🔰Bagian 34

61K 2.4K 153
                                    

Happy Reading!

Viona mengernyit, kenapa adik iparnya bersikap baik sekarang. Jika ingin mencari perhatian Ellard itu tidak mungkin, karena suaminya masih di kantor.

"Adel, kamu sakit?"tanya Viona bingung.

"Hah? Enggak kok, kak."sahut Adel lalu menyajikan hasil masakan yang tadi ia buat bersama bi Jumi.

"Tapi kok tiba-tiba baik?"tanya Viona. Bukan ia tidak senang, hanya saja ini aneh dan terlalu tiba-tiba.

"Kenapa? Kak Viona mau aku sinisin terus?"tanya Adel membuat Viona segera menggeleng. Memang sudah bagus begini. Jika Adel baik, Viona juga tidak keberatan anak itu tinggal di sini. Anggap saja menemaninya saat Ellard tidak ada. Viona yakin ia dan Adel bisa dekat layaknya saudari.

"Ya jangan. Kakak suka kamu begini."ucap Viona lalu mulai menyantap masakan Adel. Rasanya enak, tentu saja karena ada campur tangan bi Jumi.

"Setelah ini aku minta uang ya kak."ucap Adel membuat Viona menatap adik iparnya.

"Untuk apa?"

"Untuk belanja online. Kan aku nggak dikasih izin keluar. Ada beberapa barang yang mau aku beli, itu sabun mandi juga sudah mau habis."ucap Adel membuat Viona mengangguk.

"Nanti kakak minta mas Ellard transfer."sahut Viona.

"Kok kak Ellard sih. Kan aku minta uang ke kakak."

Viona menggeleng."Kakak tidak pegang uang, Del."ucap Viona jujur. Dulu selama dua tahun, ia kan terkurung. Bisa kaburpun cuma beberapa hari, jadi mana ia punya uang. Selama satu bulan hilang ingatan juga tidak ada uang. Lagipula saat itu ketika pergi keluar, pasti bersama Ellard dan jika membeli sesuatu pasti pria itu yang membayarnya. Dan sekarang Viona juga belum memegang uang. Mungkin nanti ia akan memintanya.

Adel menatap istri kakaknya itu seolah mencari kebohongan tapi sepertinya jujur.

'Duh gimana, padahal Mia minta dua juta.' batin Adel bingung.

"Ya sudah deh, kak. Minta kak Ellard transfer dua juta ya."

Viona diam lalu mengangguk. Tidak masalah memberi gadis itu uang asal ia bersikap baik.

"Makasih, kak."ucap Adel senang membuat Vion tersenyum.

Viona memasuki kamar dan langsung menelpon suaminya.

"Hallo, sayang. Bagaimana keadaanmu dan anak kita?"

Viona tersenyum lalu duduk di atas kasur."Kami selalu baik, mas."

"Baguslah. Sudah makan?"

"Baru saja. Mas juga sudah makan kan?"

"Hampir."

"Hampir, berarti belum."

"Sebentar lagi, sayang."

"Makan sekarang!"ucap Viona garang membuat Ellard segera memanggil Haris untuk menyiapkan makan siangnya.

"Kau dengarkan, sayang. Haris akan segera menyiapkan makan siang untuk mas."

"Iya, mas. Tapi jangan dibiasain telat makan."pesan Viona.

"Iya, sayang. Tadi kamu makan apa?"

Viona melirik ke arah pintu lalu bicara sedikit berbisik.

"Mas tahu nggak kalau tadi Adel masak buat aku."

"Hah?"

"Iya, mas. Aneh banget ya, masa tiba-tiba Adel baik banget. Ya aku sih senang. Nggak enak juga berantem sama adik ipar terus."cerita Viona dengan riang.

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang