2 hari berlalu setelah Zahra dan orangtuanya berkunjung ke pesantren Al-mu'min, hari ini adalah hari pertama Zahra kuliah dan jadwalnya pagi. Setelah tahajud dan subuhan tadi ia lanjut mengaji dan membantu bundanya untuk masak karena ia tidak ingin ketiduran seperti hari pertama dia ospek.
Zahra mengambil jurusan sastra karena dia suka sekali membaca buku dan cita-citanya ingin menjadi seorang penulis terkenal, kebetulan Khanza masih ingat kan dengan teman ospek Zahra yang bercadar itu, ya dia juga mengambil jurusan yang sama seperti Zahra jadi mereka akan duduk bersama nantinya.
"Sayang nanti setelah pulang dari kampus langsung pulang ya," suruh Hana.
Sambil mengiris bawang putih dan bawang merah Zahra menjawab, "Iyalah Bun pasti yakali Zahra mau keluyuran."
"Udah pokoknya langsung pulang gausah mampir kemana mana, Nanti ada laki-laki yang akan datang bersama orangtuanya untuk melamarmu." Jelas bunda.
"Hah! Zahra jadi dijodohin?" Tanya Zahra.
"Iya sayangg, sudah biar bunda yang lanjutin kamu siap siap sana kekampus."
"Bunn, Zahra gak siap dijodohin. Apalagi Zahra baru mulai kuliah, Zahra takut gak bisa jadi istri yang baik buat suami Zahra nantinya, lagipula Zahra kan gak kenal sama cowok yang dijodohin sama Zahra." Ujar Zahra.
"Kata siapa gak kenal, kamu kenal kok sama orangnya!" Jawab bunda yang sedikit keceplosan, hampir saja.
"Hah! Beneran Bun, siapa?" Tanya Zahra.
"Udah sekarang mendingan kamu siap-siap ke kampus, gamau telat lagi kan?" Alih sang bunda.
"Iya bundaa, ini beneran gamau dibantu sampai selesai aja Bun? tinggal dikit lagi Lo ini," tawar Zahra.
"Iya udah sana siap siap."
"Iyaa."
Zahra pergi ke kamarnya untuk siap siap berangkat kuliah dan berangkat diantar oleh ayahnya.
Sekitar 15 menit dia sampai dikampusnya dan kebetulan bertemu Khanza di gerbang ia lalu menceritakan bahwa dia akan dijodohkan oleh kedua orangtuanya dan hari ini laki laki itu akan datang kerumah untuk melamarnya, ia menceritakan semuanya karena dia sudah lumayan mempercayai Khanza sebagai temannya lebih tepatnya sahabat sekarang.
"Terus gimana, kamu mau menerimanya?" Tanya Khanza setelah mendengar cerita Zahra.
"Aku belum tau, karena bahkan aku gak kenal dan gak pernah melihat wajahnya. Aku bingung!" Jawab Zahra lesu.
"Gapapa nanti kamu bisa tentuin pilihanmu ketika sudah tau bagaimana laki-laki itu, kamu bisa meminta waktu untuk berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab, kamu bisa sholat istikharah untuk meyakinkanmu tentang dirinya."
"Okee makasih banyak Khanza!" Ujar Zahra.
"Sama sama!"
Kemudian mereka berdua memasuki ruang kelas yang sudah ditentukan dan memilih tempat duduk, mereka hanya perkenalan dan dijelaskan hanya beberapa materi oleh dosen mereka karena baru awal pertemuan jadi tidak terlalu banyak yang dibahas.
Setelahnya mereka berdua memutuskan kekantin untuk makan terlebih dahulu baru setelah itu pulang karena tadi pagi Zahra tidak sempat untuk sarapan karena ia tidak ingin terlambat lagi dihari pertamanya kuliah cukup di ospek saja pikirnya.
Memang Hana menyuruhnya untuk langsung pulang tapi karena tadi dosennya hanya menjelaskan sedikit jadi jamnya selesai lebih cepat lagipula hana juga menyuruhnya untuk makan diluar tadi karena Zahra yang tidak mau telat itu membuat khawatir Hana takut maag nya kambuh jadi Hana menyuruhnya membeli makanan diluar.
Ketika Khanza sedang memesan makanan tiba tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri Zahra.
"Maaf ganggu, gue boleh duduk sini? Soalnya meja lain udah penuh." Izin pria yang baru datang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...