FA. Bab 54

3.4K 140 24
                                    

Angin malam berhembus sedikit kencang menemani seseorang yang tengah duduk sendirian di balkon kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Angin malam berhembus sedikit kencang menemani seseorang yang tengah duduk sendirian di balkon kamar. Ia sama sekali tidak terusik dengan dinginnya terpaan angin malam. Tubuhnya masih disana tetapi tidak dengan pikirannya yang terus tertuju pada seorang gadis yang entah sejak kapan sudah memasuki hatinya itu.

Fadel, laki-laki itu menatap kosong ke arah depan. Jarinya mengapit sebatang rokok yang menyala tanpa ia rasakan nikmatnya. Di atas meja kecil, sebotol minuman alkohol berdiri dengan gagah namun isinya masih utuh. Laki-laki itu sama sekali tidak meminumnya.

"Sekali lagi lo nyakitin cewek gue, lo akan terima yang lebih dari ini, Aisyah!!"

"Dasar cewek murahan!!"

"Jangan harap gue mau di sentuh sama lo, najis."

"Saya minta maaf, mas."

"Cukup mas!! Apa tidak bisa sekali saja mas Fadel tidak menghina saya?! Selama ini saya selalu sabar setiap mendengar hinaan mas, tapi semakin lama mas Fadel semakin kurang ajar sama saya."

"Perempuan macam lo memang pantasnya itu di hina!"

"Kalau begitu ceraikan saya sekarang juga. Saya ingin bebas dari laki-laki bajingan seperti kamu!!"

"Gue gak akan pernah ngaggap lo sebagai istri gue, ngerti!"

"Kita akan bercerai!"

Memorinya kembali terputar. Semua adegan antara dirinya dan Aisyah memenuhi memori otaknya. Fadel meremas kuat sebatang rokok yang menyala itu, tak peduli tangannya terluka.

Netra hazel itu mengembun, detik kemudian cairan bening menerobos keluar tanpa permisi. Berniat untuk menghapusnya saja tidak, Fadel membiarkan pipinya basah terkena air mata.

"Gue jahat, Syah. Maaf."

Rasa bersalah semakin besar menyerang hatinya. Kenapa ia baru menyadari kesalahannya setelah Aisyah menjauh? Tanpa semua orang tahu bahwa ada ketakutan mendalam pada diri Fadel. Ia takut dengan kata 'perpisahan'.

Berpisah dengan orang yang berharga memang sangat menakutkan, bukan? Membayangkannya saja Fadel tidak bisa. Dijauhi, dicaci maki, dibenci, Fadel pernah berada di posisi itu.

Disaat semua orang membencinya, ada seorang gadis cantik dengan senyuman manis datang padanya. Tanpa memandang bagaimana keadaan Fadel saat itu, gadis itu dengan senang hati mau berteman dengannya. Namun, ketika tiba-tiba gadis itu pergi membuat harinya yang dipenuhi kebahagiaan berubah menjadi keterpurukan.

Dirinya kembali di pandang sebelah mata oleh orang-orang bahkan keluarganya sendiri. Kebahagiaannya pergi bersama gadis itu. Bertahun-tahun Fadel mencarinya, sayang seribu sayang takdir belum mempertemukan mereka.

"Kakak cantik, ada dimana?"

Dan, sekarang ketakutan itu kembali menemuinya. Entah sejak kapan rasa ini muncul, Fadel mulai menyadari bahwa Aisyah berhasil menggantikan posisi gadis masa lalunya itu.

Fadel & Aisyah (our destiny) - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang