Ghaffir membuka matanya tatkala mendengar suara adzan subuh yang berkumandang, kemudian Ghaffir hendak bangun dari tidurnya d orangan menuju ranjang Zahra untuk membangun kan gadis itu.
Saat sudah diranjang Ghaffir hendak membangunkan Zahra namun melihat wajah Zahra yang terlihat lelah sedikit membuatnya tidak tega untuk membangunkannya, namun mau bagaimana lagi Ghaffir harus tetap membangunkannya karena ini adalah sholat wajib.
"Humaira," bukannya bangun Zahra malah menarik Ghaffir untuk dipeluknya, melihat kelakuan Zahra yang sekarang membuat Ghaffir sedikit mengulas senyumnya, ternyata Zahra kalau tidur mempunyai kebiasaan aneh dikiranya dirinya guling apa sampai dipeluk bak guling oleh istrinya ini, menghiraukan itu Ghaffir tetap berusaha membangunkannya Zahra.
"Bangun, sholat dulu." Ujar Ghaffir lagi.
Mendengar suara yang asing baginya membuat Zahra membuka matanya dan mengeceknya pelan, ketika tersadar betapa terkejutnya dia ada seorang pria dikamarnya, sehingga membuatnya memundurkan tubuhnya dan berteriak.
"Kakak ngapain disini? terus ngapain peluk-peluk saya tadi," ucapnya sedikit meninggikan suaranya.
Mendengar itu Ghaffir hanya geleng-geleng kepala dibuatnya, apakah istrinya ini lupa jika dirinya ini adalah suaminya.
"Saya suami kamu, lupa?" Jawab Ghaffir.
Mendengar kata suami membuat Zahra langsung mengingat ijab Qabul nya kemarin malam, iya dia lupa jika sudah menjadi seorang istri, ketika sudah ingat dia malah menampilkan deretan gigi putihnya dan menunduk menahan malu.
"Oh ya, saya gak meluk kamu tapi kamu yang narik saya dan jadiin saya guling." Ucap Ghaffir membuat Zahra yang sudah ingat pun semakin menundukkan kepalanya karena sangat malu.
"Yasudah lupakan, sekarang kamu siapin perlengkapan sholatnya, saya akan wudhu terlebih dulu setelah itu gantian kamu." Ujar Ghaffir pada Zahra.
Sang empu yang mendengar pun mengangguk lalu beranjak dari ranjangnya dan segera menyiapkan perlengkapan sholatnya dan suaminya.
Setelah selesai menyiapkan perlengkapan sholat kebetulan Ghaffir juga sudah selesai berwudhu sehingga Zahra gantian untuk berwudhu.
Zahra datang dari kamar mandi dan memakai mukenanya lalu siap melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama suaminya.
Ghaffir memulai sholatnya diikuti dengan Zahra dibelakangnya, mereka melakukan sholat subuh berjamaah dengan Ghaffir yang menjadi imamnya dan Zahra sebagai makmumnya.
Sungguh Zahra tak menyangka bahwa yang menjadi imamnya sekarang ini adalah sahabat masa kecilnya sendiri.
Mereka sholat dengan khusyuk sampai pada raka'at terakhir dan salam, kemudian Ghaffir menghadap kebelakang lalu Zahra mencium tangannya dilanjut dengan Ghaffir yang mencium keningnya.
Seperti yang sudah Ghaffir katakan sebelumnya bahwa Zahra harus terbiasa dengan hal ini karena dirinya akan melakukan itu setiap hari. Akan tetapi jantung Zahra tetap saja masih belum aman, jika begini terus dirinya tidak akan kuat untuk tidak tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFFIR
RandomMenceritakan tentang Zahra si gadis lugu dan cantik ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di universitas impiannya, kebetulan ayahnya juga ada pekerjaan disana dengan waktu yang cukup lama sehingga mereka memutuskan untuk pindah. Akan tetapi dibalik...