Happy Reading!
"Aku pikir lebih baik ceritakan segalanya dan biarkan Viona menentukan pilihan."usul Haris namun Ellard langsung menggeleng.
"Melakukan itu sama saja dengan bunuh diri. Aku tidak siap kehilangan Viona setelah kebersamaan kami selama satu bulan ini."
Haris menghela napas."Seperti katamu, satu bulan ini kalian melewati hari dengan penuh kebahagiaan. Aku rasa meski kau ceritakan yang sebenarnya pada istrimu, Viona akan tetap bersamamu."
Ellard menggeleng."Bagaimana jika yang terjadi malah sebaliknya. Sudah kubilang, aku tidak siap kehilangan Viona."
"Lalu bagaimana? Apa selamanya kau akan seperti ini. Ketakutan saat istrimu mengingat segalanya. Ingat! apapun yang akan terjadi nanti, cepat atau lambat kau pasti harus melewatinya."ucap Haris lalu melangkah keluar dari ruangan atasannya itu.
Ellard hanya bisa diam. Sungguh ia tak ingin kembali egois hanya untuk menahan Viona di sisinya. Tapi untuk melepaspun Ellard tak bisa. Lebih baik dia mati daripada harus kehilangan Viona.
Sedang di rumah, Viona juga merasa sangat gelisah. Mia kembali meneror tentang Raden. Gadis itu sangat kekeh, jika Viona tidak menjawab telpon maka ia akan mengirim pesan.
"Aku benar-benar tidak tenang."gumam Viona lalu meremas rambutnya.
Viona mengatur napas. Mungkin jika sedikit tenang maka ia akan menemukan sebuah ide.
"Tunggu! Bukannya aku hilang ingatan."gumam Viona lalu tersenyum tipis. Berarti ia hanya perlu terus berpura-pura maka semuanya akan baik-baik saja. Lagipula satu bulan ini ia sudah berhasil meyakinkan Ellard. Pria itu pasti akan percaya padanya seratus persen.
"Pertama, aku harus menghubungi Ellard dan memintanya untuk pulang."gumam Viona lalu mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan.
Kedua, Viona akan menunggu Raden di ruang tamu. Entah mengapa tapi firasatnya mengatakan jika Raden akan datang ke rumah ini.
"Aku harus bertindak secara alami."gumam Viona lalu melangkah menuju ruang tamu kemudian duduk di sofa.
Untungnya di sana ada beberapa majalah yang bisa ia baca. Viona juga sesekali memeriksa ponselnya dan tersenyum saat mendapat balasan dari suaminya.
"Emuuuaaachh" Viona bahkan mengirim voice note dan juga foto dirinya tengah menunggu di ruang tamu pada Ellard. Tidak boleh ada kesalahan sama sekali.
'Baiklah. Aku siap.' batin Viona kemudian secara santai memainkan ponselnya.
Ting nong
Tubuh Viona sempat menegang namun segera melemas. Dengan langkah tenang ia melangkah membuka pintu.
Ctar ceklek
Viona melotot."Raden. Apa yang kau lakukan d sini?"kaget Viona.
Raden bergerak maju membuat Viona otomatis melangkah mundur.
"Kau mau apa?"tanya Viona takut.
Raden tersenyum."Apa maksudmu, sayang. Tentu saja aku ke sini karena merindukanmu."
Viona melotot lalu segera menjauh saat tangan Raden akan menyentuhnya.
"Kau gila. Pergi dari sini!"teriak Viona kencang.
"Sayang, ada apa denganmu? Kau tidak ingat aku hm?"tanya Raden lembut lalu kembali berusaha memeluk Viona.
Plakk
Kepala Raden tertoleh ke kanan karena tamparan Viona.
"Jangan menyentuhku, dasar bajingan!"maki Viona membuat Raden menyeringai.
"Bajingan?"tanya Raden lalu tertawa kemudian dengan cepat berlari dan memeluk tubuh Viona erat.
"Arghh lepasss! Apa yang kau lakukan?"jerit Viona dan memberontak sekuat tenaga. Ia menendang dan memukul tubuh Raden secara membabi buta.
"Diam atau aku akan memukulmu!"ancam Raden lalu mengangkat tangannya hendak menampar membuat Viona langsung menutupi wajahnya. Kelengahan Viona membuat Raden dengan cepat bisa membawa tubuh mungil itu ke sofa.
"Tolongg.. tolonggggg!!"teriak Viona. Sungguh ia tak menduga jika Raden akan berbuat nekad seperti ini.
"Percuma saja! Aku sudah memancing semua penjaga di rumah ini pergi."ucap Raden lalu menindih tubuh Viona.
Bukk bukk
"Lepas, lepaskan aku!"teriak Viona.
"Diam!!"bentak Raden lalu berusaha melepas pakaian yang Viona kenakan.
"Ellard tolong aku.. Bi Jumiiii."teriak Viona meminta tolong. Tapi Ellard tidak akan tiba secepat itu. Dan bi Jumi, entah di mana para pekerja di rumah ini.
Raden menyeringai. Setelah berhasil meniduri Viona maka dia akan dapatkan banyak uang dari Mia.
Brakk
"Apa yang kalian lakukan?"teriak seorang wanita membuat gerakan Raden terhenti dan itu dimanfaatkan oleh Viona untuk menendang selangkangan pria di atasnya.
Bukk
"Ughh"Raden terjatuh dan Viona segera bangun lalu memperbaiki pakaiannya.
"Jadi ini yang kau lakukan saat putraku tidak ada?"
Deg
Viona mendongak lalu menatap wanita yang berdiri di depan pintu.
Kenapa ibunya Ellard ada di sini?
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Istri Yang Hilang Ingatan
RomanceHarap bijak memilih bacaan! Viona Aksana David menikah dengan Ellard Ganendra Hirawan karena perjodohan. Namun karena hasutan dari adiknya membuat Viona membenci suaminya dan mulai menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya. Namun diakhir cerita ia...