6. The Famous One

1.7K 137 20
                                    

"Len, Len !! Sumpah, Len!!" Suara Donny mengalihkan perhatian Valen dari pekerjaannya yang sedang menumpuk di Senin pagi ini, Valen mendengus kesal mendengar suara Donny.

"Kenapa sih, Don? Lo nggak liat Gue lagi sibuk?" Bentak Valen saat Donny akhirnya duduk di samping mejanya, Donny mengatur nafasnya sejenak karena sedari tadi ia berlari ke meja kerja Valen.

"Lo liat ini sekarang!!" Ucap Donny sambil menyodorkan handphone nya ke arah Valen, Valen yang heran dengan kelakuan Donny pun mengambil handphone tersebut dan melihatnya.

Terlihat foto Teddy di handphone Donny, Valen semakin heran dengan hal itu. "Lo kenapa simpen foto Teddy, Don? Lu nge gay sama dia apa gimana?" Tanya Valen heran, Donny menepuk kepalanya dan menghela nafas panjang mencoba untuk sabar.

"Itu TikTok, Len. Lo scroll aja terus kebawah," jawab Donny dengan tidak sabar, walaupun masih bingung Valen pun mengikuti apa yang dikatakan Donny.

Valen melihat postingan-postingan tentang Teddy, kebanyakan dari mereka memuji ketampanan Teddy dan bagaimana ia terlihat sangat dingin dan kaku tapi juga berkharisma. Valen tertawa kecil melihat hal-hal itu sampai ia melihat sebuah postingan dimana terdapat foto Valen dan Teddy yang sedang duduk berdampingan saat menonton pertandingan bola kemarin.

Valen melongo melihat postingan tersebut, ditambah caption di postingan itu mengatakan "Baru mulai masa udah kandas???.

Mulai apa?? Kandas apa?? Valen kebingungan dan menoleh ke arah Donny untuk meminta penjelasan.

"Intinya dia viral karena cakep, ya Lo tau sendiri netizen Indonesia kalo masalah orang cakep mah cepet banget." Ujar Donny, Valen masih diam menunggu Donny melanjutkan perkataannya. "Tapi parahnya mereka juga notice Lo,"

"Tapi Gue nggak ada apa-apa sama Teddy," sahut Valen dengan kesal, Valen memang tidak suka ada di sebuah drama, bahkan ia selalu menghindari nya sedari dulu.

"Iya, Gue tahu. Tapi orang-orang itu kan nggak tahu," ucap Donny dengan nada lelah. Valen tetap diam dengan ekspresi wajah memelas, dan itu membuat Donny iba kepadanya. "Ambil sisi positifnya aja lah, Len."

"Ya apa sisi positifnya, Don?" Tanya Valen dengan nada pelan, "Gue nggak mau terlibat kayak gini-gini, hidup Gue udah ribet." Tambah Valen dengan nada frustasi.

"Ya sisi positifnya Lo dikenal banyak orang, terus mungkin nanti Lo bakal dapet banyak privilege kan? Kayak kemarin pas kita di Solo," jawab Donny mencoba menghibur Valen.

"Ini nggak bakal tambah parah kan ya?? Teddy nggak bakal mungkin se viral itu kan??" Ujar Valen mencoba meyakinkan diri sendiri, Donny berpikir sejenak sambil menghela nafas.

"Nggak sih, tadi juga masih sedikit yang bahas dia kan. Paling besok-besok juga udah ilang kabarnya Len. Lo juga nggak bakal ketemu dia sampai Minggu depan kan waktu kita liput Pak Prasetyo lagi?" Sahut Donny, Valen mengangguk setuju.

"Mungkin kalo Gue nggak ketemu dia lagi untuk beberapa waktu, kabar tentang Gue bakal ilang, iya nggak sih??" Tanya Valen, kali ini Donny yang mengangguk setuju.

Valen kembali tenang sambil masih melihat foto nya bersama Teddy yang diambil dari kamera stasiun TV yang menunjukkan Teddy sedang merangkul pinggang Valen. Pasti kamera tersebut sebenarnya tidak sengaja mengambil gambar Valen dan Teddy karena niat mereka adalah untuk mengambil gambar reaksi Pak Prasetyo yang ada di belakang mereka, tapi otomatis Teddy dan Valen pun ikut masuk ke dalam frame kamera tersebut.

Oke.. tinggal nggak usah temuin dia dulu untuk beberapa waktu. Dan pasti semua bakal lupa tentang Gue.

**

Bagi sebagian orang Senin memanglah hari yang paling buruk dalam satu Minggu, tapi tidak dengan Teddy. Ya, di hari Senin disaat orang-orang sedang sibuk dengan aktivitas mereka, Teddy malah bisa bersantai dan menikmati hari liburnya. Jika tidak ada keperluan mendadak, tentu saja.

Safe HavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang