ZAFFIR - 19

1.2K 26 0
                                    

Mereka sudah sampai ditempat yang akan dituju, Ghaffir menghentikan mobilnya dan menoleh kesamping untuk membangunkan Zahra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sudah sampai ditempat yang akan dituju, Ghaffir menghentikan mobilnya dan menoleh kesamping untuk membangunkan Zahra.

"Huma bangun, kita sudah sampai" bisiknya ditelinga Zahra agar gadis itu segera bangun.

Gadis itu menggeliat dari tidurnya dan kemudian perlahan-lahan membuka matanya.

"Udah sampai?" Tanyanya dengan muka bantalnya.

"Iya, ayo bangun"

Zahra dan Ghaffir turun dari mobil, Zahra mengernyitkan dahinya ketika tempat dimana dia berada saat ini bukanlah rumahnya.

"Ini dimana?" Tanya Zahra bingung.

"Rumah kita" balasnya singkat.

"Hah! Maksudnya?"

"Ini adalah rumah yang akan kita tinggali mulai Minggu depan dan rumah ini adalah mahar saya untuk kamu, kamu lupa?"

"Yasudah ayo masuk" lanjutnya.

Banyak pertanyaan yang ingin Zahra tanyakan namun dia sedang lelah sekarang terlebih lagi suaminya ini tidak akan mau menjelaskan jika dirinya tidak bertanya, itu akan membuang waktu akhirnya Zahra memilih untuk ikut masuk saja kedalam rumah.

Jika boleh jujur rumah ini sangat bagus tidak terlalu mewah dan juga tidak terlalu jelek ini cukup sederhana dan sesuai dengan selera Zahra.

Mereka mengelilingi semua yang ada dirumah ini dan betapa takjubnya Zahra melihat isinya yang sangat bagus dan nyaman.

Rumah ini dari luar saja sudah bagus apalagi didalamnya bahkan ada kolam renang juga suasana juga terlihat sejuk disini, Zahra sangat menyukainya.

Setelah melakukan home tour mereka beristirahat disofa yang ada di ruang TV.
Sambil Zahra meminta penjelasan Ghaffir tentang hal ini.

Ternyata niat Ghaffir memang akan pindah kerumah ini setelah seminggu berada di pesantren untuk mengakrabkan Zahra dengan orangtuanya selain itu rumah ini juga dekat dengan kampus dan tidak terlalu jauh juga dari pesantren jadi mereka bisa berkunjung jika mau.

Zahra akhirnya paham setelah dijelaskan oleh Ghaffir, ia bahkan lupa jika Ghaffir memberinya mahar rumah juga.

"Tapi abidzar gimana? Nanti dia Gaada temen main lagi dong kalo kita pindah?" Tanyanya.

"Tidak papa, nanti kita bisa sering main kesana"

"Gimana suka sama rumahnya?" Tanya Ghaffir tiba-tiba.

"Iya suka makasih ya kak, Zahra suka banget sama rumahnya kelihatan sederhana dan nyaman" ujarnya.

"Alhamdulillah jika kamu menyukainya, kalau begitu mau nginep disini hari ini?"

Ghaffir bersyukur jika Zahra menyukai rumah ini entah mengapa dia jadi ikut senang jika istrinya senang.

"Em.... Gausah deh lagian tiga hari lagi juga balik lagi kesini kan"

ZAFFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang