🔰Bagian 21

52K 3K 90
                                    

Happy Reading!

"Untungnya dinding rahim istri anda cukup tebal dengan otot yang kuat. Serta cairan ketuban berfungsi dengan baik untuk melindungi janin. Pada awal kehamilan, rahim berada di belakang tulang panggul dan itu memberi keamanan pada janin. Jadi bisa dikatakan, kandungan istri anda bisa dipertahankan namun kondisinya juga tidak begitu baik. Saya harap anda selaku calon ayah bisa lebih extra hati-hati dan memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Karena meskipun ada pelindung pada janin, namun terjatuh dengan keras juga bisa merusaknya."jelas dokter membuat Ellard mengangguk lalu menghela napas lega. Tentu saja setelah ini dia akan menjaga Viona dengan baik, bahkan jika bisa tidak perlu melakukan aktivitas apapun.

"Terima kasih, dokter."ucap Ellard lalu melangkah keluar dari ruangan dokter.

Ellard melangkah menuju ruang rawat, karena istrinya pasti sudah dipindahkan.

"Bagaimana keadaan Viona?"tanya mama Yeni begitu putranya datang.

"Viona sedang hamil, mah. Dan kejadian tadi membuat kita harus lebih berhati-hati lagi. Jangan sampai Viona mengalami hal seperti ini lagi."ucap Ellard lalu melirik sang adik.

"Ck! Lagipula apa kak Ellard tidak curiga?"tanya Adel membuat mama Yeni dan Ellard menatap gadis itu.

"Apa maksudmu, Adel?"tanya mama Yeni.

"Bukannya sudah jelas ya, kak Viona pernah selingkuh dan sekarang sedang hamil. Bisa saja bayi yang dikandungnya itu bukan__"

Plakk

"Ellard!"jerit mama Yeni saat putranya itu menampar keras pipi putrinya.

"Jaga ucapanmu! Jika kau tidak bisa melakukannya maka pergi saja dari sini."usir Ellard dengan nada tajam.

Adel masih kaget, ia mengusap pipinya yang pasti sudah memerah karena kerasnya tamparan sang kakak. Ini adalah pertama kalinya ia ditampar.

"Mah hiks"Adel langsung menangis dan memeluk mama Yeni.

"Sudahlah, jangan menangis. Lagipula Adel, kenapa kamu mengatakan hal seperti ini. Itu tidak baik, nak."ucap mama Yeni lembut. Ia tidak bisa marah pada putranya karena putrinya memang sangat keterlaluan.

Ellard diam, ada setitik penyesalan setelah menampar adiknya. Namun dia tidak akan meminta maaf, Adel harus bisa menyaring perkataannya. Apalagi jika itu tentang Viona, Ellard tidak akan melembut.

Merasa kesal, Ellard memutuskan untuk masuk ke ruang rawat istrinya lalu menutup pintu.

Di luar, Adel langsung meluapkan kekesalannya.

"Apa mama tidak curiga hiks, kak Viona sudah lama selingkuh. Bisa saja ia pura-pura hilang ingatan agar bisa menjebak kak Ellard dengan bayinya. Lagipula ini baru satu bulan hiks"ucap Adel membuat mama Yeni diam. Ia tidak ingin berprasangka buruk tapi melihat betapa cintanya Ellard pada Viona, bisa saja semua yang diceritakan putranya itu bohong.

"Bisa saja kak Ellard sadar itu bukan bayinya tapi tetap diam. Mama sendiri tahu kan kak Ellard begitu mencintai istrinya, bahkan dia menamparku hiks"

Mama Yeni segera menenangkan putrinya. Hatinya mulai bimbang, antara mempercayai perkataan putranya yang sedang dibutakan oleh cinta atau kebenaran kalau menantunya selingkuh dan bisa saja mengandung bayi dari pria lain.

"Sebaiknya kita pulang dan menenangkan diri. Lagipula kakakmu pasti tidak ingin diganggu."ucap mama Yeni lalu mengajak putrinya pergi.

Sedang di dalam ruangan, Ellard terus saja tersenyum. Apalagi jika ia melihat perut istrinya yang masih rata. Benar-benar tidak menyangka jika hasil keringat mereka di ruang istirahat saat itu membuahkan hasil.

Ellard mengusap perut Viona dengan hati-hati."Lahirlah dengan selamat, nak. Papa dan mama menunggumu."ucap Ellard lalu menatap wajah istrinya yang masih pucat namun tidak separah tadi.

"Terima kasih, sayang. Terima kasih."ucap Ellard lalu bergerak mengecup kening istrinya.

Rasanya benar-benar luar biasa. Ellard pikir dia bisa sangat bahagia hanya dengan memiliki Viona, namun memiliki bagian lain dari mereka jauh lebih membahagiakan.

Calon anak mereka bisa saja laki-laki dan mirip seperti dirinya atau perempuan cantik seperti Viona. Tapi Ellard lebih suka jika bayinya perempuan. Memiliki satu Viona saja sudah begitu luar biasa apalagi ada Viona kecil.

Ellard menggenggam jemari istrinya yang tidak diinfus."Mas tidak akan biarkan siapapun melukai kalian lagi."ucap Ellard lalu mengecup punggung tangan istrinya.

Bersambung

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang