24. RSJ MAGADIR

712 82 4
                                    

Alangkah baiknya, vote dulu...🤗

°
°

| SELAMAT MEMBACA |

Rumah Sakit JiwaMAGADIR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Sakit Jiwa
MAGADIR


16.05 pm..
Jakarta Selatan

___

Di parkiran, Royce tercenung memandang sepenghujung koridor. Mengamati damainya kesunyian, merasakan sepinya keadaan dimana tak ada satu pun mahluk hidup yang mau menyebar napas dibawah mendung nya langit sore ini.

Namun agaknya, asumsi Royce salah, ketika tak sengaja menangkap postur tubuh lima perawat perempuan di sepanjang lorong, berteman dengan hening ditemani sebuah buku catatan tebal.

Beberapa mendorong troli makanan, berbincang pelan, bergurau cantik dan lantas menghilang dibalik pintu putih gading.

Huuhh...

Lengkap setelan jas hitam ala pria matang, Royce mengelus sejenak surai klemisnya. Mencabut pelan kacamata hitam di selipan atas kemeja, memasang dengan dramatis diantara sepasang telinga.

"Padahal hanya bertemu orang gila, tetapi mengapa jantungku berdetak sekeras dentuman nuklir." Royce bergumam jenaka.

Sembari melangkah lebar menjajah marmer koridor, Royce sedikit melonggarkan dasi. Mengurangi sesak yang terasa begitu mencekik.

Drap ... drap ... drap ...

Ketukan pantofel yang terdengar nyaring diantara hening mulai memancing rasa penasaran seonggok perawat manis berkulit kuning langsat, dengan tinggi sekitar 167 cm.

"Excuse me, Sir. Boleh saya tau, Anda ingin menjenguk siapa?" tanya perawat itu menatap lekat Royce.

Sedang dibalik pekatnya lensa kacamata, sepasang iris Royce menelisik rinci penampilan si perawat dalam balutan seragam cokelat susu.

Tak lupa surai hitam si gadis disanggul apik selayaknya Pramugari, pun, wajah semanis madu yang dipoles se natural mungkin.

"Ekhemm.. " Berdehem sejenak. "Kedatangan saya kesini untuk menjenguk pasien atas nama Karina Zagantara," jawab Royce datar kemudian.

Bella mengangguk paham. "Boleh saya tau, apa status Anda?" Kemudian bertanya ingin tahu. Sekedar kewaspadaan.

"Saya sahabat semasa SMA-nya. Kebetulan mendengar kabar jika beliau dirawat di sini," tutur Royce pelan dengan segudang dusta nya.

Sementara Bella terdiam cukup lama, menelisik lamat setiap inci tubuh Royce. Seolah mencari celah mencurigakan.

Namun semakin Bella menyelam ke dalam, semakin Bella sadar jika sosok lelaki dihadapannya saat ini terpahat nyaris sempurna.

SEBATAS FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang