Chapter 1: Light's Elements? || BAB 1

41 4 0
                                    

Disebuah tribune yang berada ditengah kota, terlihat beberapa anak duduk disana.
Tribune tersebut mengelilingi sebuah podium kecil yang berada di tengah.

"Wahh... indah sekali."

"Itu luar biasa! aku tidak menyangka akan melihatnya."

"Mukzijat dewi!"

Seruan anak-anak kini mulai terdengar jelas, tatkala melihat sebuah bola crstal yang mengapung diudara mengeluarkan cahaya kuning emas.

"Alice, dia memiliki sihir elemen cahaya."

"Eh?" Seorang gadis berusia 12 tahun dengan rambut pirang diatas bahu dan bernetra biru topaz tersebut kini terlihat kebingungan dengan situasi yang berada disekitarnya.

"Ada apa ini?" gumamnya kemudian menatap kearah pria berjanggut putih yang berdiri disampingnya.

"Alice, kau... adalah harapan bagi dunia Emris yang agung ini," ucap pria tersebut sembari berjalan mendekati gadis bernama Alice itu.

Seketika satu tepukan di atas kepalanya membuat Alice semakin tidak mengerti apa-apa. Alice, gadis itu hanya mengikuti intruksi yang ada untuk melaksanakan acara debutante akhir, yaitu pemeriksaan kubu sihir.
Dan saat ia menyentuh bola crstal itu, bola crstal tersebut langsung bersinar dengan warna kuning ke-emasan. Alice sama sekali tidak mengetahui apa artinya semua ini dan memangnya ada apa dengan sihirnya?

Apakah... sihirnya bermasalah?
_

Di keesokan harinya, tepatnya didesa Eldieve wilayah perbatasan. Para penduduk desa dihebohkan dengan kedatangan kereta kuda yang memiliki lambang kekaisaran. Mereka sama sekali tidak menduga jika kedatangan pihak dari kekaisaran akan langsung tiba setelah debutante berakhir kemarin. Akan tetapi mereka juga memaklumi hal tersebut karena adanya sosok bibit pengguna sihir elemen cahaya yang telah punah 100 tahun yang lalu.

Beberapa surat kabar bahkan langsung mengangkat berita tersebut dan menjadi topik panas minggu ini.
Beberapa orang bahkan ada yang datang ke panti asuhan untuk bertanya atas kejelasan berita didalam koran, tentunya Alice memilih untuk tidak muncuk dihadapan banyak orang karena ibunya melarang untuk keluar.

Dan dihari berikutnya sekarang, setelah kemarin para penduduk desa berdatangan dan bertanya mengenai Alice. Kini pihak kekaisaran langsung terjun langsung ke lokasi dan membuat seorang wanita paruh baya bernama Dyeza Ashil selaku pengurus panti asuhan menghadap orang-orang dari kekaisaran tersebut.

"Eh? Perlindungan pengguna sihir langka?" tanya Dyeza, ia terlihat terkejut setelah membaca surat yang diserahkan seorang pria Elf.

"Iya, nona Alice adalah sosok yang harus kami lindungi dan beliau akan berada dibawah pengawasan organisasi bakat sihir dan pihak kekaisaran," jelas seorang pria yang diketahui dari ras Elf itu.

"Tapi ini tiba-tiba sekali, Alice baru saja melaksanakan debutante sihir," ucap Dyeza sembari meletakan kacamata yang sempat ia pakai tadi.

Pria Elf tersebut tampak menatap tenang Dyeza, ia seakan mengerti akan kegelisahan wanita paruh baya itu, "Bakat nona Alice adalah sihir elemen cahaya dan Anda pasti mengetahui jika pengguna sihir elemen cahaya telah punah selama 100 tahun lebih. Dunia Emris membutuhkan cahaya untuk menyinari masa depan para penghuninya dan nona Alice adalah satu-satunya harapan bagi Emris. Maka dari itu tolong biarkan kami membawa nona Alice. Saya berjanji atas nama organisasi bakat sihir bila akan merawat nona Alice dengan baik."

"Selain itu Nona Alice juga akan mendapatkan kebahagiaan seperti yang beliau dapatkan dipanti asuhan ini," lanjut pria Elf itu menatap Dyeza dengan tatapan teguh.

"Tapi Alice masih berusia 12 tahun, ia terlalu dini juga polos untuk memahami hal serumit ini," ungkap Dyeza ragu.

"Anda tidak perlu khawatir mengenai hal itu nyonya, kami dari organisasi bakat sihir dan dari pihak kekaisaran. Tidak akan memaksakan kehendak apapun yang membuat nona Alice tertekan atau merasa terkekang. Nona Alice bebas melakukan apapun, seperti bermain atau berteman dengan anak-anak lainnya," balas pria Elf itu.

Hening seketika, Dyeza terlihat merenung setelah mendengar ucapan pria Elf tersebut. Namun, sesaat kemudian ia langsung menatap orang-orang dihadapannya dengan tatapan serius, "Kalau begitu... asalkan kalian dapat menjaga Alice dengan baik. Aku akan menyerahkan Alice kepada kalian maka dari itu tolong jangan kecewakan aku sebagai pengasuhnya selama ini."

Beberapa orang yang sepertinya adalah bawahan pria Elf itu tampak tersenyum sumringah setelah mendengar persetujuan Dyeza.

"Akan tetapi jika kalian berani menyakiti Alice, aku tidak akan segan mengambil Alice kembali. Sebagai ibunya aku tidak akan diam saja walau Alice adalah pengguna sihir elemen cahaya yang menjadi harapan terakhie dunia ini," jelas Dyeza tegas, memperingatkan agar tidak bermain-main.

"Baik, kami berjanji," jawab Pria Elf sembari menutup matanya dan menunduk memberi hormat.
_

Dua hari kemudian setelah pertemuan Dyeza dan pihak dari kekaisaran, Alice pun langsung dijemput oleh pihak kekaisaran untuk menuju mansion pengawasan yang tak jauh dari istana kekaisaran.

Dan sekarang disinilah ia berada, berdiri dihadapan sebuah bangunan mewah dan megah dengan tatapan takjub juga terpesona.

Sesaat Alice sedikit gentar untuk melewati pintu besar dihadapannya karena masih tidak menyangka jika apa yang terjadi saat debutante dua hari yang lalu membuatnya berakhir dibawa oleh pihak kekaisaran dengan tujuan perlindungan.

"Aku tidak menyangka akan berada disini." Alice bergumam dengan penuh kekaguman pada bangunan besar dihadapannya.
Seketika pintu besar dan berwarna coklat itu terbuka lebar. "Wahh..." Alice melebarkan matanya terkejut saat melihat jejeran pelayan di depan sana yang melakukan penghormatan kepadanya.

"Selamat datang di mansion nona Alice!"

.
.
.
.
.
.
.
.
Next.

Assalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.

Yahoo! Kita ketemu lagi disini, Ini baru permulaan, ya. Jangan lupa Vote and Coment! Dukungan kalian akan menjadi penyemangat untuk terus melanjutkan First Story ini.

See you next time! Selamat pagi, selama siang, selamat malam!

Wassalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.

24 febuari 2024.
Happy reading...

The Secret Witches: Last StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang