Jantung Zahra berdetak tak karuan sekarang ini ia sedang gugup bukan main, kemudian dia menatap Hana bundanya itu sedang tersenyum melihatnya seakan berharap bahwa Zahra menerima perjodohan ini. Zahra yang melihat senyuman bundanya juga ikut tersenyum dan dia segera memutuskan keputusannya.
Sambil menghembuskan nafas panjang Zahra menjawab, "InsyaAllah dengan restu ayah dan bunda Saya Aisyah Az-Zahra menerima khitbahmu Muhammad Ghaffir Maulana."
Ghaffir yang dari tadi gugup langsung lega dan tersenyum mendengarnya, lalu semua orang yang ada disana mengucapkan Alhamdulillah.
"Baiklah kalau begitu kapan hari pernikahannya akan dilaksanakan?" Tanya Hasan.
"Bagaimana kalau Minggu depan, Lebih cepat lebih baik bukan?" Jawab Abah Rofiq.
Mereka berdua yang mendengarnya sedikit mendongak apakah secepat itu? Pikir mereka.
"Itu terserah keduanya, apakah kalian setuju?"
Setelah menimbang-nimbang keduanya akhirnya menjawab bersamaan. "Saya setuju!"
"Cie barengan jawabnya!" Ujar Hana. Dan disambut tawa oleh Abah, Hasan, dan umma. Sedangkan sang empu hanya tersenyum canggung. Gemasnya!!!
"Emh kamu ingin meminta mahar apa Zahra?" Ujar Ghaffir angkat suara.
"Apapun yang tidak memberatkanmu dan tidak merendahkanku."
"Sebaik-baik nya perempuan adalah yang memudahkan mahar nya, Dan sebaik-baiknya lelaki adalah yang akan memberikan mahar terbaik untuk pasangan nya. Jadi pikirkan dengan baik mahar apa yang akan kau berikan pada Zahra." Jelas Abah Rofiq.
"Nggeh Abah."
Kemudian mereka lanjut berbincang-bincang membahas pernikahan diringi canda dan tawa. Lalu karena sudah memasuki Dzuhur jadi Ghaffir dan orangtuanya pamit untuk pulang.
⋆ ⋆ ⋆
Malamnya ketika sudah makan malam dibawah dan membantu bundanya mencuci piring Zahra naik keatas dan merebahkan tubuhnya diatas kasur, tiba-tiba ada notif dari ponselnya Zahra segera mengambil ponselnya yang ada diatas nakas. Ketika melihat siapa yang mengirim pesan ternyata itu Khanza.
Khanza🐣
Khanza:
Assalamu'alaikum, Zahra kamu besok ada waktu gak? Aku mau ngajak kamu ke Gramed buat beli novel bisa?
Zahra:
Bisa kok, kebetulan besok aku lagi nyantai aja dirumah kita kan juga gaada kelas besokKhanza:
Yaudah besok aku jemput ya!Zahra:
Iya, masih Inget kan alamat rumahku?Khanza:
Inget dong, besok habis dzuhur.Zahra:
Siap Bu boss🙋🏻♀️Setelah itu Zahra mematikan ponselnya dan berdoa lalu memejamkan matanya karena sudah mengantuk.
⋆ ⋆ ⋆
Sekarang pukul 2.30 alarm ponsel Zahra berbunyi membuat sang empu terbangun dari tidurnya, ia mengerjap-ngerjap kan matanya agar terbangun lalu mematikan alarmnya.
Kemudian Zahra beranjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim, Selesai sholat dan berdzikir Zahra mengadahkan tangannya kepada Allah.
"Ya Rabb, Kenapa hamba merasa tidak pantas bersanding dengannya? Ketika hamba tau dia adalah seorang Gus dan saya hanya gadis biasa yang masih mempunyai banyak dosa, apakah pantas jika hamba bersanding dengannya? akan tetapi ketika melihat bunda sangat bahagia saat dia mengkhitbah saya, hamba tidak berani untuk menolaknya karena takut bunda kecewa. Ya Rabb, Jika memang dia adalah orang yang sudah engkau tulis di lauhul mahfudz hamba, maka berikanlah keikhlasan bagi hamba untuk menerimanya dan kelancaran sampai hari-h. Aamiin ya rabbal Alamiin."
Setelah berdoa dan menyampaikan unek-unek nya, Zahra melanjutkan dengan murojaah hafalannya. Agar hatinya tenang, ketika Zahra mempunyai banyak pikiran ia selalu menenangkan dirinya dengan membaca Berdzikir atau murojaah dengan nada karena hanya itu yang membuat hatinya selalu damai.
Tak lama kemudian azan subuh berkumandang dari luar, Zahra yang sedari tadi murojaah dan menambah hafalannya segera mencium mushafnya dan segera menaruhnya diatas nakas. Setelahnya dia sholat subuh 2 raka'at.
Selesai sholat Zahra melangkahkan kakinya untuk turun dan membantu bundanya memasak, sekaligus belajar menjadi istri yang baik bagi suaminya kelak. Aduh istri yang baik ceunahh hihi!!
"Mau masak apa hari ini Bun?" Ujar Zahra tiba-tiba.
Hana yang melihat putrinya hanya tersenyum dan menjawab. "Hari ini masak ayam krispy kesukaan kamu nih! Sini bantuin bunda masak sayang."
"Wahh kayaknya enak okeyy Zahra bantu!" Ujarnya antusias.
Sambil membantu sang bunda memasukkan ayam ke tepung basah, Zahra kembali membuka suara. "Bun nanti habis dzuhur Zahra izin pergi ya, diajak Khanza ke Gramed buat beli novel katanya. Boleh kan Bun?" Ucapnya.
"Boleh sayang tapi pulangnya jangan malem-malem ya, inget waktu oke!"
"Siap bunda sayang, Makasih!!"
"Sama-sama."
Kemudian mereka segera melanjutkan aktivitasnya untuk memasak, setelah itu sarapan pagi bersama ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...