🔰Bagian 16

58.5K 3K 68
                                    

Happy Reading!

Ellard pulang ke rumah dan langsung menemui istrinya. Viona yang memang menunggu suaminya segera berlari kepelukan pria itu.

"Apa mas baik-baik saja?"tanya Viona membuat Ellard tersenyum lalu membalas pelukan istrinya.

"Mas baik-baik saja tapi ada pria lain yang terluka."ucap Ellard membuat Viona memberi jarak pada pelukan mereka hingga bisa menatap wajah suaminya.

"Pria lain, Raden?"tanya Viona membuat Ellard mengangguk sembari mencoba menilai raut wajah istrinya.

Viona tersenyum."Dia pantas mendapatkannya."ucap Viona lalu mengajak suaminya masuk.

"Di mana mama?"tanya Ellard sembari merangkul pinggang istrinya.

"Mama sedang memasak. Katanya mas suka masakannya. Tapi saat aku ingin membantu mama malah menolak. Katanya aku harus istirahat."ucap Viona membuat Ellard tersenyum. Sepertinya Viona dan mamanya sudah berbaikan. Baguslah.

"Mama benar, sayang. Kamu harus istirahat setelah apa yang terjadi tadi. Mas juga mau minta maaf karena membiarkan hal seperti tadi terjadi. Setelah ini mas akan akan lebih memperketat penjagaan dan membayar beberapa orang untuk menjagamu."

"Sepertinya itu sedikit berlebihan."ucap Viona membuat langkah Ellard terhenti.

Ellard langsung menatap istrinya."Tidak ada yang berlebihan jika ini tentang dirimu."

Viona tersenyum manis lalu mengangguk. Ia tidak akan mendebat suaminya. Lagipula beberapa penjaga sepertinya memang lebih baik. Siapa tahu Raden atau siapapun mencoba untuk menyakitinya. Viona harus berhati-hati, setidaknya sampai ia merasa segalanya sudah aman.

"Mau mas gendong?"tawar Ellard, pasalnya mereka akan naik tangga menuju lantai dua.

"Tidak perlu."ucap Viona namun lengannya sudah naik ke leher sang suami.

Ellard terkekeh lalu segera menggendong tubuh istrinya.

"Apa aku berat?"tanya Viona saat suaminya mulai melangkah menaiki tangga.

"Tidak, ini sangat ringan."ucap Ellard.

"Benarkah? Padahal berat badanku naik beberapa kg."ucap Viona membuat Ellard menatap istrinya. Pipi wanitanya memang sedikit mengembang dan Ellard menyukainya. Jika bisa, berat badan Viona harus naik lagi.

Viona membantu membuka pintu kamar dan Ellard segera melangkah masuk kemudian menutup pintu dengan menendangnya.

"Mas."panggil Viona begitu tubuhnya diturunkan di atas kasur.

"Iya, sayang?"tanya Ellard yang kini fokus melepas kemeja yang dia kenakan.

"Sepertinya Mia mengatakan banyak hal pada mama. Aku tidak mengerti kenapa adikku melakukan itu. Dan bahkan tadi mama mengatakan banyak hal yang tidak aku mengerti. Apa mas mau menceritakan sesuatu padaku?"tanya Viona membuat Ellard menghela napas lalu menggeleng.

"Tidak ada yang perlu diceritakan. Kita menikah dan hidup bahagia, hanya itu yang harus kamu tahu. Dan tentang Mia, mas akan bicara dengan papa mertua. Papa harus mendisiplinkan Mia atau mas sendiri yang akan melakukannya."ucap Ellard membuat Viona diam.

Ellard ikut bergabung dengan istrinya di atas tempat tidur setelah menanggalkan pakaian atasnya.

"Apa mas kepanasan?"tanya Viona menatap sang suami.

"Tidak."sahut Ellard lalu menumpuk bantal untuk berbaring.

"Lalu kenapa mas melepas baju?"tanya Viona.

"Tidak ada, sayang. Kemarilah!"pinta Ellard sembari mengulurkan lengannya.

Viona langsung menyambut uluran tangan itu lalu segera masuk kepelukan suaminya.

"Sebenarnya aku mencurigai sesuatu."ucap Viona membuat Ellard yang sedang sibuk menciumi rambut istrinya segera berdehem.

"Curiga tentang apa?"tanya Ellard sedikit takut.

"Apakah Mia adalah adik kandungku atau bukan."ucap Viona.

"Kenapa kau bisa berpikir begitu?"tanya Ellard.

"Sebelumnya Mia mempengaruhiku dan bilang kalau mas tukang selingkuh. Mia juga berbohong atas banyak hal dan bahkan datang menemui mama mertua. Apa mas pikir seorang adik akan melakukan hal seperti itu pada kakaknya?"tanya Viona membuat Ellard diam berpikir. Tentu saja dia mengingat tentang Mia yang juga mencoba mempengaruhinya. Istrinya benar, seorang adik tak mungkin lakukan itu.

"Mas akan mencari tahu. Pasti ada sesuatu. Setidaknya kita harus menemukan alasannya."ucap Ellard membuat Viona mengangguk. Ia senang bahwa Ellard mengerti keinginannya.

Tanpa bisa dicegah, telapak tangan Viona mulai mengusap otot perut suaminya.

"Sayang."tegur Ellard lalu melirik wajah istrinya.

Viona mengedipkan sebelah matanya dengan genit lalu tersenyum manis  membuat tubuh Ellard langsung menegang.

"Jangan menyesal setelah ini."ucap Ellard serak.

Viona menurunkan usapannya ke bawah lalu berkata."Aku sudah menyesal."

Cupp

Ellard langsung menerjang bibir istrinya lalu melumatnya dengan bringas.

Viona yang menerima serangan itu hanya bisa pasrah dan berusaha mengimbangi suaminya.

Baik Ellard maupun Viona bergerak sama-sama untuk melepas pakaian yang mereka gunakan.

"Panas sekali."gumam Ellard lalu kembali menindih tubuh istrinya.

Ceklek

"Arghh ya ampun."

Ellard langsung menarik selimut dan menutupi tubuh polos mereka saat mendengar teriakan mamanya.

"Ma_maaf."gumam Yeni lalu kembali menutup pintu.

Sedang di dalam, Ellard hanya bisa diam sedang Viona sudah menutup wajahnya dengan bantal. Ia malu sekali.

Bersambung

Sekedar info, selama bulan puasa sepertinya aku akan publish cerita Prekuel : Oh My Lecture. Kalian bisa baca cerita itu nanti ya. Untuk cerita ini kita lihat saja nanti. Siapa tahu aku selalng seling.

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang