Chapter 31: Negative situation.

13 1 0
                                    

Kini mereka bertiga yaitu Alice, parry dan Cecilia tengah berada di rumah kaca. Ashley mengusulkan agar mereka bertiga berjalan-jalan disekitar mansion untuk mengenal satu sama lain.
Tadinya Alice akan mengajak Cecilia dan Parry pergi ke taman dimana ia tadi sempat menggelar piknik. Namun,  dipertengahan jalan Cecilia mengusulkan untuk masuk kerumah kaca.

Maka dari itu kini mereka bertiga berada didalam rumah kaca, sejujurnya Alice sempat was-was saat memasuki rumah kaca.
Karena ia tahu jika pertemuan pertamanya dengan Parry ialah saat berada dirumah kaca ini, tepatnya di gazebo tempat air mancur berdiri.

Alice kini tengah menatap beberapa tanaman obat didekatnya, sampai akhirnya ia melihat Cecilia berjalan mendekati pohon besar yang menjulang tinggi di tengah-tengah tanaman lain.
"Ini pohon apa?" tanya Cecilia sembari menatap pohon besar tersebut yang sudah tidak memiliki sehelai pun daun sehingga menyisakan cabang-cabangnya saja.

Alice kemudian berjalan mendekati Cecilia sembari berujar menjawab, "itu pohon sakura."

"Sakura?" beo Cecilia bingung kemudian menoleh kearah Alice.

"Iya, Knill mengatakan jika pohon sakura ini berasal dari negara Enkami.
Saat musim semi beberapa bulan yang lalu, pohon sakura ini sempat berbunga lebat loh," balas Alice terlihat antusias.
Cecilia yang mendengarnya tampak tertarik. "Kalau begitu jika saya ingin melihat pohon ini berbunga, saya harus menunggu sekitar 6 bulan lagi, 'kan?" tanya Cecilia.

Alice kemudiam mengangguk, "iya, mari melihatnya bersama nanti."

"Tapi... apakah disaat pohon ini berbunga, kami masih ada disini sebagai teman Anda?" tanya Parry mengintrupsi pembicaraan Alice dengan Cecilia.
"Eh? Apa... maksud Anda?" Alice menatap parry dengan raut wajah bingung.

"Ini hanya menurut pendapat pribadi saya saja, tentang... apakah kami masih akan bertahan disini dalam kurun waktu 6 bulan? Karena terkadang pergantian teman akan terjadi saat ditemukan ke tidakcocok kan.
Seharusnya Anda tidak terlalu bersuka ria atas kedatangan kami sebagai teman Anda. Karena dikemudian hari bisa saja Anda tidak merasa cocok dengan kami, atau... sebaliknya kami yang tidak merasa cocok dengan Anda, nona De Asher," jelas Parry sembari menatap dingin Alice.

Alice yang mendengarnya seketika tersentak, ia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan itu sama sekali.
Menurutnya jika sudah sekali membuat hubungan pertemanan dengan orang lain maka suka maupun duka harus dilalui bersama tanpa adanya hubungan yang terputus.

Dan Alice telah memegang prinsip pertemanan tersebut sedari dulu sampai umurnya yang kini menginjak 12 tahun.

"Saya... tidak akan memutuskan hubungan pertemanan ini, kenapa Anda bisa mengatakan hal semengerikan itu dengan mudah?
Tidak kah Anda memiliki perasaan dimana akan selalu setia dan menemani teman Anda dalam suka maupun duka?" tanya Alice menatap Parry dengan tatapan nyalang.

Parry yang mendengar pertanyaan Alice tampak tidak terguncang sama sekali, sebaliknya ia tetap menatap dingin Alice. "Saya tidak memiliki teman untuk saya percayai perasaan saya, seperti yang sempat Anda katakan tadi," jawab Parry.

Alice terdiam sesaat kala mendengar jawaban Parry, ia sama sekali tidak pernah mendengar jika... seseorang bisa tidak memiliki teman satupun.

"Kalau begitu bagaimana dengan keluarga Anda, setidaknya sosok yang memiliki ikatan darah dengan Anda akan memahami perasaan Anda," ucap Alice sembari menatap Parry dengan tatapan sedikit ragu.
"Keluarga? Apa Anda sedang mengatakan jika ikatan keluarga adalah penyelamat dalam hidup? Menurut saya keluarga hanyalah sebuah formalitas semata," balas Parry kemudian berjalan mendekati Alice.

"Hentikan!" seru Cecilia lalu menghalangi Parry yang akan mendekati Alice.

Parry kemudian berhenti berjalan dan beralih menatap Cecilia yang berdiri tak jauh darinya, menengahi jarak antara dirinya dan Alice.

The Secret Witches: Last StarlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang