21+🔰Bagian 12

94.4K 3.1K 50
                                    

Happy Reading!

Viona menghela napas lalu melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Sudah satu bulan ia berpura-pura hilang ingatan dan selama itu juga semuanya berjalan lancar. Namun hari ini Mia malah menelpon dan membahas tentang Raden.

"Apa yang harus aku lakukan jika Raden benar-benar datang ke sini?"gumam Viona lalu mengusap wajahnya kasar. Karena terlalu bahagia di sini bersama Ellard, Viona jadi melupakan Raden dan masalah lainnya.

Aku harus mencari cara untuk menghentikan Mia, batin Viona. Sepertinya adiknya itu sudah curiga jika hubungannya dan Ellard telah membaik karena itu Mia merencakan semua itu.

Ceklek

Viona memasang senyum saat suaminya datang.

"Mas pulang lebih cepat."ucap Viona lalu segera beranjak mendekati suaminya itu.

Ellard langsung merangkul pinggang istrinya kemudian mencium bibir Viona singkat.

"Bagaimana, apa pekerjaan mas hari ini berjalan lancar?"tanya Viona sembari membantu melepas dasi yang terpasang di kerah kemeja suaminya.

"Ya. Semuanya harus berjalan dengan lancar karena mas ingin segera pulang."ucap Ellard lalu menarik tubuh Viona ke dalam pelukannya.

Viona tersenyum lalu membalas pelukan suaminya.

"Aku sangat merindukan mas hari ini."ucap Viona membuat Ellard melepas pelukannya lalu menatap wajah istrinya.

"Benarkah?"tanya Ellard semangat.

Viona mengangguk lalu berjinjit untuk mencium bibir suaminya. Sedang Ellard sendiri langsung menggendong tubuh Viona kemudian membawanya ke tempat tidur.

Cupp

Ellard mengecup kening istrinya lalu bangkit dan melepas kemeja yang ia kenakan. Kemudian kembali menunduk dan melumat bibir istrinya.

Viona menyambut ciuman suaminya dengan semangat. Ia bahkan mengalungkan lengannya di leher sang suami dan sesekali meremas rambut pria itu.

"Emmpphh"lenguh Viona saat ia kehabisan napas.

Ellard menarik dirinya lalu menatap wajah Viona yang telah memerah.

"Boleh kah?"tanya Ellard membuat Viona tersenyum lalu mengangguk.

"Terima kasih."ucap Ellard lalu mulai melancarkan aksinya untuk membawa dirinya dan Viona kedalam kenikmatan.

Beberapa menit kemudian, kamar yang semula sunyi kini mulai diisi oleh suara desahan dan kecipak percintaan.

Gerakan Ellard yang cepat dan kasar membuat suara desahan Viona terdengar sangat keras. Sprei yang menjadi alas percintaan mereka kini sudah kusut dan basah dibeberapa tempat.

"Mas.. Lebih cepattt"pinta Viona dibalas hentakan semakin cepat oleh Ellard. Bahkan gerakan yang mereka timbulkan sampai membuat ranjang berdecit.

Viona hanya bisa menjerit keras dengan tangan yang meremas sprei. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan karena rasa nikmat yang ia rasakan di bawah sana. Sedang Ellard terus fokus dengan gerakan pinggulnya.

Gerakan heboh itu terjadi beberapa menit hingga akhirnya keduanya mencapai puncak kenikmatan bersama-sama.

Tubuh Viona yang bergetar dipeluk kuat oleh Ellard. Tarikan napas keduanya terdengar sangat cepat menandakan bahwa keduanya sangat lelah namun juga menikmati apa yang terjadi.

Ellard yang lebih dulu pulih segera menatap istrinya.

"Apa mas menyakitimu?"tanya Ellard lembut.

Viona menggeleng, ia masih kesulitan hanya untuk bicara.

Ellard segera menarik Viona ke dalam pelukannya. Posisinya saat ini Viona berada di atas tubuh Ellard.

Viona memejamkan mata saat ia mendengar detak jantung suaminya. Sedang telapak tangan Ellard aktif mengusap punggung mulus istrinya.

"Tadi Mia menelpon."ucap Viona membuat Ellard menghentikan usapannya.

"Apa lagi yang gadis itu katakan?"tanya Ellard datar. Terlihat sekali jika dia tak suka membahas adik dari istrinya itu.

Viona mendongak agar bisa menatap suaminya."Aku tidak mengerti. Tapi Mia membahas tentang mantan kekasihku."

Tubuh Ellard menegang dan Viona bisa merasakan itu.

"Mas tidak perlu cemburu. Aku dan Raden sudah putus, pria itu selingkuh. Hanya saja aku tidak mengerti kenapa Mia membahasnya sekarang. Jika pernikahan kita sudah dua tahun harusnya aku dan Raden sudah putus lebih lama dari itu."ucap Viona membuat Ellard menelan ludahnya kasar.

"Lalu apa lagi yang Mia katakan?"tanya Ellard susah payah.

Viona diam sesaat."Mia bilang Raden merindukanku dan ingin bertemu. Aku sudah menolak tapi Mia bilang kami sudah sering bertemu. Aneh bukan? Untuk apa aku bertemu dengan mantan kekasih yang dulu berselingkuh."

Ellard menahan napasnya. Viona bisa merasakan bahwa jari suaminya itu mengepal di punggungnya.

"Aku tidak mengerti kenapa Mia melakukan semua ini dan bahkan memfitnah suamiku,"ucap Viona lalu mengusap wajah suaminya."Mas percaya padaku kan? Aku tidak mungkin mengkhianatimu."

Ellard mengangguk lalu menggulingkan tubuh Viona. Dan posisinya kini Viona kembali di bawah dan Ellard menindihnya di atas.

"Maaf, sayang. Tapi aku ingin kembali memasukimu."ucap Ellard dengan pandangan sayu. 'Karena hanya dengan berada di dalam tubuhmu, aku bisa benar-benar merasa memilikimu.' batin Ellard. Dia benar-benar takut jika suatu saat Viona akan kembali seperti dulu, begitu menggilai Raden dan membenci dirinya.

Viona mengangguk."Mas bisa melakukannya, lagipula aku adalah milikmu."

Tanpa membuang waktu lagi, Ellard kembali memasuki istrinya dalam sekali hentakan dan bergerak lebih kasar dari tadi.

Bersambung

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang