CP 9: DIA BENAR-BENAR SADAM?

554 48 2
                                    

"Biar aku yang pastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Biar aku yang pastikan ... tipemu akan berubah dalam waktu dekat."

Deham Sara akhirnya mengusir kecanggungan ... sebenarnya hanya Sara yang barangkali canggung. Sara memutar kursi dan mengambil sebotol minuman. Tak pelak meneguknya hingga tersisa setengah. Bulir keringat mendadak kering karena atmosfer sekitar yang berubah 'aneh'.

"Mandilah, lalu kita bicara," tukas Sadam memecah kecanggungan antara mereka.

"Aku nggak bawa baju ganti."

Sadam menepuk jidatnya sendiri. Entah berapa banyak urusan yang menumpuk di balik batok Sara?

Sara bangkit dari kursi dan berdiri di depan kaca besar yang memperlihatkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit, serta jalanan yang mulai padat. Matahari sudah benar-benar naik menampilkan eksistensinya di langit sana.

"Kamu menginap di sini, tapi nggak bawa baju? Orang aneh macam apa, sih, yang kayak gitu?"

Perempuan dengan sorot mata tajam itu mendelik. "Diam, deh. Nanti aku bisa minta Kim membawakan baju. Aku mandi dulu."

"Kim bukan asisten kamu, kan? Dia bekerja juga. Jangan merepotkan orang lain."

Seraya menahan kekesalan karena kata-kata Sadam ada benarnya juga, Sara mendecak. Ia lantas meninggalkan lelaki itu sendirian di ruangannya. Tiba di luar ruangan, Sara sedikit meringis merasakan hal yang benar-benar aneh dan memalukan. Padahal lelaki itu hanyalah Sadam.

Hanyalah juniornya saat masa sekolah dan kuliah dulu. Namun, mengapa tiba-tiba Sadam menjelma menjadi cowok super perhatian begitu? Bikin Sara gugup tiba-tiba, terus merasa malu dengan keperibadiannya yang buruk banget—dalam hal ini cara Sara menjaga kebersihan yang ampun banget, deh. Jangan-jangan Sadam menganggapnya sebagai cewek paling jorok sedunia.

"Mbak Sara?" sapa seorang helper yang baru saja mendekat. "Mbak ... bukannya hari ini ada meeting dengan Hellotisa?"

"Reschedule. Influencer sibuk. Dia udah punya jam terbang kayak artis. Ya udahlah, ya. Saya juga bakal sibuk beberapa bulan ini."

Si helper mengangguk takzim. "Hampir lupa kalau Mbak Sara sudah mengumumkan pernikahan."

Pernikahan ... Sara teringat kembali wajah Sadam yang tadi dekat banget. Kedua pipi wanita itu mendadak panas. Ia menggeleng memikirkan hal yang menurutnya tidak wajar, tidak normal.

Dia hanyalah Sadam! Sadam Dwipatra Malik, adik tingkatnya. Bukan tipe Sara banget. Kalau macam Keanu Reevers ... bolehlah. Sara tidak akan mempertimbangkan terlebih dahulu. Dia akan dengan senang hati mengiakan.

"Tolong, kabari Kim. Minta dia menghubungi saya sore ini," kata Sara mengalihkan pembicaraan.

"Baik, Mbak."

Sara melenggang ke kamar mandi. Ia sengaja meminta papanya untuk merancang D'Amore seperti rumah sendiri agar bisa nyaman. Ada kamar mandi pribadi, kamar mandi pekerja dan dapur umum. Bahkan Sara membuat kamar kecil di samping ruang kerjanya agar bisa beristirahat di sana.

Calon Pasutri√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang