13. Mr Protective

1.6K 121 43
                                    

Sinar matahari mengintip dari celah tirai kamar hotel tempat Valen dan Teddy bermalam, menandakan pagi hari telah datang dan malam yang luar biasa kemarin telah berakhir. Valen membuka matanya sedikit karena merasa silau dengan sinar matahari tersebut, tapi ia tetap enggan untuk bergerak dari posisinya saat ini.

Valen merasa sangat lelah dan masih mengantuk saat ini, belum lagi rasa pegal di sekujur tubuhnya mulai terasa pagi ini. Valen meringis kecil dan membalikkan badan, ia melihat Teddy masih tertidur menghadap arah lain dengan sangat pulas dan itu membuat Valen tersenyum kecil.

Ruangan hotel tersebut masih temaram dikarenakan lampu yang di matikan dan secercah sinar matahari pagi yang mengintip dari celah tirai, Valen menyipitkan matanya karena merasa silau dengan sinar tersebut. Valen kemudian bangun dari tidurnya dan duduk di kasur sebentar, ia mencari dress yang ia pakai semalam karena ia saat ini benar-benar tidak memakai apapun di bawah selimut yang kini menutupi tubuhnya.

Valen melihat kemeja Teddy yang tergantung di kursi dan beranjak untuk mengambilnya, Valen melangkah dengan pelan agar tidak membangunkan Teddy yang saat ini masih terlelap. Valen kemudian memakai kemeja Teddy dan pastinya itu terlalu besar untuknya, ia menggulung lengan kemeja Teddy agar tidak menutupi pergelangan tangannya.

Setelah itu Valen mencari tas tangannya untuk memeriksa ponselnya, saat dibuka terlihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Donny dan bos nya. Valen mengerenyitkan dahi dengan heran, ia lalu membuka chat WA dari Donny.

Donny :
Len?? Dimana Lo?? Kita hari ini ngeliput kok Lo malah nggak masuk? Gue partner an sama siapa kalo nggak ada Lo?

Valen terbelalak kaget saat mengetahui bahwa ini hari Senin, bukan waktunya dia untuk libur. Valen memeriksa kalender kerjanya dan mendapati bahwa hari ini akan ada acara debat Capres yang harus Valen dan Donny liput, memang acaranya malam tapi mereka juga harus mempersiapkan materi.

Valen :
Sorry Don, gue kesiangan bangun. Masih malam kan acaranya? Gue bisa ke kantor dulu ini sebentar lagi trus kita otw bareng.

Donny :
Udah mau jam 12, Len. Kita udah harus ke venue jam 1 jadwalnya, Lo mabok apa gimana sampe lupa jadwal??

Valen kembali terkejut dan langsung memeriksa jam yang ternyata benar akan menunjukkan pukul dua belas siang, Valen meringis menyadari bahwa banyak yang harus ia jelaskan kepada Donny dan bos nya. Pastinya mereka berdua akan sangat marah kepada Valen, ditambah lagi ini Senin pagi dan biasanya pekerjaan akan bertambah banyak.

Valen kembali ke kasur dan mencoba untuk membangunkan Teddy, Valen menepuk pelan pundak Teddy agar dia tidak tersentak.

"Mas, bangun dong. Gawat nih," ucap Valen dengan panik. Tidak butuh lama untuk Valen membangunkan Teddy, Teddy langsung terbangun dari tidurnya dan terduduk di kasur dengan cepat, wajahnya masih terlihat seperti belum sepenuhnya sadar.

"Siap, Pak. Ada apa Pak?" Sahut Teddy dengan nada agak keras, Valen terkejut sedikit karena tidak menyangka dengan respon Teddy. Valen hanya diam sambil memandanginya, sedangkan Teddy perlahan menoleh ke arah Valen. Tubuhnya yang tadi agak menegang langsung santai seketika, "Kenapa sayang?" Tanya Teddy sambil mengusap matanya dengan tangannya.

"Kamu emang selalu gitu kalo bangun pagi?" Tanya Valen dengan heran, Teddy tertawa kecil.

"Nggak juga, mungkin udah lama tidur sendiri jadi kaget ada yang bangunin. Kukira komandan," jawab Teddy, Valen tersenyum geli dan teringat alasan kenapa dia membangunkan Teddy.

"Mas, kamu libur nggak hari ini?" Tanya Valen, Teddy terdiam sejenak seperti berpikir. "Aku lupa aku kerja hari ini, harus ngeliput Pak Prasetyo juga nanti malem kan debat capres."

Safe HavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang