Chapter 8: Secret?

14 4 0
                                    

"Eh?"

Alice seketika terkejut saat Risandro dengan santainya mengatakan jika umur perdana menteri Luther telah menginjak usia 143 tahun.

"Ada apa nona?" tanya Risandro saat melihat wajah Alice yang berubah menjadi pucat.
"Tu-tuan Risandro bukankah tubuh perdana menteri Luther bisa dikatakan serasi dengan usianya?" tanya balik Alice.

"Oohh... Anda benar juga nona. Tapi perdana menteri Luther kan seorang penyihir besar. Maka dari itu seharusnya tubuh yang dia miliki tidak terikat dengan kisaran umur," jelas Risandro menjawab.

"Kalau begitu beliau tidak terikat dengan umur tubuh asli?" kejut Alice.

Namun, keterkejutannya seketika menghilang begitu saja saat Alice tersadar akan sesuatu. jika Knill saja memiliki usia 187 tahun dengan tubuh yang seperti manusia berusia 20 tahunan. Bukankah itu artinya Knill lebih tua dari pada perdana menteri Luther?

"Ada apa nona? Anda terlihat bingung?" tanya Risandro saat Alice terlihat menerawang sesuatu.

"Tuan Risandro bukankah umur Knill lebih tua dari pada umur perdana menteri?" tanya balik Alice.

"Ah, tentang itu... iya, betul! Umur Knill memang lebih tua dari pada perdana menteri Luther. Tapi nona, apa Anda bisa merahasiakan... tentang umur Knill dari orang lain? Saya ingin Anda mengetahui jika Knill berusia 50 tahun saja," bisik Risandro di telinga Alice.

"Eh? Memangnya kenapa?" tanya Alice bingung.

"Apa Anda bisa berjanji untuk merahasiakannya nona?" tanya Risandro lagi.
"B-baiklah... saya berjanji akan merahasiakan umur Knill yang sebenarnya, tapi memangnya ada apa?" Alice kembali bertanya dan semakin penasaran atas alasan tersebut.

"Anda... akan mengetahuinya nanti," ucap Risandro sembari tersenyum.

"Apa? Jelaska-

"Nona Alice!"

Sebuah panggilan dari suara yang Alice kenali seketika membuat ucapannya terpotong.
Alice kemudian berbalik dan menemukan Knill yang sudah berada tepat dibelakangnya.

"K-Knill!" seru Alice terkejut.

"Saya sudah mencari Anda kemana-mana tadi, tapi ternyata Anda berada disini, 'ya," jelas Knill sembari melirik Risandro yang tersenyum lebar hingga memperlihatkan deretan giginya yang rapih.
"A-iya, tuan Risandro kebetulan ada disini saat aku keluar dari ruang takhta," balas Alice gugup.

"Nona Alice menemuiku karena hanya aku yang ia kenali di istana ini, lagipula Knill kemana saja kau dari tadi sampai tidak menunggu nona Alice keluar dari ruang takhta?" tanya Risandro sembari menatap selidik Knill.

"Oh? Aku menggunakan sihir teleport untuk membuat nona Alice langsung berada didalam ruang tahkta, makanya aku tidak ikut bersama nona Alice sampai ke ruang takhta dan menunggu beliau sampai selesai.
Selain itu aku juga ada sedikit urusan dengan komite sihir milik istana," jawab Knill dengan nada yang flat.

"Aku baru tahu jika sihir teleport bisa digunakan tanpa mengucapkan mantra," ujar Alice sembari menatap Knill penasaran.
"Apa Anda tidak pernah melakukan teleport, nona? Sihir teleport terbilang cukup mudah karena hanya memanfaatkan titik lokasi tempat yang ingin dituju," balas Knill.

"Aku... belum pernah melakukan sihir teleportasi karena sewaktu dipanti asuhan dulu tidak ada yang bisa membuatku harus melakukan sihir teleport."

"Itu berarti Anda hidup dengan aman dan damai, 'kan? Tapi... mungkin mulai sekarang nona akan membutuhkan pelajaran dasar sihir teleport, karena tempat yang Anda tinggali sekarang... bisa saja cukup berbahaya," jelas Risandro sembari tersenyum misterius.

The Secret Witches: Last StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang