🔰Bagian 15

58.7K 3.2K 65
                                    

Happy Reading!

Viona menggigit bibir bawahnya lalu berdiri. Menunggu seperti ini benar-benar membuatnya tersiksa. Sungguh, Viona penasaran tentang apa yang terjadi di luar. Namun mengingat betapa cerdasnya Ellard, Viona yakin semuanya akan baik-baik saja.

"Tapi ini sudah dua jam."gumam Viona cemas lalu kembali duduk. Lihat saja! Setelah ini ia akan memberi Mia pelajaran. Adiknya itu benar-benar jahat.

Tapi apa Mia benar adikku? Batin Viona. Pasalnya jika diingat-ingat, jarak usia mereka cukup jauh yaitu sekitar lima tahun. Harusnya Viona ingat bahwa mamanya pernah hamil. Tapi kenapa tidak ada ingatan apapun.

Viona melotot memikirkan kemungkinan yang bisa saja terjadi. Jika diingat-ingat! Mia awalnya adalah anak yang sangat baik, karena itu mereka bisa tumbuh menjadi saudari yang saling menyayangi. Perangai Mia yang seperti ini nampaknya baru terjadi beberapa tahun belakangan.

"Apa Mia mengetahui sesuatu yang tidak ku ketahui?"gumam Viona. Pasalnya jika Mia menganggapnya sebagai kakak, harusnya ia tidak akan bertindak sejahat ini.

Ceklek

"Mas__"Viona langsung diam saat melihat mama mertuanya.

Yeni menutup pintu lalu melangkah masuk.

"Mama ingin kita bicara."ucap Yeni yang langsung disetujui oleh Viona.

Viona segera berdiri."Sebelum mama mengatakan sesuatu, aku lebih dulu ingin meminta maaf. Sungguh apa yang mama lihat tadi adalah kesalahpahaman. Aku dan Raden tidak ada hubungan apapun lagi setelah putus dua tahun yang lalu. Dan tentang apa yang dikatakan adikku, sungguh aku__"

Yeni tersenyum lalu meminta menantunya untuk berhenti bicara.

"Duduklah!"pinta Yeni membuat Viona duduk di samping mama mertuanya itu.

"Kita tidak perlu membahas hal seperti itu. Lagipula kau tidak mengingat apapun,"ucap Yeni lalu mengusap kepala Viona."Tapi apa mama bisa meminta sesuatu?"tanya Yeni pelan.

Viona mengangguk."Mama bisa mengatakannya."

"Bisakah kau berjanji akan selalu berada di sisi Ellard. Bisakah kau berjanji untuk membahagiakan putraku apapun yang terjadi?"tanya Yeni membuat Viona tersenyum lalu mengangguk.

"Aku berjanji. Mama tenang saja, dalam mimpi pun aku tidak pernah sekalipun berniat mengkhianati Ellard lagi."ucap Viona membuat Yeni mengangguk lega.

"Baguslah. Mama percayakan Ellard padamu. Putra mama itu sangat mencintaimu, bahkan dia memohon pada mama untukmu."ucap Yeni. Dan seperti ibu yang lain, ia hanya ingin kebahagiaan putranya. Bahkan jika itu artinya ia harus meredam kemarahan dalam hatinya.

Viona mengambil punggung tangan mama mertuanya kemudian menciumnya tulus."Terima kasih atas kepercayaan mama."ucap Viona lalu membatin, 'Dan maafkan Viona juga mah karena sudah terlalu sering menyakiti hati putramu.'

Yeni menghapus air matanya lalu menepuk pundak menantunya."Sudahlah. Anggap saja kalau kita memulai segalanya dari awal."

Vione menganggu."Mas Ellard mana, mah?"tanya Viona karena belum melihat suaminya.

"Ellard pergi, katanya mau mencari pria yang berniat melecehkanmu."

Viona melotot."Mama ijinin mas Ellard pergi?"kaget Viona.

"Iya. Dia bersikeras pergi walau sudah mama larang."

Viona menghembuskan napas kasar lalu mengusap kepalanya.'Semoga mas Ellard bisa menahan emosi.' batin Viona.

Sedang di tempat lain, seorang pria terlihat sudah kepayahan. Dia sudah berlari sekuat tenaga namun lima pria di belakangnya bisa menyusul dengan cepat.

Brukk

Tubuh Raden jatuh ke tanah dengan tarikan napas yang cepat. Dia sangat kelelahan.

Sementara itu, lima pria yang ada di sana segera menyingkir saat seseorang datang.

Ellard menatap pria yang dulu pernah sangat istrinya cintai itu. Jika dulu dia tak bisa berbuat apa-apa karena takut Viona marah, namun sekarang Ellard bisa lakukan apapun.

"Bawa dia dan kurung di tempat biasa!"titah Ellard. Dia akan secara khusus meluangkan waktu untuk menyiksa pria itu nanti.

Raden terkekeh lalu berusaha berdiri."Kau bisa menangkapku dan menyiksaku untuk meluapkan amarah. Tapi apa yang bisa kau lakukan untuk menghilangkan sentuhanku di tubuh Viona."ejek Raden membuat Ellard ikut terkekeh.

"Sentuhan?"tanya Ellard membuat Raden menggeram marah.

"Aku telah tidur dengan Viona. Wanita yang kau cintai itu sudah tidak suci lagi."ucap Raden marah. Mia memintanya untuk menghasut Ellard saat dia tertangkap.

Ellard menyeringai lalu melirik lima orang suruhannya."Bawa dia dan patahkan kakinya!"titah Ellard kejam lalu berlalu dari sana meninggalkan Raden yang mulai memberontak dan minta dilepaskan.

Bersambung

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang