27. KERIBUTAN YANG DIRINDUKAN

592 62 10
                                    

°
°

LUNCURKAN KOMEN KALIAN
PADA BAB INI SEBANYAK-BANYAKNYA..

KALAU RAME AKU UP 5 PART SEKALIGUS..!

°
°

| SELAMAT MEMBACA |

Sesudah malam sudah pasti pagi dan mentari sudah tentu siap menebar bahagianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesudah malam sudah pasti pagi dan mentari sudah tentu siap menebar bahagianya. Teriknya terkesan terang indah dipandang mata, sejuknya angin pagi tak lupa ikut menemani.

Diantara berisiknya kicauan burung, rumah megah berlantai dua di depan sana tampak masih begitu hening. Sekitar dua belas bodyguard berjaga di setiap pilar--lengkap dengan seragam hitam khas kediaman Angkarpati.

Kalau kalian bertanya kediaman siapa kah itu--jelas sekali, bangunan mewah dalam radius lima meter tersebut masih lah tempat tinggal Sky Bumi Alaska--dengan julukan baru yang masih terdengar asing di telinga.

Mengingat sang kepala keluarga telah menyatu dengan tanah, sebagai seorang pewaris, Sky mulai beranjak mengatur seluk-beluk kehidupannya. Merombak ulang sesuatu yang menurutnya tak lagi pantas didengar.

Lalu sekarang, tepat pukul enam lebih seperempat, pintu utama terbuka lebar menarik langkah sepasang kekasih ber-seragam GIS. Ransel hitam-merah bersandar apik di punggung keduanya dengan wangi lavender-maskulin menguar hebat menghibur indra penciuman.

"Secepatnya, Anda harus meresmikan hak milik Greenland." Hugo membuka suara disela langkah lebarnya.

"Itu hal gampang."

"Namun terlalu menunda juga tidak baik, Tuan Muda."

Sky sontak mengunci langkah. Tubuh tegapnya berputar setengah derajat menghadap Hugo. Menatap dingin sosok paruh baya yang dua jengkal lebih tinggi darinya.

"Anda jelas tau, kenapa sampai saat ini saya masih menunda."

Menunduk sejenak. "Ya, saya tau betul. Minggu kemarin kita sudah membahasnya," ujar Hugo kemudian.

"Hm, terus? Kenapa pembahasan sejelas itu harus diulang lagi? Kenapa harus kembali bertanya dengan topik basi kayak gini?"

Hugo bungkam. Batinnya merengut menghadapi sarkasnya perkataan Sky. Tuan muda nya benar-benar sudah banyak berubah. Dan perubahan ini cukup mengusik hati mungilnya.

"Saya masih punya beberapa hal yang harus diselesaikan. Bersabar sedikit tidak akan buruk," lanjut Sky.

"Baik. Maafkan perkataan saya yang terkesan lancang."

Memilih abai, langkah Sky semakin lebar mendekati satu ninja merah disamping Taman Kelinci. Disela melangkah Teresa membuka obrolan.

"Kira-kira, ada kejutan apa hari ini?" tanya Teresa.

SEBATAS FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang