1. Welcome to the Year of Politic !!

3.7K 131 4
                                    

"Ini harus banget Gue ikut ngeliput kegiatan Pemilu??" keluh Valen sambil menyender di kursi kerjanya, dia masih tidak habis pikir kenapa bisa dia yang disuruh untuk ikut meliput kegiatan kampanye untuk Pemilu tahun ini.

Donny, si juru kamera yang memang sering dipasangkan dengan Valen hanya diam sambil makan roti bakar yang dibeli dia untuk bekal makan siang. Valen memelototi Donny yang seakan tidak peka dengan keluhannya. Donny yang sadar kalau sedang ditatap dengan galak langsung berhenti makan.

"Ya gimana ya Len, kan Lo juga tahu sendiri kalau Kak Nova lagi cuti hamil. Jadi mau nggak mau harus Lo yang gantiin, emang Lo pikir siapa lagi yang bisa terjun ke lapangan selain Lo??" sahut Donny, Valen kembali diam merenungi nasibnya. Kenapa harus dia ??

"Lagian juga kenapa sih? Lumayan loh bonusnya, bisa lah buat Lo beliin tiket pesawat Gue ke Bali." goda Donny sambil mencolek lengan Valen, Valen yang memang sedang sensi langsung menepis tangan Donny sambil memasang wajah jutek.

"Yang ada Lo yang harus bayar biaya terapi Gue ya," Valen langsung tersadar dengan kata-kata yang baru saja keluar dari mulutnya dan langsung diam, Donny kelihatan bingung dan sebelum Donny bicara, Valen langsung mengalihkan topik "Beli dimana nih roti bakar, enak juga. Mang Edi??" tanya Valen sambil mengambil roti bakar milik Donny, berharap Donny langsung teralihkan dari topik pembicaraan yang baru saja Valen ucapkan.

"Nggak tahu, Gue di GoFood-in sama cewek Gue." jawab Donny, Valen langsung menghela napas lega dan bersyukur Donny tidak melanjutkan topik sebelumnya. "Oke jadi ngomong-ngomong soal Pemilu, dukung siapa Lo?" tanya Donny tiba-tiba,

"Belum tahu sih, kan Lo tahu Gue nggak pernah suka sama yang namanya dunia politik. Lagian tujuan mereka sama juga nggak sih?? Buat bikin Indonesia maju?" sahut Valen, dia memang nggak pernah tertarik dengan politik. Bahkan sampai sekarang pun dia selalu masuk ke dalam kategori orang-orang Golongan Putih (GolPut)

"Sumpah ya, Lo nggak ada asik-asiknya sama sekali. Ya emang tujuan mereka itu bikin Indonesia maju, cuma cara mereka mencapai nya kan beda-beda, nah Lo lebih sreg sama yang mana?" Donny terlihat gemas dengan sahutan Valen, sementara Valen hanya tertawa kecil.

"Kalo Lo sendiri?? Dukung siapa Lo? Pak Prasetyo lagi?" tanya Valen, walaupun dia memang tidak tertarik dengan dunia politik tapi rasanya seru juga untuk mengamati orang-orang lain antusias dengan pilihannya.

"Aduh, agak susah sih tahun ini. Kalo Gue dukung Prasetyo sama aja Gue dukung presiden yang dulu dong, trus Lo kan tau sendiri gimana aktifnya Gue dulu nge hate dia??" Donny meringis mengingat kejadian 5 tahun lalu, 

"Hahaha, lagian sih Lo kalo dukung orang tuh jangan berlebihan. Kalo kalah kan Lo sendiri yang malu," ucap Valen sambil tertawa geli, Donny ikut tertawa kecil sambil melanjutkan memakan makan siangnya. "Jadi agendanya gimana nih?" tanya Valen tiba-tiba, Donny mengambil handphone nya dan membaca agenda yang dikirimkan oleh atasannya via group WhatsApp.

"Ohh jadi kita bagi tugas sih, Gue sama Lo bakal lebih fokus ke paslon 04. Abi sama Putri di 01, Rendi sama Dina di 03, trus Rani sama Daffa di paslon 02." jawab Donny sambil membaca pesan WhatsApp di handphone nya, "Trus besok kita bakal ke Jogja karena kampanye nya disana," 

Valen mengangguk mengerti dan kembali fokus ke komputer di depannya, "Lumayan lah ya hitung-hitung travelling," 

Donny hanya mengedipkan sebelah matanya dan pergi ke meja kerjanya untuk kembali mengedit video yang ia ambil sebelumnya. Setelah memastikan Donny berada jauh darinya, Valen menghela nafas dan menyenderkan punggungnya ke kursi sambil memandang keluar jendela. 

Sejenak pikirannya teralih pada kejadian itu, kejadian yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Valen. Kejadian 25 tahun silam yang menghantui dirinya, Valen memejamkan mata dan mengatur nafasnya.

Safe HavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang