Malamnya selesai melaksanakan shalat isya' Kini Ghaffir sedang mengelus-elus perut Zahra yang rata sambil membacakan sholawat dengan suaranya yang merdu dan membuat Zahra terpana mendengarnya.
"MasyaAllah."
"Gimana udah mendingan sakitnya? Atau masih sakit hm?" Tanya Ghaffir pada Zahra.
"Udah mendingan kok, kalo dielus-elus gini kok bisa gak sakit lagi ya padahal biasanya Zahra make segala cara juga tetep aja"
"Alhamdulillah kalo gitu, mungkin karena dibantu sholawat juga jadi insyaAllah hilang sakitnya."
"Kak!"
"Ada apa, mau sesuatu?" Tanya Ghaffir.
"Kakak sayang gak sama Zahra?" Tanya Zahra yang tak sadar tiba-tiba ingin bertanya begitu pada suaminya.
Sedangkan Ghaffir bingung kenapa tiba-tiba istrinya bertanya begitu apakah ketika datang bulan perempuan selalu seperti ini pikirnya.
"Kenapa tanya begitu?"
"Udah jawab aja Zahra penasaran" karena sudah terlanjur bertanya jadi sekalian saja pikirnya.
"Tidak perlu dijelaskan juga jelas saya mencintai dan menyayangi kamu ra, sejak saya tau bahwa kamu yang akan dijodohkan dengan saya disaat itulah perasaan saya mulai tumbuh padamu apalagi ketika saya melihatmu memakai baju pengantin lalu duduk disamping saya disaat itu juga saya merasa hati saya sepenuhnya untukmu." Jawab Ghaffir.
"Jadi kakak sayang sama Zahra? Tapi kakak gak pernah nunjukin hal itu ke Zahra tuh!"
"Saya tidak harus menunjukkannya tapi saya harus bisa membuktikan kepada semua orang bahwa saya sangat mencintaimu, bukankah begitu?" Ujarnya balik bertanya.
Mendengar ucapan suaminya membuat Zahra salting buktinya saja ia langsung mengalihkan pandanganya sebentar untuk menutupi wajah merahnya.
"Kak tau gak Zahra punya rahasia, mau tau?"
"Mau kalo kamu mau memberitahu saya"
"Zahra itu udah menaruh hati sama kakak dari dulu waktu kita masih kecil tapi Zahra baru sadar pas SMA, disitu Zahra kangen banget dan merasa kehilangan teman masa kecilnya Zahra ini!" Jelasnya seraya mendekat dan menyentuh hidung mancung suaminya itu.
Sang empu yang merasa salting dan geli pun segera memalingkan wajahnya kearah lain karena ia merasa wajahnya memerah karena perkataan istrinya.
"Ciee salting cie, ternyata bisa salting juga suaminya Zahra ini ya haha!" Ucapnya.
Mendengar itu Ghaffir tak terima dan langsung menggelitiki istrinya pelan karena takut istrinya yang sedang datang bulan sakit lagi perutnya.
"Udah nanti sakit lagi perutnya." Ucap Ghaffir.
"Gapapa kan ada kakak yang ngelusin! Hehe" cengirnya.
"Kak! Zahra mau ngomong sesuatu." Ucapnya yang membuat Ghaffir menaikkan alisnya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...