2 minggu telah berlalu dan Alice pulih sepenuhnya, ia sekarang sudah melanjutkan kembali pembelajarannya dengan Ashley 1 minggu yang lalu.
"Sudah 1 minggu full kita belajar di kelas, kalian pasti bosan karena belajar materi terus menerus bukan?" tanya Ashley kepada ketiga muridnya itu.
Parry mengangkat tangan, "sejujurnya saya sama sekali tidak bosan jika hanya belajar materi saja, tetapi karena kurikulum kita sudah di samaratakan dengan kurikulum murid di academy maka saya akan mengatakan 'ya' jika saya memang bosan."
Cecilia mendecih, "materi adalah suatu hal dasar dan penting, kalau kau mau masuk ke dalam tingkatkan tinggi tanpa tahu hal dasar. Itu sama saja dengan kau seperti kadal hutan yang masuk ke dalam mulut buaya."
Alice yang mendengar penjelasan Cecilia hanya tersenyum kecil, ia kemudian menatap kearah Ashley yang duduk dikursi pengajar.
"Apa Anda memiliki saran tertentu, Putri? Karena seperti yang Anda lihat, kami bertiga agak jenuh karena terus menerus belajar didalam kelas," jelas Alice."Tentu, aku memiliki saran yang bagus untuk kalian bertiga. Untuk sekarang kalian dapat menutup buku dan membereskannya, karena sekarang aku akan mengajak kalian ke Agrerio," balas Ashley sembari tersenyum.
"Agrerio! Apa? Tunggu, bukankah itu adalah pusat pembelanjaan eksklusif di kekaisaran, maksudku itu adalah wilayah yang tidak sembarangan seseorang datangi!" seru Cecilia terkejut bahkan sampai berdiri dari duduknya.
"Agrerio? Tempat apa itu?" tanya Alice bingung, ia baru mendengar nama tersebut.
"Agrerio adalah pusat pembelanjaan eksklusif yang bahkan bangsawan sekelas Duke saja susah untuk masuk kesana. Biasanya pusat pembelanjaan membebaskan siapa saja yang datang. Tetapi Agrerio berbeda lagi, mereka memilih mengundang pembeli itu sendiri dengan kartu masuk VIP," jelas Parry sembari mengeluarkan buku catatan kecilnya dari dalam saku.
Sedangkan Cecilia tampak antusias sendiri dengan tatapannya yang berbinar-binar, "Aku tidak menyangka akan dapat masuk ke Agrerio, ibu bahkan yang selama ini ikut dalam perebutan kartu masuk ke Agrerio sampai sekarang tidak mendapatkannya."
Alice yang melihat antusiasme Cecilia tampak ikut antusias juga, "Agrerio..."
"Kalau begitu apakah kalian sudah siap? karena Kereta kuda sudah menunggu diluar," jelas Ashley sembari menatap ketiga muridnya yang tampak antusias.
"Ayo kita berangkat putri!" seru Cecilia yang sepertinya sudah sangat bersemangat itu.
"Baiklah, ayo berangkat," ajak Ashley dan langsung diikuti oleh Alice, Cecilia dan Parry.Sesaat setelah mereka berempat berangkat, terlihat Clara menatap dari jendela lantai 2 mansion.
"Mereka sudah pergi, itu artinya aku bisa melakukannya," gumam Clara kemudian menyunggingkan sebuah senyuman yang terlihat menyeramkan.Ia kemudian berjalan pergi dan dengan tempo yang cepat ia melewati lorong mansion yang sepi, dikarenakan beberapa pelayan sebagian tengah istirahat dan sebagian lagi mencuci di belakang mansion.
Clara kemudian membuka pintu gudang alat pembersih dan langsung masuk kedalam.Clara tampak berjalan mendekati troli dorong yang berada di pojok ruangan yang tertutupi oleh kain putih.
Perlahan kain putih yang menutupi troli tersebut Clara tarik hingga terjatuh keatas lantai."Akhirnya... kau bisa keluar sekarang."
Sedangkan dilain sisi tepatnya di luar pintu gudang pembersih, Knill tampak berdiri disana dengan raut wajah dingin.
Ditangan kanannya terdapat sebilah pedang mengkilap yang seperti baru di asah, "mereka akhirnya bertindak."°°°°°°°°
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah 30 menit menempuh perjalanan, akhirnya merekapun tiba di Agrerio.
Alice turun dari atas tangga kereta kuda dan menatap gapura besar didepan sana dengan tulisan 'selamat datang!'"Astaga, ini seperti mimpi yang kenyataan, aku tidak menyangka dapat pergi ke Agrerio langsung," antusias Cecilia tampak tidak sabar untuk masuk kedalam sana.
"Tunggu apa lagi, ayo masuk," ajak Ashley saat dua karyawan penjaga gapura Agrerio melambaikan tangan kepada mereka."Ayo nona Alice!" Cecilia tanpa pikir panjang langsung menarik tangan Alice dan berlari masuk kedalam Agrerio.
"Mereka sungguh sangat bersemangat, atau si Brigette itu yang antusias sendiri," ucap Parry menatap kedua gadis sebaya nya itu sudah masuk kedalam sana."Oh? Kau sepertinya tidak terlalu antusias seperti Cecilia dan Alice, apa kau pernah kesini sebelumnya?" tanya Ashley menyadari jika Parry terlihat biasa-biasa saja ia ajak ke tempat eksklusif seperti Agrerio.
"Anda pikir saya seperti mereka? Saya lebih dulu datang kesini saat berusia 5 tahun," balas Parry kemudian menunjukan kartu masuk menuju Agrerio dengan namanya yang tertera.
"Hoo... menarik sekali, tidak heran tuan Parry Von Artedev ini memiliki kecerdasan diatas para putra dan putri kekaisaran. Seperti itulah panggilan mu selama ini, bukan?" jelas Ashley kemudian menatap Parry culas.
"Saya tidak masalah dipanggil apapun, asalkan nama tersebut tidak mencoreng harga diri saya," jawab Parry kemudian berjalan pergi meninggalkan Ashley sendirian.
Ashley yang melihat sikap acuh tak acuh Parry tampak menatapnya dengan tatapan memicing, "kau memang berbeda dari mereka, ya..."
Agrerio adalah wilayah besar yang memiliki beberapa fasilitas mewah dan unik.
Ada 5 tingkatan di Agrerio, semakin dalam tempat pembelanjaan maka semakin mahal juga langka barang yang mereka jual, itulah mengapa Agrerio adalah pusat pembelanjaan paling eksklusif di kekaisaran.Tingkatan 1 adalah tingkatan yang mereka kini singgahi, tempat dengan berbagai toko juga restaurant mewah dan elegan berada disana.
"Nona Alice, lihat! Disana ada butik, bisakah kita masuk kedalam? Saya dengar gaun-gaun disana sangat berbeda dengan gaun-gaun yang dijual di butik manapun," jelas Cecilia."Oh? Tentu, ayo masuk," balas Alice dan langsung masuk bersama Cecilia ke dalam butik tersebut.
Didalam sana Cecilia tampak tidak henti-hentinya kagum pada gaun-gaun yang dipakaikan pada manekin, ada juga yang hanya digantung.Alice sendiri tidak terlalu berminat pada gaun atau style apapun, mengingat saat hari perayaan kekaisaran saja dia sudah dibuat pusing pada contoh-contoh gaun yang entah ada berapa banyak.
"Nona, apa Anda tidak mau mencoba gaun-gaunnya, bisa saja ada yang Anda sukai," tawar Cecilia yang sudah memilih gaun yang ingin dia coba."Ah- tidak, nona Cecilia saja yang mencobanya," balas Alice menolak dengan halus.
"Oh? Anda yakin? Padahal bisa saja ada gaun yang sesuai selera Anda," jelas Cecilia.
Alice menggelengkan kepalanya pelan, "tidak, saya tidak mencobanya dulu."Cecilia kemudian menghela nafas mendengar jawaban Alice, "baiklah." ia lalu masuk kedalam ruang ganti.
Alice sendiri memilih duduk diatas sofa dengan meja yang dipenuhi oleh aneka makanan ringan, sampai akhirnya ia menemukan majalah dibawah meja dan langsung mengambilnya.Alice kemudian membuka majalah tersebut dan menemukan sebuah berita aneh disana, "Lady C menghilang begitu saja setelah kekalahannya dalam acara tahunan butik, tetapi konon hilangnya dia karena bergabung dengan organisasi penjahat D.O.L.L."
Alice yang membaca berita tersebut tampak langsung mengerutkan dahinya bingung, "apa itu D.O.L.L?"
.
.
.
.
.
.
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Witches: Last Starlight
FantasíaAlice, seorang gadis kecil berusia 12 tahun yang memiliki takdir sebagai pengguna elemen cahaya terakhir. Bakat sihir Alice baru diketahui saat ia melakukan debutante bakat sihir didesanya, melihat bakat sihirnya yang memang sangat dibutuhkan untuk...