Setelah selesai membeli tiket dan akhirnya film pun akan segera dimulai, Valen dan yang lainnya pun memasuki teater yang tertulis di tiket dan segera menuju kursi masing-masing. Valen memang memilih kursi di paling tengah, mereka duduk di urutan Donny di paling kiri, Sarah, Valen, Teddy, dan dua orang aneh yang sedari tadi mengikuti mereka, Rizki dan Aji yang kini sibuk berebut Popcorn dan minum. Teddy menegur mereka dan mereka pun akhirnya diam, Valen menggeleng heran melihat mereka berdua yang biasanya selalu serius dan tegas saat bertugas ternyata hanyalah anak kecil dibalik semua itu.
Film pun dimulai dan mereka mulai menonton dengan serius. Film ini bergenre horor komedi yang cukup ringan untuk disimak, beberapa kali Valen dan yang lainnya dibuat tertawa dengan lelucon yang disampaikan. Valen melirik Teddy yang sedang tertawa dengan mata yang masih terfokus pada layar, tapi tak lama Teddy melirik ke arah Valen dan memandangnya dengan heran. Valen menggeleng pelan dan kembali fokus kepada film yang ia tonton, tapi kemudian Teddy mengambil tangan Valen dan menggenggamnya. Dan ia terus menggenggam tangan Valen sepanjang film, sampai akhirnya film nya pun berakhir.
Film pun akhirnya selesai dan mereka merasa sangat puas dengan film tersebut, para lelaki masih seru membicarakan tentang film tersebut sedangkan Valen dan Sarah sudah mulai memikirkan tentang apa yang akan mereka beli untuk bingkisan para bridesmaids. Valen menyarankan untuk membeli paket kecantikan yang berisi shampoo, kondisioner, face wash, body butter, dan masker wajah. Sarah pun sangat setuju dan mereka akhirnya memutuskan untuk langsung berbelanja mengingat waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore.
Sarah berjalan ke arah Donny dan pamit untuk segera pergi berbelanja bersama Valen, Donny pun mengangguk. Valen pun juga melakukan hal yang sama kepada Teddy.
"Aku mau nemenin Sarah dulu ya, Mas. Banyak yang mau dibeli soalnya," ucap Valen, Teddy mengangguk sambil mengeluarkan dompetnya dan memberikan Valen sebuah kartu. Valen memandanginya dengan heran, "Buat apa?" tanya Valen.
"Buat kamu belanja, masa kamu mau diem aja. Nanti aku chat pin nya berapa," jawab Teddy, Valen tertawa kecil.
"Kan niat ku cuma mau nemenin doang, nggak belanja." sahut Valen, Teddy menggeleng pelan.
"Kalo kamu balik nggak bawa apa-apa, aku tinggal kartu ini sama kamu sampe kamu beli sesuatu." ancam Teddy sambil mengambil tangan Valen dan menaruh kartu tersebut di tangan Valen, "Happy shopping!!" ucap Teddy sambil mengedipkan matanya dan berjalan ke arah Donny dan yang lainnya.
Valen diam saja sambil memandangi kartu tersebut, Sarah tiba-tiba muncul di samping Valen sambil ikut memperhatikan kartu tersebut. "Punya sugar daddy sekarang, Len?" goda Sarah sambil terkekeh, Valen menepuk tangannya dengan agak keras.
"Sembarangan aja kalo ngomong, udah yuk belanja nanti pulangnya kemaleman. Kasian tuh Teddy bawa dua bayi," sahut Valen sambil menarik tangan Sarah untuk mengikutinya. Valen lalu kembali memperhatikan kartu tersebut dan berpikir keras.
Apa yang harus Gue beli??
**
Sepeninggal Valen dan Sarah, Teddy pun berinisiatif untuk mengajak yang lain untuk makan siang terlebih dahulu karena sedari tadi mereka hanya makan popcorn dan tentu saja itu tidak mengenyangkan. Mereka pun sepakat untuk makan di sebuah restoran jepang di dalam mall itu.
Setelah duduk dan memesan beberapa makanan, mereka pun mulai saling mengobrol. Mereka mengobrol mulai dari pekerjaan, hal-hal random seputar game dan olahraga dan tentu saja percintaan.
"Gue liat kalian nggak pernah deh deket sama cewek, emang beneran jomblo?" tanya Donny kepada Rizki dan Aji, Rizki hanya diam sedangkan Aji mengangguk.
"Kalo Gue sih iya, tapi kalo Rizki kayaknya lagi deket sama cewek tapi bingung gimana nembaknya." jawab Aji sambil menyenggol lengan Rizki, Donny dan Teddy tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safe Haven
RomanceSepeninggal orang tuanya, Valentine Soedibyo berjuang sendiri sedari kecil sampai ia besar dan memutuskan untuk menjadi jurnalis. Hidupnya berjalan biasa saja sampai ia harus meliput kegiatan politik di negaranya. Dan kejadian itu mempertemukannya d...