ZAFFIR - 16

1.4K 35 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum kak, boleh minta tolong bukain pintunya Zahra bawa nampan soalnya." Ucap Zahra dengan sedikit berteriak

Mendengar suara ketukan pintu dan teriakan Zahra Ghaffir pun menyudahi mengajinya lalu bangun dan segera membukakan pintu untuk Zahra.

"Waalai'kumussalam, lain kali jangan teriak suara perempuan itu aurat," Ucap Ghaffir sambil mengambil alih nampan yang Zahra bawa lalu masuk kedalam kamar.

"Iya maafin Zahra, tadi soalnya mau ngetok pintu gak bisa." Jelasnya sambil menutup pintu kamar dan berjalan mengikuti Ghaffir.

"Terus tadi siapa yang ngetok pintu hm?" Tanyanya sambil meletakkan nampan itu di nakas tanpa menoleh kearah Zahra.

"Itu.....Zahra ketok make sikut hehe," jawabnya seraya menunduk.

"Yasudah terserah saja."

"Oh iya ayo makan dulu, Zahra udah bawain makan sama minuman buat kita berdua."

"Kamu bawa makanan hanya sepiring?"

"Itu karena nampannya Gaada yang lebih besar, terus belum minumnya. tapi tenang aja Zahra udah bawain banyak kok nasinya terus ada roti sama buah juga buat cemilan, dijamin kenyang." Jelasnya sambil mengacungkan jempolnya.

Melihat Zahra yang menjelaskan dengan excited membuat Ghaffir tak tahan untuk tidak tersenyum, Zahra yang melihat suaminya malah tersenyum itu bergidik ngeri apa yang aneh darinya kenapa suaminya ini tersenyum padahal dari tadi hanya memasang wajah datar pikirnya.

Ia pun kemudian bertanya, "kakak ngetawain apa, ada yang aneh di Zahra?" Tanyanya penasaran.

"Lucu," ucapnya sedikit pelan.

"Hah, apa kak Zahra gak dengar!" Tanyanya penasaran, pasalnya Ghaffir seperti berbisik padanya.

"Kamu lucu, Huma!" Jawabnya seraya mengacak pelan kepala Zahra yang masih terbalut hijab.

Zahra menelan ludahnya dengan susah payah ketika Ghaffir memperlakukannya seperti itu, dimana Ghaffir yang menyebalkan mengapa tiba-tiba dia berubah menjadi suami yang romantis begini pikirnya.

Namun ia segera mengalihkan pembicaraan agar percakapan ini tak berlanjut jika diteruskan akan bahaya bagi kesehatan jantungnya dan pipinya yang akan memerah nantinya.

"Ah iya ayo dimakan keburu makanannya dingin," alihnya.

Merekapun segera memakan dengan lahap makanan mereka karena sudah sangat lapar dari tadi mereka tidak makan, meskipun sepiring berdua tapi sendoknya tetap ada 2 kok jadi gak bakal suap-suapan hihi!

ZAFFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang