Chapter 35: Games?

2 1 0
                                    

Keesokan harinya, mereka bertiga kini kembali ke kelas. kelas dimulai saat pukul 08.00 pas, namun jam masih menunjukan pukul 07.55.
Karena masih ada sisa 5 menit sebelum pembelajaran dimulai, Alice memilih untuk mencatat beberapa materi didalam buku untuk ia hafal.

Sedangkan Cecilia terlihat memegang sebuah cermin ditangannya dan menatap pantulan dirinya sendiri didalam cermin sambil sesekali mengatur tatanan rambutnya.
Di lain sisi ada Parry yang tengah duduk diatas pembatas jendela, ia menutup matanya sembari menikmati semilir angin pagi dan beberapa kicauan burung yang menyanyi.

"Tenang sekali, ya?" intrupsi Ashley yang baru saja datang ke kelas dan melihat ketiga muridnya tengah sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ketiga orang itu seketika tersentak kaget dan langsung menatap kearah Ashley yang berdiri diambang pintu.

"Yang Mulia Putri." Alice tampak menatap Ashley gugup, ia pun kemudian mulai melakukan curtsy bersama Cecilia dan Parry.

"Tegak kan tubuh kalian dan lekas berganti baju, kita akan melakukan praktek di lapangan," jelas Ashley yang membuat ketiga muridnya itu langsung melebarkan matanya terkejut.

"Praktek?!" seru Cecilia.

Ashley lalu menatap kearah Cecilia yang terlihat syok. Ia kemudian terkekeh kecil, "Aku tahu jika ini dadakan sekali, tapi aku sudah menyiapkan baju latihannya. Silahkan berganti pakaian dan aku tunggu dilapangan dalam waktu 10 menit."

Setelah mengatakan itu, Cecilia, Alice dan Parry langsung bergegas keluar dari kelas dan menuju ruang ganti baju yang berada disebelah ruang kelas.
Alice kini mulai membuka lemari kecil dihadapannya, ia lalu menemukan setelan baju latihan berwarna hitam putih.
Baju latihan tersebut terdiri dari kemeja putih dengan lengan panjang, vest berwarna hitam, celana hitam diatas lutut dan terakhir jubah hitam yang panjangnya hanya sampai pinggang.
Terakhir Alice juga menemukan sepasang sepatu boot yang hanya menutupi sampai diatas mata kaki, kemudian kaos kaki berwarna hitam dengan panjang hingga betis.

Lekas Alice masuk kedalam bilik untuk berganti baju, beberapa saat kemudian ia lalu keluar dari bilik ruangan ganti baju dan langsung menemui Cecilia diluar.

"Ayo," ajak Cecilia yang terlihat memakai baju latihan yang sama dengan Alice. Namun, bedanya Cecilia mengikat ponytaill rambut ikal panjangnya.
Alice kemudian mengangguk dan pergi bersama Cecilia untuk ke lapangan, sesampainya dilapangan Alice dan Cecilia menemukan Parry sudah berada disana dengan Ashley.

Baju latihan milik Parry terlihat sama dengan yang Alice dan Cecilia pakai. Namun, bedanya celana hitam yang Parry pakai panjangnya sampai diatas mata kaki.
Ashley tampak memegang sebuah jam kecil ditangannya, ia kemudian menatap kearah Alice dan Cecilia yang baru saja datang itu.

"7 menit, lumayan tidak lama. Aku sempat berpikir akan memberikan kalian hukuman jika terlambat," ujar Ashley yang membuat Alice juga Cecilia merinding seketika.

Sedangkan Parry tampak tidak memedulikan interaksi antara Ashley dengan Alice juga Cecilia.

"Kalau begitu akan ku mulai pembelajarannya sekarang." Ashley kemudian menghadap kearah ketiga muridnya yang telah berbaris dengan rapi.

"Kalian bertiga akan pergi ke hutan untuk menemukan bahan membuat ramuan," jelas Ashley, "ramuan yang akan kalian buat nanti adalah ramuan merubah diri menjadi hewan, bahan-bahan untuk membuat ramuan tersebut harus kalian cari sendiri."

Cecilia seketika melebarkan matanya terkejut, "Anda yakin ingin membuat kami bertiga melakukan hal berbahaya itu?"
Ashley kemudian tersenyum kearah Cecilia, senyuman tersebut adalah menunjukan jika apa yang dikatakannya tersebut tidak main-main sama sekali.

Cecilia yang melihat senyuman Ashley tersebut langsung merasa syok, "tapi bagaimana jika ada moster atau hewan buas menyerang? bukankah akan sangat berbahaya, kami bisa saja mati!"

The Secret Witches: Last StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang