Beberapa saat setelah Valen dan rekan-rekannya sampai di lokasi kampanye, mereka langsung bergegas menuju samping panggung agar bisa mendapatkan tempat yang lebih bagus untuk merekam kegiatan kampanye hari ini.
Tak lama setelah itu, terdengar suara pengisi acara yang mengumumkan bahwa acara akan segera dimulai. Valen mengeluarkan notes nya untuk mencatat poin-poin penting apa saja yang akan disampaikan Pak Prasetyo beserta Mas Jabran di acara hari ini, dan mungkin ini bisa jadi bahan yang menarik untuk artikel nya. Di satu sisi, Donny sedang menyiapkan kameranya untuk merekam kegiatan ini.
Acara dimulai dengan penampilan salah satu musisi ternama Indonesia, Denny Caknan. Terlihat penonton menari-nari sambil menyanyikan lagu-lagu populer milik sang musisi. Valen ikut bernyanyi sedikit menikmati musik dan agar mengurangi rasa tegangnya. Ia lalu memperhatikan sekeliling dan tatapannya terhenti saat ia melihat ke arah belakang panggung.
"Don, tuh idola Lo tuh." ucap Valen sambil mencolek lengan Donny, Donny menoleh ke arah yang dimaksud Valen.
"Iya, tapi dulu." sahut Donny sambil kembali fokus melihat Denny Caknan yang masih menyanyi di atas panggung. Valen mengalihkan perhatiannya ke arah Donny dan memandangnya dengan heran.
"Loh, udah pindah haluan emangnya?" tanya Valen, Donny mengangguk kecil.
"Kayaknya iya, kebanyakan kontroversi nih paslon." jawab Donny, Valen tertawa kecil.
"Yang kayak gitu malah yang seru, Don. Kalo datar-datar aja nggak menarik," sahut Valen masih sambil tertawa kecil,
"Sebelum Prasetyo kasih tau siapa cawapres nya, Gue jujur masih dukung dia. Tapi waktu Gue tahu wakilnya orang ini, Gue kayak yang.. ya udahlah." ujar Donny sambil menghela nafas kecewa,
"Kenapa sih?? Keren loh dia masih muda gitu udah jadi Walikota Surabaya, jarang-jarang loh." sahut Valen, Donny mendengus kesal.
"Gue kalo jadi anak presiden juga auto jadi Walikota, sayang aja bapak Gue cuma PNS." ucap Donny dengan nada pahit, Valen tersenyum kecil.
"At least Lo masih punya bapak, Don" sahut Valen dengan pelan, Donny langsung menoleh ke arah Valen dengan tatapan tidak enak.
"Eh sorry Len, Gue nggak maksud gitu..." suara Donny terpotong dengan adanya suara pengisi acara yang memberitahukan bahwa sebentar lagi Pak Prasetyo akan naik ke panggung dan menyapa warga Yogyakarta. Valen hanya diam sambil tersenyum menenangkan dan mencoba fokus kembali ke panggung.
Gemuruh suara para penonton menggelegar sesaat setelah Pak Prasetyo hadir di atas panggung, Valen dan Donny saling berpandangan dan merasa kagum dengan antusias para pendukung Paslon 04 ini. Ternyata dibalik semua kontroversi yang mereka buat, masih banyak sekali orang yang mempercayakan mereka untuk menjadi pemimpin negara ini.
Pak Prasetyo kemudian memberikan sambutan kepada seluruh seluruh tim dan koalisinya serta menyapa para penonton yang hadir, keadaan menjadi semakin bergemuruh. Setelah itu ia menyampaikan visi misi nya dalam mencalonkan diri sebagai calon presiden Indonesia 2024.
Valen mencatat satu persatu dengan seksama, sedangkan Donny tetap fokus dengan kamera nya. Tak terasa waktu berlalu dan Pak Prasetyo mengucapkan terima kasih dengan kedatangan semua yang hadir, serta mengucapkan terima kasih kepada media yang saat ini ikut meliput dan bertugas. Acara lalu diakhiri dengan doa bersama dan menari-nari bersama dengan lagu ciri khas paslon 04 ini.
Semua orang terlihat bersenang-senang, termasuk Valen dan Donny. Tapi selang beberapa saat, salah satu tim dari paslon ini mendatangi para rekan media dan memberitahu bahwa jika ingin wawancara Pak Prasetyo bisa langsung ke belakang panggung sebelum Pak Prasetyo meninggalkan lokasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safe Haven
RomanceSepeninggal orang tuanya, Valentine Soedibyo berjuang sendiri sedari kecil sampai ia besar dan memutuskan untuk menjadi jurnalis. Hidupnya berjalan biasa saja sampai ia harus meliput kegiatan politik di negaranya. Dan kejadian itu mempertemukannya d...