayak gini? Kamu gak pernah kasar sama aku." Gadis itu tak menanggapi pertanyaan Fadel.

"Lo ngapain disini hah?! Gue udah bilang jangan muncul di hadapan gue kalo lo mau selamat!" bentak Fadel tepat di depan wajah Aura membuat sang empu reflek memejamkan mata sesaat.

Dalam mobil Aisyah hanya diam tanpa ekspresi. Dia ingin melihat apa yang akan suaminya itu lakukan saat bertemu dengan mantan pacarnya.

"Aku... aku kangen sama kamu, sayang."

"Kita udah putus, Aura!! Jangan panggil gue dengan sebutan itu!!"

Aura menggeleng cepat. "Aku gak mau putus. Aku cinta sama kamu."

Dengan bersedekap dada, Fadel terkekeh mendengar ucapan mantannya yang penuh drama itu. "Apa lo bilang? Cinta? Ck,ck,ck... Aura, Aura..." Fadel geleng-geleng kepala seraya tersenyum miring. Detik kemudian, ia sedikit menunduk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Aura.

"Lupa sama apa yang udah lo lakuin sama musuh gue? Lo dengan berani mengkhianati gue dan sekarang apa? Lo bilang cinta? BULLSHIT!!" Teriakannya di akhir kalimat menggema.

Fadel menegakkan tubuhnya, menatap lurus wajah Aura dengan raut datar. "Lo udah gue kasih kesempatan buat pergi sejauh mungkin. Gue juga udah maafin pengkhianatan lo dengan syarat gue gak mau ngelihat wajah munafik lo itu. Tapi, dengan beraninya lo malah muncul di hadapan gue. Punya berapa nyawa lo?"

Bulu kuduk Aura merinding. Dengan susah gadis itu menelan salivanya. Tubuhnya bahkan sampai bergetar hebat saking takutnya melihat wajah seram Fadel.

"A-aku..."

"Mas," panggil Aisyah membuat dua orang berbeda gender itu menoleh ke arahnya.

Wajah sangar Fadel berubah begitu menatap wajah cantik sang istri. Ia tersenyum lebar lalu bertanya. "Kenapa hm? Kamu tunggu di dalam mobil aja."

Aura sampai melongo mendengar suara lembut Fadel yang tidak pernah dia dengar sebelumnya. Aisyah mendekat dan berdiri di samping sang suami dengan tatapan terus tertuju pada Aura.

"Kita kapan perginya? Ini udah jam berapa? Nanti keburu sore." Aisyah sengaja mengatakan hal itu agar sang suami tidak bersikap berlebihan pada Aura.

Diam-diam Aura mengepalkan tangannya saat dengan beraninya Aisyah menggenggam tangan sang pujaan hati.

Fadel & Aisyah (our destiny) - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang