"Selamat pagi," sapa Knill saat melihat Alice yang baru saja masuk ke dalam ruang makan.
"Oh? Selamat pagi juga Knil," balas Alice menyapa balik Knill."Bagaimana dengan tidur Anda semalam? Apa nyenyak?" tanya Knill.
"Aku tidur sangat puas! selain kasurnya yang sangat empuk, aku juga tidak perlu berurusan dengan nyamuk, hehe," jawab Alice sembari terkekeh kecil.
"Syukurlah kalau begitu," ujar Knill kemudian tersenyum tipis.
"Oh? Anu... Knill bagaimana penampilan ku?" tanya Alice sembari duduk dikursi ujung meja makan seperti kemarin.
Knill kemudian mengalihkan pandangannya dan menatap kearah Alice yang menggunakan gaun selutut berwarna biru muda. Ditambah memakai kaos kaki putih dengan panjang sampai mata kaki dan sepatu slop berwarna hitam.
Tapi entah kenapa... penampilan Alice mengingatkannya pada karakter didalam drama teater yang ia tonton minggu kemarin.
"Bagus, Anda cocok menggunakan gaun itu," jawab Knill memuji penampilan Alice.
"Entah kenapa tapi aku merasa aneh di dandani seperti ini," jelas Alice sembari menarik lebar gaunnya dari dua sisi.Saat Knill melihat gerakan yang Alice lakukan, seketika membuat Knill tersadar akan sesuatu. "Nona, apa Anda tahu curtsy?" tanya Knill langsung.
"Curtsy? Apa itu, makanan?" beo Alice bingung.
"Oh? berarti Anda tidak mengetahuinya, ya? Curtsy adalah salam penghormatan yang biasa dilakukan kepada orang berstatus tinggi," balas Knill sembari berdiri dari duduknya.
"Hm? Apakah curtsy berbeda dengan penghormatan yang biasanya?" tanya Alice penasaran.
"Tentu saja curtsy berbeda dengan penghormatan biasa nona. Contoh Curtsy bagi seorang lady adalah dengan menundukan sedikit kepala kebawah lalu mengangkat sedikit rok gaun dan membentangkan kesamping. Kemudian letakan kaki kanan dibelakang kaki kiri, terakhir tekuk lutut Anda," jawab Knill mendetail.
"Hoo... begitu ya, u-um... begini?"
Alice kemudian mulai mengikuti intruksi yang diberikan Knill tadi. Namun, alih-alih berhasil, Alice malah terlihat kaku saat menekuk lututnya dan tubuhnya yang sedikit gemetaran seperti tidak kuat menahan.
"B-begini?" tanya Alice dengan suara gemetaran.
"Sepertinya cukup sulit untuk Anda," ujar Knill sembari menopang dagunya.
"Tapi tidak mungkin aku memberikan salam penghormatan biasa didepan baginda kaisar, 'kan? Bila saja ada contoh langsung, aku mungkin akan bisa mengikutinya," balas Alice kemudian berdiri tegak.
"Saya bisa mencontohnya untuk Anda nona!"
Seketika suara seseorang dengan cepat mengintrupsi Alice juga Knill.
"Oh, Clara!" panggil Alice saat gadis dengan rambut coklat yang dikepang dua itu berjalan mendekatinya.
"Kau siapa?" tanya Knill menatap Clara waspada.
"Oh? Tuan Knill, selamat pagi! Perkenalkan nama saya Clara Eustine. Saya adalah pelayan yang bekerja di mansion ini juga pelayan yang bertugas untuk membantu nona Alice," jawab Clara sembari menundukan kepalanya memberi hormat.
"Oh..." Knill ber-oh ria tanpa memudarkan ke waspadaannya.
"Clara, apa kau benar akan mencontohkan bagaimana melakukan curtsy itu?" tanya Alice terlihat antusias.
"Tentu, saya bisa melakukannya nona. Sebagai seorang lady yang mengabdi pada kekaisaran ini. Saya akan mencontohkan bagaimana caranya melakukan Curtsy dengan benar," jelas Clara menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Witches: Last Starlight
FantasíaAlice, seorang gadis kecil berusia 12 tahun yang memiliki takdir sebagai pengguna elemen cahaya terakhir. Bakat sihir Alice baru diketahui saat ia melakukan debutante bakat sihir didesanya, melihat bakat sihirnya yang memang sangat dibutuhkan untuk...