ZAFFIR - 12

1.3K 33 0
                                    

Zahra hanya menunduk ketika ayahnya bicara ia tidak berani untuk menyela sang ayah ketika sedang marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zahra hanya menunduk ketika ayahnya bicara ia tidak berani untuk menyela sang ayah ketika sedang marah.

"Siapa dia? Jelaskan pada ayah."

"Dia cuman nganterin Zahra pulang yah, Zahra Gaada macem-macem kok. Tadi Zahra udah nyoba pesen taksi tapi Gaada yang terima pesanan Zahra, kebetulan dia nawarin buat nganterin, Zahra udah nyoba nolak tapi karena tambah malem jadi Zahra terima. Maafin Zahra," jelasnya seraya tetap menunduk.

Mendengar penjelasan dari putrinya akhirnya Hasan mengerti dan mengelus kepala putrinya dengan lembut, "yasudah ayah percaya sama Zahra, lain kali telpon ayah aja biar ayah yang jemput meskipun ayah sibuk ngerti!" Ujarnya dan dibalas anggukan oleh Zahra.

"Yasudah ayo masuk udah mau magrib ini gak baik diluar magrib magrib."

Keduanya pun masuk kerumah dan Zahra naik keatas untuk membersihkan diri lalu turun kebawah untuk sholat magrib berjamaah bersama kedua orangtuanya di musholla rumah.

Merekapun sholat sampai raka'at terakhir, dan ayah memimpin doa diikuti oleh bunda dan Zahra yang mengaminkan doa tersebut. Kemudian ketiganya bersalaman.

"Udah lama ya kita gak sholat bareng gini." Celetuk Zahra.

"Iya, Alhamdulillah masih bisa kayak gini lagi." Sahut Hana.

Melihat istri dan anaknya sedikit berpelukan Hasan pun merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum. Keduanya lalu menghampiri rentangan tangan itu dan mereka berpelukan hangat.

Ini salah satu momen bahagia yang harus diabadikan jadi Zahra mengambil ponselnya dan berfoto bersama kedua orangtuanya.

"Ayo senyum!" Ucapnya girang.

Mereka semua tersenyum manis menatap kamera ponsel Zahra dan...

Cekrek!

Hasil fotonya bagus sekali difoto itu semuanya tersenyum manis memperlihatkan deretan gigi putihnya. Zahra sangat bahagia melihat foto itu ia akan menyimpannya sebagai kenang-kenangan.

Setelah sholat mereka duduk diruang keluarga untuk menonton TV bersama, ketika sedang menonton tiba-tiba ponsel Hasan berdering.

Drtt Drttt~~

Hasan pun mengambil ponselnya dan mengangkat telepon dari temannya yaitu Abah Rofiq.

Abah Rofiq

"Assalamu'alaikum."

"Waalai'kumussalam ada apa menelfon malam malam begini apa ada hal yang sangat penting?"

".........."

"Baiklah, lalu?"

".........."

ZAFFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang