Sore seusai sholat ashar mereka memutuskan untuk pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhan rumah dan stok bahan masakan dikulkas karena mereka baru pindah jadi harus membeli cukup banyak keperluan yang dibutuhkan.
Merekapun mengelilingi mall sambil mencari apa saja yang dibutuhkan.
Sambil berkeliling Zahra pun kepikiran untuk mengajak suaminya untuk nonton bioskop mumpung ada waktu dan sekalian karena ada disini.
"Kak habis ini kita nonton yuk!" Ajak Zahra.
"Nonton apa?" Tanya Ghaffir.
"Kita lihat-lihat dulu nanti mau yaaa?"
"Jangan sekarang, besok aja ya?"
"Kenapasih kan sekalian mumpung lagi disini"
"Udah sore habis ini Maghrib juga"
"Huft yaudah deh"
Setelah itu mereka segera menuju ke kasir untuk membayar belanjaan mereka, setelah selesai mereka berdua memutuskan untuk pulang.
Saat perjalanan pulang ternyata adzan Maghrib telah berkumandang padahal niatnya mereka akan sholat dirumah saja tapi karena mereka terlalu lama berbelanja dimall tadi sehingga waktu nya terkuras cukup lama.
Merekapun memutuskan untuk mencari masjid terdekat setelah ketemu Ghaffir segera berwudhu dan sholat karena Zahra sedang datang bulan sehingga ia harus menunggu diluar.
Saat ini Zahra sedang duduk ditempat duduk yang ada disana tak lama dia melihat seseorang yang sepertinya selalu memperhatikannya sejak tadi itu membuat dirinya sedikit takut karena hanya ada dirinya diluar saat ini.
Tak lama benar saja pria yang sedari tadi memperhatikannya itu datang menghampirinya dengan senyum yang menurut Zahra menyeramkan.
"Hai ra apa kabar?" Ucapnya aneh karena Zahra tidak mengenal orang itu.
Zahra terkejut kala mendengar pria itu memanggil namanya.
"Maaf siapa ya?" Tanya Zahra seraya sedikit menggeser duduknya karena takut.
"Kamu lupa sama aku hm?" Ujarnya lagi dengan tersenyum dan menaikkan alisnya.
Zahra melirik sedikit kearah pria itu dia merasa agak familiar dengan mukanya tapi dia tidak mengingatnya apakah benar orang itu kenal dengan dirinya atau hanya ngaku-ngaku saja pikirnya.
Karena Zahra sangat takut sampai tangannya gemetar ia pun segera permisi untuk pergi setidaknya mendekat kearah pintu masjid agar dirinya tenang namun saat dia hendak bangkit dari duduknya tangannya langsung dipegang dengan erat oleh pria misterius itu.
"Mau kemana sih buru-buru banget hm?"
Zahra memberontak mengeluarkan seluruh tenaganya yang ada karena dia sangat takut dan gemetar dia pun tidak kuat menarik tangannya dari genggaman pria itu.
"L-lepasin!" Ucapnya berontak namun tak digubris oleh pria itu.
"Siapa pria itu, kenapa kamu kesini sama dia Hah?!"
"K-kamu siapa lepasin sakitt!!"
Pria itu tak menggubris perkataan Zahra ia mendekatkan dirinya pada Zahra yang semakin mundur lalu membisikkan sesuatu ditelinga Zahra.
"Lama ya gak ketemu" bisiknya sambil tersenyum miring.
Mendengar itu Zahra merinding sambil tetap mencoba melepaskan tangannya dari pria itu namun pria itu malah memeluknya.
Sedangkan dari arah belakang Ghaffir melihat istrinya yang dipeluk oleh orang lain menggeram dan mengertakkan rahangnya. Ia segera menghampiri mereka dan.
Bugh!
"LEPASIN ISTRI SAYA!" Teriaknya marah.
Ghaffir memukul pria itu sampai pelukannya pada Zahra terlepas saat itu juga Zahra langsung menghampiri Ghaffir dan memeluknya karena sangat takut.
"Kamu gapapa?" Tanya Ghaffir pada Zahra.
"Kak t-takutt"
"Iya tenang ada saya oke" ujarnya menenangkan.
"Lo siapa ikut campur urusan gue hah!" Ucap pria itu.
"Saya suaminya, anda sendiri siapa meluk-meluk istri saya?" Jawab Ghaffir.
"Suami? Itu beneran ra? Bilang kalo ini bohong kan ra?" Ujar pria itu tak percaya.
Mendengar itu Ghaffir bingung karena orang itu seperti mengenal Zahra siapa sebenarnya pria itu pikirnya namun sekarang itu tak penting yang terpenting sekarang istrinya baik-baik saja dan ia harus mengusir pria itu.
"Sekarang anda pergi atau saya lapor polisi atas tindakan kriminal!"
"Awas aja Lo gue bakal bikin hidup kalian gak tenang!" Ucapnya lalu pergi begitu saja.
Mereka berdua akhirnya merasa lega setelah kepergian pria tadi Ghaffir pun mengajak istrinya untuk masuk kedalam mobil karena mereka dilihat oleh banyak orang disini.
Setelah berada dimobil Ghaffir menenangkan Zahra tanpa bertanya apa-apa karena ia tau pasti istrinya itu masih shock atas kejadian barusan sehingga dia memutuskan untuk melajukan mobilnya dan pulang kerumah.
⋆ ⋆ ⋆
Mereka berdua sudah sampai dirumah dan mereka membersihkan diri masing-masing karena badan mereka yang panas habis dari luar.
Setelah semua selesai dan tenang Ghaffir meminta Zahra menjelaskan kejadian tadi dan bertanya siapa pria itu apakah Zahra mengenalnya atau tidak.
Zahra pun menjelaskan secara detail kejadian yang tadi dia alami pada suaminya dan ia menjelaskan bahwa dia tidak mengenal pria itu sama sekali namun dia hanya merasa familiar dengan wajah pria tadi.
"Yaudah sekarang tenang aja masalahnya udah selesai okey?" Ucap Ghaffir.
Zahra pun mengangguk.
"Sekarang tidur ya biar saya aja yang beresin belanjaannya" suruh Ghaffir.
"Gamau tidur mau bantuin aja!" Rengek Zahra karena ia merasa tidak mengantuk.
"Katanya datang bulan, pasti sakit perutnya udh tidur aja nanti saya usap-usap perutnya biar gak sakit."
"Gamau Zahra ikutt!" Rengeknya lagi sambil mengulurkan tangannya seakan minta gendong.
Melihat Zahra yang manja membuat Ghaffir merasa gemas karena istrinya jarang sekali seperti ini pikirnya mungkin karena datang bulan juga jadi moodnya berbeda, akhirnya ia pun mengalah ia menggendong istrinya ala koala dan mendudukkannya dimeja makan.
"Udah duduk sini aja"
Sedangkan dirinya menata belanjaan yang sudah dibeli tadi dan memasukkan kekulkas dan tempat nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...