🔰Bagian 20

52.7K 3.1K 93
                                    

Kalau pagi ini mau aku publish. Banyakin vote dan komen ya.

Happy Reading!

Viona sudah ditangani oleh dokter dan kini Ellard tengah berdebat dengan adiknya.

"Kakak tidak menyangka kamu akan melakukan ini pada istri kakak. Sebenarnya apa yang kamu pikirkan?"tanya Ellard marah.

Adel menggeleng."Tadi memang salahku karena mendorongnya. Tapi kakak harus tahu apa alasanku melakukan itu."ucap Adel kekeh. Adel mengaku salah namun ada alasan kenapa ia melakukan itu.

"Benarkah? Alasan apa yang membuatmu berpikir bisa melukai istri kakak."

Adel memegang tangan kakaknya."Kak, wanita itu selingkuh bahkan sudah tidur dengan pria lain. Kakak kan tahu itu tapi kenapa tetap diam. Kakak punya hak untuk menuntut cerai dan__"

"Diam!"bentak Ellard lalu memegang lengan adiknya dengan kasar."Siapa yang mengatakan ini padamu?"tanya Ellard tajam.

Adel meringis pelan."Sakit, kak."

"Kakak tanya siapa yang mengatakan itu padamu?"ulang Ellard membuat Adel menggigil. Seumur hidupnya, ia tak pernah melihat kakaknya seperti ini. Adel jelas melihat kemarahan dimata sang kakak, juga nada tajamnya baru pernah ia dengar. Belum pernah Adel merasakan semua itu, selama ini ia hanya merasakan kasih sayang dari kakak laki-lakinya itu.

"Siapa yang mengatakannya tidak penting, kak. Tapi wanita yang kakak sebut istri itu sudah selingkuh dan__"

"Adel!"bentak Ellard marah. Bahkan disituasi seperti ini adiknya masih berani mengatai istrinya.

"Mia yang mengatakannya dan perlu kakak tahu jika aku sama sekali tidak menyesal sudah mendorong wanita itu."ucap Adel berani membuat Ellard melotot kemudian menghempas lengan adiknya lalu mengangkat lengannya.

"Ellard,"cegah mama Yeni lalu memegang lengan putranya."Semarah apapun, jangan pernah main tangan dengan adikmu."ucap mama Yeni membuat Ellard menurunkan tangannya lalu menghela napas kasar.

"Mah hiks kak Ellard jahat sekali."adu Adel pada mamanya.

"Diam!"bentak mama Yeni membuat Adel terdiam.

Sedang Ellard langsung menuju dinding dan menyandarkan tubuhnya di sana. Melihat Viona terluka dan merintih kesakitan rasanya lebih menyakitkan dari pada dulu Ellard tahu dia diselingkuhi. Setidaknya saat itu hanya dirinya yang terluka.

Melihat keadaan putranya, mama Yeni memutuskan untuk mengajak putrinya menjauh dari sana dan bicara.

"Hilang ingatan? Itu pasti hanya pura-pura. Tapi meskipun benar hilang ingatan, itu tidak akan merubah apapun tentang perselingkuhan yang__"

"Dengarkan mama dulu, mama juga sama sepertimu saat mendengar semuanya. Tapi mama bisa pastikan jika itu bukan kebohongan Viona dan mama memutuskan memaafkan apapun yang tejadi dimasa lalu demi kakakmu. Dan kamu pun harus melakukan hal yang sama."sela mama Yeni.

Adel menghela napas."Tapi, mah__"

"Kamu lihat keadaan kakakmu kan? Dia mencintai Viona, Del. Kakakmu tidak bisa hidup tanpa istrinya jadi mama mohon jangan pernah meributkan hal ini lagi. Dan tentang apapun yang dikatakan Mia, jangan pernah mendengar ataupun percaya padanya. Mama rasa gadis itu punya maksud yang tidak baik."jelas mama Yeni membuat Adel diam.

"Bisa kita sepakat dengan hal ini?"tanya mama Yeni lagi membuat Adel mengangguk pelan.

"Tapi aku akan mengawasi wanita itu__"

"Kak Viona, panggil kakak iparmu dengan benar!"potong mama Yeni.

"Iya. Aku akan mengawasi kak Viona dengan benar. Tidak akan aku biarkan kakakku disakiti lagi."ucap Adel membuat mama Yeni mengangguk.

"Baguslah. Sekarang kita kembali dan minta maaf pada kakakmu!"ajak mama Yeni yang diangguki oleh Adel.

Keduanya kembali ke tempat tadi. Dan terlihat jika seorang dokter baru saja keluar dari ruangan dan Ellard segera mendekatinya.

Mama Yeni segera melangkah ke sana."Bagaimana keadaan Viona?"tanya mama Yeni cepat.

Ellard menggeleng lalu menatap dokter. Dia juga belum mendengar apapun.

"Bagaimana keadaan istri saya, dokter? Apa semua baik-baik saja?"tanya Ellard membuat dokter mengangguk pelan.

"Kami masih harus memantau keadaan istri anda. Namun yang pasti selamat pak, istri anda sedang hamil."

Deg

"Hamil?"tanya Ellard kaget. Tentu saja dia senang tapi terjatuh lalu berdarah?

"Untuk lebih jelasnya, kita bisa bicara di ruangan saya. Ada beberapa hal juga yang harus saya sampaikan."ucap dokter lalu melangkah menuju ruangannya diikuti oleh Ellard.

Sedang mama Yeni sudah tersenyum lebar. Ia akan menjadi seorang nenek. Sungguh ini adalah kabar yang sangat membahagiakan.

Namun berbeda dengan Adel. Gadis itu malah terlihat tak senang.

'Bagaimana jika itu bukan anak kak Ellard?' batin Adel lalu menghela napas kasar.

Bersambung

Menjadi Istri Yang Hilang IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang