Zahra sedang dikantin untuk makan siang bersama Khanza ia tak sengaja melihat suaminya yang sepertinya sedang asik bercanda dengan seorang perempuan ya meskipun Iqbal juga disana tapi tidak tau kenapa hatinya merasa sesak melihat mereka berdua yang duduk bersebelahan.
Perempuan itu sendiri adalah wakil ketua BEM dikampus Zahra, namanya Clara dan tak jarang ia juga sering melihat suaminya dan Clara berjalan bersama sambil bercanda ataupun membahas tentang perkuliahan karena kebetulan jurusan mereka juga sama, namun Zahra hanya diam saja karena tidak ingin ada perdebatan dalam rumah tangganya.
Disaat makanpun ia tak sengaja mendengar bisik-bisik bahwa ketua BEM dan wakilnya sedang menjalin hubungan disaat itulah hati Zahra semakin sakit.
Melihat Zahra yang seperti sakit hati mendengar bisikan mereka Khanza pun mencoba menenangkan.
"Ra kamu gapapa? Udah ya ra jangan dengerin mereka itu pasti cuma rumor kok"
"Iya za aku baik-baik aja kok, aku ga perduli hubungan mereka gimana karena aku sendiri gatau perasaan dia ke aku gimana"
"Coba kamu bahas aja ra, yang namanya pernikahan pasti akan ada keadaan semacam ini kalo kalian begini terus gimana hubungan kalian bisa berjalan dengan harmonis kalo gitu"
"Kuncinya itu dikomunikasi apalagi pernikahan itu bukan mainan yang kalau bosen langsung gak kepake lagi" lanjut Khanza.
"Huft okelah biar aku nyoba tanya ke dia kalo ada waktu luang, makasih ya za udah nasehatin aku jadi lebih tenang rasanya" ujar Zahra.
"Iya sudah seharusnya sebagai sahabat kita saling bantu" ucapnya seraya tersenyum.
⋆ ⋆ ⋆
Ketika kelas selesai Zahra dan Khanza memutuskan untuk pulang bersama namun ditengah jalan ponsel Zahra berbunyi, ia pun segera merogoh tasnya dan mengeceknya.
Setelah dibuka ternyata itu adalah suaminya yang mengiriminya pesan.
Suami🥶
Ghaffir:
Sudah pulang? Cepat saya tunggu diparkiranZahra:
Iyaa tunggu bentar, ini lagi jalanGhaffir:
YaRead!
Setelah membalas pesan suaminya ia mengajak Khanza untuk segera menuju ke sana sesampainya disana ia mengantar Khanza terlebih dulu untuk masuk ke mobilnya barulah ia pergi ke mobil Ghaffir.
Namun dari kejauhan ia tak sengaja melihat suaminya dan Bianca sedang bersama didepan mobil Ghaffir.
Karena penasaran Zahra tak langsung menghampiri mereka ia malah menguping pembicaraan mereka.
"Ghaf kamu mau pulang kan? Aku boleh minta anter ga soalnya lagi buru-buru kalo mesen ojek kelamaan, lagian kita searah kan?" Ucap Bianca wakil ketua OSIS itu.
"Maaf ga bisa, gue ada urusan" jawabnya.
Mendengar sekilas pembicaraan mereka sedikit membuat Zahra terpancing emosi karena melihat Bianca yang sok imut memohon pada suaminya.
Zahra yang tak mau mendengar percakapan mereka lagi akhirnya berniat pergi meninggalkan mereka namun Ghaffir yang tak sengaja melihatnya pun langsung memanggilnya.
"Ra tunggu, mau kemana" ucapnya sedikit kencang.
Sedangkan Bianca malah kebingungan dengan Ghaffir yang tiba-tiba memanggil seorang perempuan.
Melihat Ghaffir mengejar perempuan itu Bianca menarik tangan Ghaffir namun segera ditepis kasar olehnya.
"Ghaf kamu mau kemana? Kita jadi kan pulang bareng?" Ujarnya sambil teriak karena Ghaffir yang sudah berlari mengejar perempuan yang tidak dikenalnya.
Sedangkan disisi lain Zahra terus berjalan cepat menuju keluar area parkiran, namun langkah Ghaffir yang besar membuat ia bisa mengejar Zahra dengan mudah.
"Hei, liat saya" ucapnya seraya membalikkan tubuh istrinya.
Sedangkan sang empu hanya melihat ketampanan suaminya itu dengan alis naik sebelah.
"Kenapa lari hm?" Tanya Ghaffir.
"Ngapain perduliin Zahra, tuh sana aja sama dia" ketusnya.
"Udah ayok balik, kita pulang" ucapnya seraya menggandeng tangan Zahra.
Namun Zahra memberontak dan melepaskan kaitan tangan mereka, karena tak sabar Ghaffir pun mengangkat tubuh istrinya lalu menggendong nya dan berjalan.
"Kak lepasinnn, nanti ada yang liat" berontak nya namun tak dipedulikan oleh Ghaffir.
"Pulang sendiri bisa kan!" Ucapnya saat melewati Bianca.
Mendengar itu Bianca kebingungan dan bertanya-tanya sampai tidak bisa mengucapkan sepatah katapun dari mulutnya, Ia pun hanya bisa diam karena tidak tau apa-apa.
Dan tanpa sadar ada yang memotret mereka secara diam-diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...