21+ 🔰Bagian 7

105K 3.4K 41
                                    

Happy Reading!

Ellard membalas ciuman yang diberikan istrinya lalu membawa tubuh Viona berbaring di atas kasur.

Kedua tangan Viona aktif meraba tubuh bagian depan suaminya lalu melepas satu persatu kancing kemeja yang Ellard kenakan.

Ellard pun tak mau kalah, dia bergegas melepas dress yang istrinya kenakan dan terus memperdalam ciuman mereka.

"Emmhh"Viona mengalungkan lengannya di leher sang suami lalu menggerang pelan saat bibir Ellard menjelajahi lehernya.

"Mas ahh"desahan pertama Viona akhirnya terdengar membuat Ellard semakin semangat. Tanpa menarik dirinya, Ellard dengan cepat melepas kemaja yang dia kenakan kemudian melemparnya ke samping tempat tidur.

Seolah tak merasa cukup dengan hanya kemeja, Viona bergerak melepas kaitan celana yang suaminya kenakan kemudian menarik turun resletingnya.

Ellard menggerang lalu membantu Viona menurunkan celana yang dia kenakan.

"Setelah ini, kau tidak bisa meminta berhenti."ucap Ellard dengan mata berkabut.

Vione tersenyum lalu mendorong tubuh Ellard untuk berbaring di kasur dan ia duduk tepat di atas perut pria itu.

Kedua telapak tangan Ellard kini berada pas di pinggang ramping Viona.

"Aku malah tidak ingin mas berhenti."ucap Viona lalu menundukkan tubuhnya bersiap kembali bertarung lidah.

Ellard mengusap punggung Viona di saat ciuman mereka semakin dalam.

"Enghh"lenguh Viona kemudian bergerak mundur hingga inti tubuh mereka bersentuhan meski masing-masing masih tertutup kain.

Ellard melenguh kencang. Viona benar-benar sangat lihat menggoda dan memancing gairahnya. Hal ini terbukti pada miliknya yang sudah sangat keras di bawah sana.

'Apa Viona sudah sering bercinta dengan Raden?' batin Ellard membuat dia akhirnya diam, membiarkan Viona mendominasi ciuman mereka.

Viona yang sadar didiamkan langsung menarik diri dan menatap wajah Ellard.

"Mas."panggil Viona dengan bibir membengkak.

Ellard menggeram lalu membalik posisi mereka hingga kini Viona di bawah dan dia di atas menindih tubuh wanita itu. Mungkin saja Raden telah menyentuh Viona tapi setelah ini Ellard pastikan tak akan ada laki-laki lain yang bisa menyentuh tubuh istrinya.

Viona melotot, sedikit terkejut pada tindakan Ellard. Ditambah pria itu kini juga lebih bringas.

"Mass arghh hh"Viona melenguh kencang saat Ellard menurunkan celana dalam yang ia kenakan kemudian pria itu bermain dibagian inti tubuhnya.

Cukup lama Ellard bermain membuat suara Viona serak karena terus mendesah. Apalagi ia juga sudah mencapai puncaknya.

"Siap?"tanya Ellard sembari memposisikan miliknya di depan milik Viona.

Viona tersenyum lalu mengangguk."Pelan-pel arghhhh"jerit Viona saat tubuhnya dimasuki dalam sekali hentakan kuat.

"Mas sakittttt"teriak Viona dengan air mata yang menetes. Rasanya benar-benar sakit, harusnya Ellard melakukannya dengan lembut mengingat ini adalah pengalaman pertamanya.

Ellard mengeram, miliknya benar-benar dijepit kuat. Dan terlihat cairan berwarna merah disela penyatuan mereka.

'Viona masih perawan? Aku adalah yang pertama.'batin Ellard lalu segera bergerak memeluk tubuh Viona.

"Maaf, sayang. Maaf."ucap Ellard lalu mengecup kening Viona.

"Sakittt."rengek Viona membuat Ellard menghapus air mata yang menetes di pipi istrinya.

"Mas minta maaf,"ucap Ellard tulus lalu mengecup bibir Viona singkat."Dan terima kasih."bisik Ellard. Dia begitu senang karena menjadi yang pertama bagi Viona dan Viona juga adalah yang pertama bagi dirinya.

Dan jauh dari pada itu, Ellard juga bersyukur karena Viona tidak melakukan siasat apapun. Rasanya Ellard hampir menangis karena terlalu senang.

Viona mengusap wajah suaminya."Bergeraklah, mas."pinta Viona membuat Ellard mengangguk lalu mulai bergerak dengan pelan.

Desahan Viona mulai terdengar, bahkan ia meminta agar suaminya bergerak lebih cepat. Dan tentu saja permintaan itu diiyakan oleh Ellard dengan senang hati.

Hentakan demi hentakan terus Viona rasakan. Desahannya semakin membahana mengisi keheningan kamar. Bahkan sesekali pria di atasnya juga mendesah membuat Viona membalasnya dengan suara yang lebih keras. Hingga tubuh keduanya bergetar dan meledak bersama. Membuat cairan mereka bercampur di bawah sana bahkan hingga membasahi sprei.

Ellard menarik miliknya keluar. Sebenarnya dia ingin lagi tapi mengingat ini adalah pengalaman pertama istrinya, Ellard tidak mau memaksa.

"Terima kasih."ucap Ellard lalu mengecup kening Viona.

"Mas, aku mau tidur."ucap Viona.

Ellard mengangguk."Tidurlah!"

Viona bergeser dan masuk ke dalam pelukan suaminya."Biarkan seperti ini."ucap Viona lalu menutup matanya.

Sedang Ellard masih betah membuka matanya. Dia menatap wajah Viona yang mengkilap karena keringat.

Bibir Ellard berkedut menahan senyum. "Mulai hari ini kau resmi menjadi milikku. Tidak akan kubiarkan siapapun mengambilmu."gumam Ellard. Dan tentu dia juga tidak akan melepaskan Viona untuk alasan apapun.

Karena hanya boleh ada Viona, tidak ada yang lain.

Bersambung

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang