Jika diminta menyebutkan sejauh apa keakraban Sara dengan keluarga Sadam, maka jawabannya tidak terlalu akrab. Dia hanya sering berbicara dengan Malik dan Ayudia. Pernah bertemu adik bungsu Sadam yang bernama Kiara di hari pernikahannya. Oh, wow! Bahkan hari itu Sara kagum karena Kiara memilih menikah di usia yang masih sangat muda.Sedangkan keluarga yang lain, seperti ipar-ipar Sadam, Sara tidak terlalu mengenalnya. Ia hanya tahu sebatas nama, tetapi jarang bertukar sapa. Untuk itulah saat semalam Sadam membuat panggilan video, Sara agak kaget. Sebab yang muncul di layar bukan muka Sadam, melainkan seorang bocah lelaki bernama Kaka. Katanya anak Kiara. Sara merasa takjub. Kiara bahkan sudah punya anak. Suatu pencapaian yang bagus dalam rumah tangganya.
Kelak apa Sara juga bisa memberikan cucu untuk keluarga calon suaminya? Bukan waktu yang tepat untuk memikirkan cucu. Pernikahannya dengan Sadam belum tentu akan berjalan lancar. Mereka bisa saja memutuskan pisah dengan kondisi yang sangat bertolak belakang atau karena tidak ada cinta. Semua bisa saja terjadi.
Lupakan tentang semalam, Sara kini berusaha memamerkan senyum paling ramah. Tepat di depan seorang influencer yang kerap membahas fashion dalam kontennya. Pihak salah satu influencer yang diincar ternyata membatalkan kesepakatan, walaupun mereka belum sempat membahas ke arah yang lebih jauh. Bagaimana Sara tidak geram ketika masalah butiknya makin ke sini kian menguji kesabaran.
"Berarti hari ini cukup Mbak Sara?" tanya si influencer. Namanya Genta. Agak kemayu, tetapi kalau dilihat dari kejauhan, ia tampak kekar berkharisma.
"Cukup dulu, Gen. Di pertemuan berikutnya kamu ketemu Mbak Kim dulu, ya? Nanti lebih jelasnya tentang kerjasama kita akan dijabarkan Mbak Kim" Sara melirik Kimberly yang duduk di samping kanan.
Senyum Genta merekah. "Oke. Aku tunggu kabar dari Mbak Sara."
Lelaki itu mengedip singkat dan Sara segera mengantarnya menuju pintu utama restoran. Mana mau Sara membawa si influencer ke butik kalau ruang kerjanya sedang seperti kapal pecah. Bertemu di luar adalah solusi yang tepat.
"Mbak Sara, sebelumnya thanks udah ngajakin aku kerjasama. Aku sampai ngecek DM dan email berkali-kali buat make sure, hehe." Genta dengan centil meraih jari Sara dan menggenggamnya. "Aku duluan, ya." Tak lupa membuat gerakan cium pipi kanan dan kiri. Bikin Sara nyengir kaku.
Sebuah mobil melintas di depan mereka. Dengan kompak Sara, Kimberly, dan Genta menoleh. Si pemilik keluar dari mobil membuat mata Sara terbelalak kaget. Sadam?
"N-ngapain?" tanya Sara saat Sadam mendekat.
Alih-alih menjawab, Sadam langsung menarik pinggang Sara. Kacamata hitam yang bertengger di tulang hidungnya segera disingkirkan. Tatapan tajam Sadam tertuju pada Genta. Bikin Genta melongo kaget. Demikian juga Kimberly dan Sara.
"Mau jemut calon istriku. Hari ini kita ada janji mau ngecek katering lagi, Sayang," jawab Sadam. Tatapan yang tadi lurus menusuk ke arah mata Genta beralih kepada Sara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pasutri√
Romance[Finished only on KaryaKarsa] Kata mereka hidup Sadam terlalu kaku. Sejak mendapat luka dari kekasih masa lalu, rasa-rasanya ia enggak ingin menjatuhkan hati lagi pada wanita manapun. Berangkat dari hal itulah akhirnya Sadam menerima tawaran sang pa...