Ghaffir disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya yang semakin hari semakin banyak, ditambah lagi dia harus mengurus persiapan pernikahannya."Baiklah semuanya kita akhiri pertemuan kali ini, jangan lupa tugas yang saya berikan dipresentasikan Minggu depan, terimakasih wassalamu'alaikum wr.wb" ucap Bu Fany dan pergi meninggalkan ruang kelas diikuti para mahasiswa yang berhamburan keluar kelas.
Melihat teman-temannya yang berhamburan Ghaffir yang melamun pun segera membereskan bukunya, Karena setelah ini Ghaffir tidak ada kelas jadi ia memutuskan untuk langsung pulang. Namun ketika berjalan menuju garasi dia tak sengaja melihat Zahra yang tengah mengambil kertas-kertas yang berjatuhan di koridor iapun hendak menolongnya tapi dia telat karena sudah ada laki-laki yang menolong Zahra jadi Ghaffir yang melihat itu hanya terus berjalan menuju garasi.
Siapa pria itu? Sepertinya mereka saling kenal pria itu bahkan tersenyum padanya tadi, tapi argh sudahlah! Ghaffir tak mau memikirkannya.
Flashback on.....
Zahra sedang disuruh oleh dosennya untuk membawakan berkas-berkasnya lalu karena kertas yang ia bawa tadi tidak sempat dia rapihkan alhasil dia sibuk merapikannya sambil berjalan.
Leon yang tak sengaja melihat Zahra berjalan dikoridor hanya memperhatikan gadis itu yang sangat lucu pikirnya ketika Zahra sedang merapikan lembaran kertas yang ia pegang. Namun tak lama Leon melihat ada batu di depan gadis itu ia baru akan teriak agar gadis itu berhenti namun sudah telat Zahra jatuh karena tersandung batu itu melihat itu Leon segera berlari untuk membantunya.
"Aduh nambah kerjaan aja deh!" Gerutu Zahra.
Ia pun segera mengambil lembaran lembaran kertas yang berjatuhan itu sebelum tertiup angin, tiba-tiba ada seseorang yang membantunya ternyata itu Leon.
"Ini, Lo gapapa?" Ucap Leon khawatir.
"Eh! Enggak gapapa, terimakasih sudah membantu saya."
Sambil tetap menolong Zahra Leon pun menjawab. "Syukurlah kalau gitu, kenapa panggilan Lo make saya terus sih?" Tanyanya penasaran.
"Itu...gapapa cuman kebiasaan aja kok, lain kali sa-aku akan lebih santai."
"Yaudah kalo gitu, mau dibawa kemana perlu gue bantu?" Tawar Leon.
"Gak perlu, aku mau nganterin ini sendiri aja, makasih." Ujarnya sambil tersenyum.
"Manis." Gumamnya.
"Apa kamu ngomong sesuatu?" Tanya Zahra sambil mengernyitkan kedua alisnya.
"Eh enggak-enggak, kalo gitu gue duluan ya" Pamitnya.
Huft! Hampir aja, setelah itu Leon berjalan pergi meninggalkan Zahra.
Melihat Leon sudah pergi Zahra melanjutkan jalannya menuju ke ruang dosen.
Flashback off.....
Saat ini Zahra dan Khanza sedang berada dihalaman kampus menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa mereka berdua, sebenarnya mereka masih ada satu kelas lagi hari ini namun dosen mereka belum datang.
Mereka melihat bahwa langit mulai menggelap karena sepertinya akan turun hujan dan benar saja tak lama setelah mereka menikmati angin yang sejuk turunlah hujan dengan sangat deras sehingga mereka langsung berlari menuju kelas mereka yang tak jauh dari sana.
"Tuh kan ra udah aku bilangin bakal hujan tapi kamu malah pengen duduk diluar" ujar Khanza.
"Maaf za, habisnya anginnya sepoi-sepoi kayak gini tuh sejuk banget gitu loh" jawab Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...