🔰Bagian 36

28.5K 1.7K 77
                                    

Happy Reading!

Tepat jam dua malam, Viona membuka mata dan langsung mengusap wajahnya. Ac di kamar menyala dengan baik tapi kenapa ia berkeringat. Bahkan bukan hanya wajahnya tapi seluruh badan.

Viona melenguh tak nyaman lalu melirik ke arah sang suami yang tidur dengan lelap.

"Shh"ringis Viona lalu mengusap perutnya. Memang tidak terasa sakit, tapi Viona yakin ada yang salah dengan perutnya. Atau mungkin bukan perut, entahlah, Viona tak yakin dengan apa yang ia rasakan.

Perlahan Viona bergerak turun dari tempat tidur. Ia ingin ke kamar mandi dan membersihkan keringat yang mengucur di badannya. Mungkin karena itu, ia tidak merasa nyaman.

"Mau ke mana?"

Viona menoleh dan ternyata suaminya terbangun.

"Mas bangun ya. Maaf ya, aku mau ke kamar mandi."ucap Viona pelan membuat Ellard segera duduk.

"Biar mas temani."ucap Ellard lalu segera berdiri.

"Mas lanjut tidur saja, aku cuma sebentar kok. Lagipula kamar mandinya kan dekat."ucap Viona namun Ellard tak menghiraukannya dan tetap melangkah menuju sang istri.

Saat Ellard menggandeng lengan istrinya, dia menyadari sesuatu."Tangan kamu kok dingin banget, sayang?"tanya Ellard cemas.

Viona mengangguk."Aku juga nggak tahu, mas. Tubuhku juga penuh keringat."beritahu Viona membuat Ellard segera menyalakan lampu dan kembali memeriksa keadaan istrinya.

"Kamu nggak papa kan, sayang? Apa ada yang sakit?"tanya Ellard sambil mengusap keringat di kening istrinya.

Viona menggeleng sebagai jawaban. Sedang Ellard langsung mengusap perut istrinya, memastikan bahwa calon anak mereka baik-baik saja.

"Mas, aku juga tidak mengerti. Aku tidak merasa nyaman tapi tidak ada yang sakit."ucap Viona membuat Ellard mengangguk lalu menggendong tubuh istrinya agar kembali berbaring di atas kasur.

"Tunggu di sini!"ucap Ellard lalu melangkah memasuki kamar mandi. Tidak lama dia datang dengan handuk bersih dan sebaskom air.

Viona tersenyum lalu membiarkan suaminya membersihkan tubuhnya.

"Sudah lebih baik?"tanya Ellard lembut.

Viona mengangguk."Iya, mas."

Ellard menyingkirkan kain dan baskom air tadi lalu duduk di sisi istrinya yang berbaring.

"Sekarang cobalah untuk tidur."ucap Ellard sambil membantu merapikan pakaian istrinya yang tadi dibuka.

Viona mengangguk lalu menutup matanya. Ia tersenyum saat merasa ada telapak tangan yang bergerak lembut di atas perutnya.

Sedang Ellard hanya terus menatap wajah istrinya. Dia berusaha menilai apa Viona baik-baik saja. Dari ekspresi wajah memang tidak terlihat jika wanita hamil itu merasa ada yang sakit. Namun sebagai calon ayah, Ellard tetap saja merasa cemas. Jadi besok dia berencana mengajak Viona untuk periksa kandungan.

Pagi harinya, Viona masih belum bangun hingga membuat Ellard sendirian berada di ruang makan. Ellard makan dengan cepat karena setelah ini dia akan membantu istrinya sarapan dan mungkin akan dilakukan di kamar saja.

Adel yang melihat itu hanya tersenyum senang. Sepertinya rencananya berhasil. Pasangan yang setiap pagi romantis saat sarapan itu kini tidak terlihat lagi. Pasti keduanya bertengkar karena itu kakaknya sarapan sendirian.

"Pagi, kak."sapa Adel riang.

"hm" Ellard hanya menanggapi seadanya karena dia memang buru-buru menghabiskan sarapannya. Ellard takut jika Viona bangun sebelum dia kembali ke kamar.

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang