🔰Bagian 18

52.8K 2.8K 26
                                    

Happy Reading!

Mia menyeringai lalu menunjukkan beberapa foto yang ia bawa. Itu adalah foto Viona dan Raden dalam beberapa pertemuan.

"Kak Viona sudah lama selingkuh, awalnya aku tidak berniat memberitahu siapapun tapi melihat kak Ellard, aku jadi kasihan."ucap Mia membuat Adel melotot tak percaya. Apa benar kakaknya diselingkuhi?

"Tapi selama ini kak Ellard selalu mengatakan bahwa pernikahannya baik-baik saja."ucap Adel. Sebagai adik satu-satunya, tentu saja ia tak terima kakak kebanggannya diperlakukan seperti ini.

Mia menghela napas."Awalnya aku pikir juga begitu. Tapi foto itu sudah jelas kan? Kamu bisa cek untuk memastikan keasliannya."

"Tapi___"

"Menurutmu kenapa kak Ellard mengajak kak Viona pindah ke kalimantan?"tanya Mia membuat Adel mengernyit.

"Bukannya karena kak Ellard punya pekerjaan di sana?"

Mia menggeleng pelan."Kak Ellard sudah tahu perselingkuhan kak Viona dan berusaha menutupi semuanya dari kalian. Kamu sendiri tahu kan betapa kak Ellard mencintai kak Viona. Jadi meski diselingkuhi, kak Ellard akan tetap melindungi kak Viona."

"Itu tidak mungkin."gumam Adel membuat Mia menyeringai. Sepertinya ia berhasil dan hanya perlu menambahkan sedikit bumbu maka gadis itu akan meledak. Mia tahu betul kalau Adel sangat menyayangi kakaknya.

Mia menatap Adel sendu seolah ia sangat prihatin."Awalnya aku tidak mau memberitahu siapapun, tapi perselingkuhan kak Viona sudah terlalu jauh. Aku hanya merasa kasihan dengan kak Ellard yang harus mendapat barang bekas."

Adel melotot."Barang bekas?"tanyanya.

"Iya. Kak Viona sudah tidur dengan selingkuhannya itu dan kak Ellard juga tahu."ucap Mia.

"Kak Ellard sudah tahu tapi tetap diam?"tanya Adel marah.

Mia mengangguk."Kak Viona benar-benar sangat beruntung karena begitu dicintai oleh kak Ellard."

"Itu bukan cinta tapi kebodohan. Aku tidak bisa membiarkan kak Ellard terus-terusan dibodohi."ucap Adel dengan nada penuh amarah. Jari-jarinya mengepal karena menahan kesal. Dulu ia sudah punya kecurigaan bahwa pernikahan kakaknya tidak baik-baik saja dan ternyata benar.

Mia tersenyum."Tenangkan dirimu, Adel. Aku juga merasa kasihan dengan kak Ellard. Tapi ini semua juga bukan hanya kesalahan kakakku."ucap Mia lembut.

Adel melirik Mia tajam."Setelah apa yang kakakmu lakukan, kak masih membelanya."ucap Adel kesal.

Mia menyentuh pundak Adel."Bagaimanapun kak Viona adalah kakakku. Kami dibesarkan bersama-sama, jadi bagaimana sifat asli kak Viona tentu saja aku tahu. Perselingkuhan itu sudah terjadi cukup lama. Dan pria itu adalah Raden, mantan kekasih kak Viona saat kuliah dulu. Kau tahu sendiri kan kak Viona terpaksa menikah dengan kak Ellard. Jadi tidak bisa salahkan kak Vion jika ia berkhianat."

Adel menepis lengan Mia lalu berdiri."Kalian berdua sama saja. Aku akan berangkat ke kalimantan dan memastikan kakakku menceraikan wanita tukang selingkuh itu."ucap Adel lalu melangkah pergi.

"Adel, dengarkan aku dulu."panggil Mia lalu tersenyum saat gadis itu benar-benar pergi. Kali ini pasti berhasil.

Di sana sudah ada mama Yeni dan wanita paruh baya itu pasti sudah melihat perselingkuhan menantunya. Kali ini ditambah Adel, kekacauan pasti terjadi dan perceraian tidak akan bisa dihindari.

Mia mengusap tangannya lalu mulai berpikir."Tapi kenapa kak Raden belum menghubungiku."gumam Mia lalu mengambil ponselnya. Ia harus memastikan bahwa rencananya berjalan dengan lancar.

Sedang di tempat lain, Viona yang sedang menghabiskan waktu bersama suaminya tiba-tiba saja merinding.

"Ada apa, sayang?"tanya Ellard cemas.

Viona memeluk tubuhnya sendiri."Kok tiba-tiba dingin ya mas."adu Viona membuat Ellard segera menarik istrinya kepangkuannya lalu memeluk tubuh wanita itu dengan erat.

"Masih dingin?"tanya Ellard lembut.

Viona menggeleng lalu tersenyum.'Kenapa perasaanku tiba-tiba saja tidak enak.' batin Viona namun tidak menunjukkannya.

"Besok mas mau ajak mama jalan-jalan, kamu mau ikut?"tanya Ellard.

"Aku nggak ikut ya, mas. Badanku rasanya capek banget."ucap Vione membuat Ellard segera memeriksa istrinya.

"Kamu sakit, sayang?"tanya Ellard cemas."Mau mas panggil dokter?"

Viona segera menggeleng."Aku nggak papa kok, mas. Cuma rada pegal dibeberapa bagian. Lagipula kan mama mau pulang, jadi besok mas fokus saja nemenin mama beli oleh-oleh."ucap Viona lembut.

"Kamu yakin?"

"Iya, mas. Tapi besok aku titip kue ya, mas harus beliin."ucap Viona manja membuat Ellard terkekeh lalu mengangguk.

"Berarti besok kamu istirahat saja. Tidak boleh pergi ke mana-mana."pesan Ellard.

"Memang aku bisa ke mana? Aku kan tidak hapal daerah sini."rajuk Viona membuat Ellard terkekeh.

"Nanti setelah mama pulang, mas akan ajak kamu jalan-jalan."ucap Ellard lembut.

"Iya deh, yang mau banget mama pulang."ucap mama Yeni membuat Viona berniat berdiri namun ditahan oleh Ellard.

"Mas."tegur Viona kesal.

"Tidak papa, Viona. Kalian mau pangku-pangkuan, tindih-tindihan juga tidak masalah. Mama cuma mau antar teh."ucap mama Yeni lalu meletakkan teh yang ia bawa di atas meja.

"Kok mama yang antar?"tanya Ellard.

"Bibi sedang sibuk jadi mama pikir biar mama yang buat dan antar teh."ucap mama Yeni.

"Harusnya mama tidak perlu repot."ucap Viona pelan.

"Tidak repot kok. Ya sudah, mama keluar dulu. Kalian lanjutkan saja."goda mama Yeni lalu bergegas meninggalkan kamar anak dan menantunya.

"Mama suka sekali datang tanpa suara."ucap Viona membuat Ellard terkekeh.

"Mama itu sengaja, sayang."sahut Ellard membuat Viona melotot.

"Sengaja apa? Lain kali mas harus kunci pintunya, aku kan malu."

Ellard segera mengecup pipi istrinya."Iya, sayangku."

Bersambung

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang