Chapter 9: A magic pattern?

12 4 0
                                    

"Ack!" Alice meringis kesakitan saat terbangun dari dalam tidurnya karena terjatuh dari atas tempat tidur.

Seketika suara ketukan pintu pun terdengar. "Nona, Anda tidak apa-apa?" suara Clara terdengar berseru dengan kencang.

"Aku tidak apa-apa!" jawab Alice berseru sembari mengusap belakang kepalanya yang terasa sakit, Alice kemudian berdiri dan berjalan kearah meja rias.

"Entah kenapa aku merasa aneh semalam karena belakang tekuk ku terasa sakit," gumam Alice sembari membuka sedikit kerah baju tidurnya dan mengarahkan tekuknya kedepan cermin.

"Eh?"

Netra Alice melebar seketika, saat sebuah tato aneh berwarna putih tercetak jelas ditekuknya.

"Apa ini?" beo Alice bingung kemudian mencoba untuk menyentuh tato berwarna putih tersebut.

"Aku... tidak ingat memiliki tato aneh seperti ini ditekuk ku? Sebenarnya apa ini?" Alice bergumam kebingungan sembari mengusap pelan tato tersebut.
Sesaat kemudian suara ketukan pintu kamarnya kembali terdengar. "Nona! Ini saya Clara, apa saya boleh masuk?!" seru Clara bertanya.

Alice menelan ludahnya kesat, entah mengapa ia menjadi panik sekarang jika Clara mengetahui tentang adanya tato aneh yang terbentuk di tekuknya itu.
Alice berniat akan bertanya pada Knill saat waktu sarapan nanti, maka dari itu untuk sekarang Clara tidak boleh sampai mengetahuinya terlebih dahulu.

"Masuklah," titah Alice sembari menutup kembali tekuknya dengan kerah baju piyamanya.

Pintu kamarnya kemudian terbuka, sesaat setelah ia memberi izin. Alice lalu menatap kearah sosok gadis berusia 17 tahun dengan rambut coklat dikepang dua.

"Selamat pagi nona Alice!" sapa Clara sembari mendorong sebuah troli yang berisikan alat bersih-bersih.

"Oh? bagian bersih-bersih kamar, ya?" tanya Alice saat melihat isi troli yang Clara dorong dipenuhi alat bersih-bersih yang sangat lengkap.

Contohnya seperti, lap, sapu, pel lantai dan lain sebagainya.

"Anda sudah 1 minggu berada di kediaman mansion ini maka dari itu saya berniat membersihkan kamar Anda secara besar-besaran," jelas Clara.

"Bukankah Clara sering membersihkan kamar ku?" tanya Alice bingung.

"Yang saya lakukan biasanya tidak sampai mendetail, makanya saya berbicara jika bersih-bersih hari ini berbeda dengan bersih-bersih biasanya," jawab Clara terlihat antusias.

"Tapi Clara kenapa kau selalu membersihkan kamar ku sendirian? Kemana pelayan yang lainnya?" tanya Alice menyadari jika selama ini hanya Clara seorang yang selalu melayaninya.

"Itu... pelayan yang lain belum selesai direkrut untuk membantu saya, makanya saya selalu sendirian dalam melayani dan membantu Anda.
Apa... Anda merasa keberatan jika hanya saya yang melayani Anda nona?" tanya balik Clara terlihat khawatir.

"Tidak, tidak bukan begitu Clara. A-aku hanya bertanya apakah kau tidak kelelahan jika melakukan semua pekerjaan ini sendirian?" jawab Alice menjelaskan dengan cepat.

"Oh? Begitu rupanya, syukurlah Anda tidak keberatan. Sejujurnya nona, saya sama sekali tidak keberatan walaupun bekerja sendirian dalam melayani Anda, karena Anda itu... imut!"

"Eh?"

Alice membeo dalam keterkejutan saat mendengar kata terakhir yang keluar dari dalam mulut Clara.

"Imut?" tanya Alice sembari menaikan sebelah alisnya bingung.

"Iya, Anda itu imut nona. Saya selalu mengagumi keimutan Anda setiap saat, netra biru topaz Anda yang menatap polos dan suara kecil Anda yang halus. Saya... adalah penggemar keimutan Anda!" seru Clara terlihat bersemangat.

"Hoo..."

Alice reflek bertepuk tangan saat mendengar penuturan jujur Clara yang mengakui sebagai penggemar Alice.

"Tapi Clara, apa alasan itu cukup untuk melayani ku?" Alice kembali bertanya dengan ragu.

