Happy Reading!
Pagi ini Viona sarapan dengan hati yang senang. Tentu saja karena Mia akan pergi hari ini. Apalagi wajah gadis itu yang terlihat sedih membuat Viona rasanya ingin bersorak senang.
Mia meletakkan alat makannya kemudian menoleh pada sang kakak.
"Apa kakak tidak bisa bicara dengan kak Ellard, aku tidak bisa pulang dan meninggalkan kakak sendirian di sini."
Viona hampir terbahak mendengar perkataan adiknya. Dasar gadis licik.
"Tidak bisa, Mia. Kau sendiri yang bilang kalau kakak harus menjaga jarak dengan pria itu. Kakak tidak mungkin bicara padanya setelah tadi malam kami tidur di kamar terpisah."ucap Viona dengan wajah sendu seolah ia ingin adiknya tetap tinggal namun tak berdaya untuk membantu.
Wajah Mia berubah sedikit cerah."Kalian pisah kamar?"
Viona menahan senyum lalu mengangguk."Kakak tidur di kamar tamu tadi malam."
Mia mendekat lalu memeluk tubuh kakaknya."Aku akan pergi. Tapi kak Viona harus tetap menjaga jarak dengan kak Ellard. Ingat! Kalau bisa jangan berada disatu ruangan yang sama."
Viona mengangguk setuju membuat Mia melepas pelukannya."Baiklah. Aku akan pergi sekarang tapi sebelum itu aku akan pamitan dengan kak Ellard dulu."
"Tunggu!"cegah Viona saat Mia sudah beranjak dan berniat naik ke lantai atas.
"Ada apa, kak?"
Viona tersenyum lalu berdiri dan mendekati adiknya itu.
"Kakak rasa sebaiknya kau juga jaga jarak dengan pria itu. Dia kan pria yang tidak baik, untuk apa bersikap sopan dengan berpamitan."ucap Viona membuat Mia meremas dress yang ia pakai.
Viona menyeringai. Ia yakin saat ini Mia sangatlah kesal.
"Tapi__"
"Sudah, biar kakak yang mengantarmu ke depan. Kita berdua tidak usah pedulikan pria jahat itu."ucap Viona lalu menarik lengan adiknya menuju pintu. Untungnya semua barang-barang Mia sudah ada di dalam mobil.
"Kakak ingat semua yang ku katakan, iya kan?"tanya Mia.
"Iya. Kau tenang saja."sahut Viona lalu segera membuka pintu mobil.
"Baiklah. Aku akan sering menelpon dan menanyakan keadaan kakak."ucap Mia dengan senyum manis membuat Viona terpaksa ikut tersenyum.
"Hati-hati!"ucap Viona lalu melambaikan tangannya saat mobil meninggalkan halaman rumah.
Akhirnya, batin Viona lalu berbalik memasuki rumah.
Sedang di dalam mobil, Mia hanya bisa menahan kekesalannya. Aneh sekali. Kenapa tiba-tiba kak Ellard menghubungi orang tuanya untuk memintanya segera kembali.
"Apa kak Viona mengatakan sesuatu?"gumam Mia lalu menggeleng. Itu tidak mungkin, meski hilang ingatan tapi ia sudah menimbulkan keretakan baru dalam hubungan mereka.
"Kak Ellard juga pasti mencurigai kak Viona sekarang dan kak Viona kembali membenci kak Ellard. Mereka tidak akan mungkin bersatu sekarang."gumam Mia lalu tersenyum manis.
Sementara di rumah, Ellard baru saja menuruni tangga.
"Sudah pergi?"tanya Ellard membuat Viona mengangguk.
"Aku harap Mia tidak sedih."ucap Viona membuat Ellard melangkah mendekati istrinya itu.
Cupp
"Terima kasih."ucap Ellard membuat Viona mengernyit.
"Untuk apa?"
Ellard mengusap pipi istrinya lembut."Karena memilih mempercayai suamimu ini."
Viona tersenyum."Aku harap keputusan ini tidak salah. Meski aku tahu Mia adalah gadis yang baik tapi aku benar-benar berharap ia berbohong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Istri Yang Hilang Ingatan
RomansaHarap bijak memilih bacaan! Viona Aksana David menikah dengan Ellard Ganendra Hirawan karena perjodohan. Namun karena hasutan dari adiknya membuat Viona membenci suaminya dan mulai menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya. Namun diakhir cerita ia...