"Saya tahu jika alasan itu terdengar tidak masuk akal. Namun, nona Alice. Sejujurnya saya juga... menghormati Anda sebagai sosok cahaya terakhir yang datang sebagai penerang dunia Emris ini.
Saya sendiri ingin menjadi pelayan Anda yang setia dan mengabdi pada cahaya yang akan Anda sebarluaskan ke seluruh dunia Emris ini," jelas Clara menjawab dan membuat Alice seketika takjub.

"... Clara."

Alice seketika tersenyum tipis saat mendengar penjelasan Clara yang mengagumi dirinya.

"Anda... adalah cahaya sekaligus harapan dunia Emris ini, nona Alice."

/////////////////

.

.

.

"Tato ini memiliki aura aneh," gumam Knill sembari menatap kearah tekuk Alice.
Sesaat setelah Alice selesai sarapan dengan Knill, Alice langsung menemui Knill diperpustakaan.

"Apa Anda merasakan gejala aneh sebelum tato ini terbentuk di tekuk Anda?" tanya Knill sembari menatap Alice yang kini telah berbalik untuk berhadapan dengannya.

"Iya, malam tadi aku merasa aneh karena tekuk ku terasa sakit. Aku pikir karena salah bantal saja, ternyata paginya saat aku melihat langsung ke cermin, tato ini sudah terbentuk sempurna disana dan itu dalam kurun waktu semalam," jelas Alice menjawab.

"Ini aneh sekali, tidak mungkin ada orang iseng yang membentuk tato ini sewaktu Anda tidur.
Selain itu ada beberapa penjaga yang dikerahkan untuk menjaga kamar Anda agar tetap aman dan tidak dimasuki orang oleh asing," ujar Knill terlihat bingung.

"Lalu bagaimana sekarang? Jika dibiarkan terus begini Clara pasti akan mengetahui jika ada tato aneh ini ditekuk ku," jelas Alice terlihat gelisah.

"Clara tidak mengetahuinya? Lalu bagaimana Anda berganti pakaian? Seingat saya jika memakai gaun harus dibantu oleh pelayan." Knill kini bertanya dengan bingung.

"Oh? aku sengaja memakai gaun yang mudah dipakai. Tapi ternyata yang muncul adalah gaun tunik ini, yah... aku akui ini cukup membantu," jawab Alice sembari mengusap rok gaun tuniknya yang memiliki warna hijau tua.

"Begitu ya, mungkin saja ada sesuatu seperti pesan atau pembekuan sihir yang terjadi didalam tubuh Anda sehingga menyebabkan tato itu muncul tiba-tiba," jelas Knill terlihat menerawang kearah tato yang berada ditekuk Alice.

"Pembekuan... sihir? Apa itu?" tanya Alice penasaran.

"Umumnya seseorang memiliki masa pemberhentian aliran sihir dengan berbagai penyebabnya.
Contohnya seperti saat terlalu mengeluarkan banyak energi sihir hingga membuat aliran sihir ditubuh berhenti.
Lalu pemberhentian aliran sihir karena infeksi sihir asing yang terjadi didalam tubuh dan berubah menjadi penyumbatan.
Dan terakhir... adalah adanya pengambil alihan sihir sehingga membuat tubuh tidak memiliki sihir lagi, itu hal berbahaya dan dilarang oleh kekaisaran," jawab Knill menjelaskan detail.

"Kalau begitu diantara 3 penyebab tersebut, mana yang berkemungkinan terjadi padaku?" tanya Alice sembari menatap Knill lekat.

"Saya rasa... yang kedua, infeksi sihir asing sering terjadi karena terjadinya kontak sihir dengan orang lain yang tengah hilang kendali," balas Knill yang terlihat sedikit ragu.

"Tapi siapa orang yang sedang hilang kendali dan melakukan kontak sihir dengan ku?" Alice kini bertanya balik karena merasa dirinya belum pernah dekat dengan orang lain selain Knill dalam kurun waktu 1 minggu ini.

"Saya rasa itulah yang menjadi pertanyaanya sekarang, di mansion ini sebagian besar penghuninya telah di tes dengan ketat bahkan menjalani pelatihan," ungkap Knill menjawab.

"Tapi!"

Seketika suara seseorang terdengar mengintrupsi dan membuat alice juga Knill mengalihkan pandangannya pada sosok yang kini terlihat menyenderkan tubuhnya ke pintu, "aku mengetahui dengan jelas penyebabnya."

"Eh?"
.
.
.
.
.
.
.
.
Next.

The Secret Witches: Last StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang